Tujuan dan Manfaat Penelitian

yang jujur, mampu mengorganisasikan aktivitas organisasi secara terkodinasi, dan mampu mengevaluasi secara reliable dan valid. Sedangkan pemimpin yang efektif mampu membangun motivasi staf, menentukan arah, menangani perubahan secara benar, dan menjadi katalisator mempengaruhi atau mengarahkan yang mampu mewarnai sikap dan prilaku staf. Dua peran itu dalam organisasi semestinya seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan karena tanpa keahlian manajerial, seorang pemimpin akan kesulitan menetapkan langkah-langkah kerja rasional yang didasari oleh nilai-nilai teoritis pengembangan organisasi. Kondisi itu dapat menimbulkan kemandekan atau miss management karena dapat saja timbul kebocoran di sana- sini yang diakibatkan kurangnya kemampuan pemimpin melakukan langkah- langkah manajerial. Sebaliknya, apabila seorang manajer tidak memiliki keahlian memimpin maka lambat laun organisasi akankehilangan pamornya karena tidak ada orang yang dijadikan rujukan, memberi motivasi, dan menentukan arah organisasi. Era desentralisasi adalah era perubahan yang memberikan peluang besar kepada para pemimpin untuk mengembangkan nilai-nilai kepemimpinan. Pada era ini berbagai tantangan dan ancaman yang datang silih berganti memerlukan keteeguhan sikap dan kecerdasan menangkap peluang dan merncang masa depan. Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang sesuai dengan kondisi, yaitu memiliki komitmen kualitas dan selalu mempebaharuinya sesuai dengan tuntutan stakeholders. 8 Kepala sekolah juga menghadapi situasi dan kondisi yang relatif stabil di mana siswa tidak dapat cepat berubah, mereka sangat tergantung kepada susunan atau program pengajaran yang telah ditentukan oleh pemeritntah, perubahan program pengajaran hanya terjadi bila pemerintah memulainya. Jadi seorang kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. 8 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005.Cet.1,h.75.

2. Peran Kepala Sekolah

Dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efesien. Hubungan yang harmonis ini akan membentuk 1 saling pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat dan lembaga-lembaga lain yang ada di masyarakat, termasuk dunia kerja 2; saling membantu antara sekolah masyarakat karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing; 3 kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah. 9 Kepala sekolah menurut Tabrani dalam perannya, tidak akan terlepas dari tanggung jawab sebagai manajer dibidang pengajaran dan pengembangan kurikikulum, administrasi kesiswaan, administrasi kepegawaian, hubungan masyarakat, administrasi perencanaan sekolah dan perlengkapan serta organisasi sekolah. Kepala sekolah dalam perannya harus mendapatkan kejelasan mengenai apa yang harus ia lakukan, bertalian dengan tuntutan-tuntutan dari manajer kependidikan yang lebih atas dan orangtua peserta didik terhadap prestasi belajar, menyikapi tuntutan tersebut kepala sekolah juga harus memandang rasional sebagai pelindung guru dari kecaman luar. Kepala sekolah berperan sebagai katalisator, dalam arti mampu menimbulkan dan menggerakkan semangat para guru, staf dan siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Patah semangat, kehilangan kepercayaan harus dapat dibangkitkan kembali oleh para kepala sekolah. Sesuai dengan misi yang dibebankan kepada kepala sekolah, kepala sekolah harus mampu membawa perubahan sikap prilaku, intelektual anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan. 9 E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2008.Cet.8,h.187.