melalui pengaturan lingkugan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber
belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar PSB. Fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing,
membangun motivasi kerja, mengemudikan orang, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi yang efesien, dan membawa
para pengikutnya pada sasaran yang dituju, sesuai dengan waktu dan perencanaan.
12
Fungsi kepemimpinan di madrasah yaitu : a.
Kepala sekolah mampu mengarahkan segera sumber yang ada di madrasah
b. Mengarahkan seluruh warga madrasah guru, murid, karyawan,
masyarakat, maupun aparat kearah pencapaian tujuan pendidikan. c.
Kepala sekolah juga berfungsi membimbing dalam membina warga madrasah baik dalam pelatihan maupun pengembangan.
d. Memberikan dorongan agar segenap warga madrasah mau dan mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik. e.
Memberikan bantuan dalam bentuk ide, keterampilan, dana maupun sarana pendidikan pada segenap warga lembaga pendidikan tersebut.
f. Memberi penghargaan dalam bentuk moral maupun material yang sesuai
dengan kemampuan madrasah. Dari beberapa uraian fungsi diatas dapat disimpulkan bahwasannya
kepala sekolah juga mempunyai fungsi penting terlebih dengan masyarakat eskternal dalam hal ini adalah orang tua siswa. Kepala sekolah berfungsi
untuk menjalin komunikasi yang baik, mengemudikan orang lain, mengarahkan segenap warga lembaga pendidikan tersebut termasuk orang
tua siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
12
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimnpinan “Apakah Pemimpin Abnormal Itu?”, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,1991. Cet.6,h.81.
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah ”komunikasi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Communication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan komunikasipun
berasal dari unsur persuratkabaran, yakni journalism. Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu : dari sudut bahasa etimologi dan
dari sudut istilah terminologi.
13
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, komunikasi didefinisikan “Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.”
14
Pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya dasariah dalam arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara
dua pihak yang terlibat, karena kegiatan komunikasi tidak hanya inofatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tapi juga persuasive, yaitu agar orang lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain. Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell
bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan,
melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya.”
15
Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah :”Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap”.
16
Menurut Oteng sutisna komunikasi adalah “ proses menyalurkan informasi, ide, penjelasan, persamaan, pertanyaan dari orang ke orang atau dari
kelompok ke kelompok.”
17
13
Roudhonah, Ilmu Komunikasi,Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press.Cet.1, h. 19.
14
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, …,h.454.
15
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008.Edisi 1-9,h ,19.
16
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Praktek Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000. Cet 13,h.10.
17
Koswara, Ade Yeti Nurhayati, Manajemen Lembaga Pendidikan, Bandung : Patragading, 2002.Cet.Ke-1,h.119.
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia human communication bahwa :
Komunikasi adalah suatu trnsaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungan 1 membangun hubungan antar sesama
manusia; 2 melalui pertukaran informasi; 4 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta 4 berusaha mengubah sikap dan tingkah laku
itu.Book,1980.”
18
Komunikasi dapat dikatakan berlangsung dengan baik atau efektif apabila pesan yang ingin disampaikan oleh sumber pesan tersebut di terima dan diartikan
oleh sasaran komunikasi atau penerimaan pesan, dalam bentuk jiwa dan semangat yang sama persis seperti yang diinginkan dan dimaksudkan oleh
sumber pesan. Dan komunikasi yang efektif hanya akan terjadi jika antara pengirim dan penerima pesan tercipta pemahaman yang sama. Sejalan dengan itu
bahwa Komunikasi yang efektif hanya akan berlangsung apabila setiap individu memperlakukan individu yang lain sebagai subyek yang dilakukan dalam bentuk
saling menghormati, saling menghargai dan saling mempercayai. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
sangat penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka, begitu
juga dengan bawahan atau staf. Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah perlu mengetahui proses komunikasi , unsur-unsur komunikasi, bentuk
komunikasi, dan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam proses komunikasi.
Komunikasi juga bisa diartikan suatu prosaes di mana seseorang menyampaikan pesannya, baik dengan lambang bahasa maupun dengan isyarat,
gambar, gaya, yang antara keduanya sudah terdapat kesamaan makna, sehingga keduanya dapat mengerti apa yang sedang dikomunikasikan. Dengan kata lain,
jika lambangnya tidak dimengerti oleh salah satu pihak, maka komunikasinya akan tidak lancar dan tidak komunikatif.
18
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu komunikasi, ...,h.19.
Komunikasi merupakan hal yang sagat penting bagi manusia, makin luas pergaulan maka makin besar fungsi, peranan dan tanggung jawab social
seseorang. Makin banyak ia terlibat dalam proses komunikasi, maka akan berpengaruh pula tehadap diri dan tingkah lakunya, karena komunikasi pada
dasarnya adalah proses penyampaian dan penerimaan lambing-lambang pesan yang mengandung arti atau makna antara komunikator dan komunikannya
dengan tujuan mewujudkan kesamaan dan kebersamaan. Komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia,
baik, sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur tatakrama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik
akan memberikan pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer, kepala sekolah,
pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan , pramuniaga, dan sebagainya.
Pendek kata, sekarang ini keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak ditentukan
oleh kemampuannya berkomunikasi. Jadi komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari
satu pihak kepihak yang lain, yang pada awalnya berlangsung sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk
mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak
langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode suara atau kode tulisan.
2. Proses Komunikasi
Seperti yang telah diuraikan dalam definisi komunikasi, kiranya dapat disepakati bahwa komunikasi sebagai proses pertukaran pesan dengan hasil
kebersamaan dalam makna merupakan sesuatu yang dihasilkan melalui suatu proses yang di dalamnya merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan.
Proses komunkasi pada hakekatnya proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seeorang kepada orang lain. Pikiran biasa merupakan gagasan,
informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan biasa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian,
kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan perasaan disadari. Sebaliknya
komunikasi akan gagal jika sewaktu-waktu dalam penyampaian atau menyampaikan pikran, perasaan tidak terkontrol. Proses komunikasi menurut
Onong Uchjana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan praktik dibagi dua 2, yaitu “Proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara
sekunder”.
19
a. Proses Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambaran, warna, dan laian sebagainya
yang secara langsung mampu menterjemehkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam berkomunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu
menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang kongkret maupun yang
abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan pada waktu lalu dan masa yang akan datang.
19
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.., h.11.
b. Proses Komunikasi secara Sekunder