Uji F atau Uji Chow

Kebijakan pasar tenaga kerja yang fleksibel akan mendorong kesempatan kerja kepada industri yang padat kerja. Dengan jumlah angkatan kerja yang ada dan tingkat upah minimum yang telah ditentukan oleh pemerintah kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara, maka kebijakan tenaga kerja yang fleksibel tersebut akan mempermudah semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi termasuk kemudahan bagi tenaga kerja untuk berpindah pekerjaan dari pekerjaan yang kurang produktif ke pekerjaan yang lebih produktif.

4.3. Analisis dan Pembahasan Penelitian

4.3.1. Uji F atau Uji Chow

Untuk mengetahui ada tidaknya efek individual dari 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara, dilakukan pengujian dengan membandingkan nilai R 2 dari model PLS dan model Fixed atau dapat pula dilakukan dengan menggunakan uji F setelah dilakukan penghitungan dengan metode PLS dan FEM dengan hasil sebagai berikut: Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara Common Intercept Pooled Least Square Dependent Variable: LOGPENBEKERJA? Method: Pooled Least Squares Date: 112509 Time: 19:11 Sample: 2002 2007 Included observations: 6 Cross-sections included: 19 Total pool balanced observations: 114 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.193590 6.016744 1.361798 0.1760 LOGPDRB? 0.798660 0.037977 21.03032 0.0000 LOGUMK? -0.549775 0.254578 -2.159551 0.0330 LOGTINGKATBUNGA -0.082404 0.453009 -0.181903 0.8560 R-squared 0.801314 Mean dependent var 12.04325 Adjusted R-squared 0.795895 S.D. dependent var 0.887204 S.E. of regression 0.400820 F-statistic 147.8793 Sum squared resid 17.67227 ProbF-statistic 0.000000 Durbin-Watson stat 0.155755 Fixed Effects Dependent Variable: LOGPENBEKERJA? Method: Pooled Least Squares Date: 112509 Time: 19:13 Sample: 2002 2007 Included observations: 6 Cross-sections included: 19 Total pool balanced observations: 114 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.307465 2.523020 3.689018 0.0004 LOGPDRB? 0.677536 0.145813 4.646624 0.0000 LOGUMK? -0.504424 0.094628 -5.330601 0.0000 LOGTINGKATBUNGA -0.073301 0.149198 -0.491299 0.6244 Fixed Effects Cross _NIAS--C 0.719418 _MADINA--C 0.312289 _TAPSEL--C 0.501993 _TAPTENG--C 0.233794 Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara _TAPUT--C 0.327243 _TOBASA--C -0.180607 _LABUHANBATU--C -0.021113 _ASAHAN--C -0.157040 _SIMALUNGUN--C 0.342784 _DAIRI--C 0.122824 _KARO--C -0.048144 _DELISERDANG--C 0.374181 _LANGKAT--C 0.210261 _SIBOLGA--C -0.741041 _TANJUNGBALAI--C -0.644907 _PSIANTAR--C -0.413768 _TEBINGTINGGI--C -0.566295 _MEDAN--C -0.088885 _BINJAI--C -0.282986 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.981978 Mean dependent var 12.04325 Adjusted R-squared 0.977865 S.D. dependent var 0.887204 S.E. of regression 0.131998 F-statistic 238.7133 Sum squared resid 1.602947 ProbF-statistic 0.000000 Durbin-Watson stat 1.564228 Tabel 4.7. Hasil Uji Chow Model R 2 PLS R 2 FEM F stat F tabel Ho diterimaditolak Kesempatan Kerja 17.67227 1.602947 N=19 T =6 k =3 F = 51.23819 F0,05=1.66 Ho ditolak 17.67227 – 1.602947 19 -1 Di mana Chow = 1.602947 19 x 6 – 19 -3 = 51.23819 Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara Jika F hitung 51.23819 F tabel 1.66, dimana 51.23819 1.66 yang berarti penolakan terhadap H o sehingga hasil tersebut tidak dapat menggunakan pooled least square karena pada model tersebut terdapat efek individu yang artinya masing- masing individu Produk Domestik Regional Bruto KabupatenKota PDRB, Tingkat Bunga Kredit R, Upah Minimum KabupatenKota UMK mempunyai intercep sendiri. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengolahan data dengan menggunakan Panel Data Regression Model dengan metode Generalized Least Squares GLS dan unweighted statistics serta menggunakan white heteroscedasticity-consistent standard errors and covariance untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul dalam pengolahan data antara lain adanya masalah heteroskedastisitas dan autokorelasi. Analisis panel data ini digunakan karena data-data yang akan diolah merupakan cross section observation dan pooling of time series yang diperoleh dan diteliti sejalan dengan perjalanan waktu. Model panel data ini memiliki ruang dan dimensi waktu sehingga estimasi variabel dan hasil perhitungan akan memberikan analisis empirik yang lebih luas. Dari data yang diperoleh dan dikumpulkan, panel yang terjadi pada penelitian ini adalah balanced panel panel seimbang di mana setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang sama. Untuk mengestimasi model dan proses penghitungan, pada penelitian ini akan digunakan dua pendekatan dari model regresi panel data yaitu pendekatan Random Effect. Langkah berikutnya setelah mengestimasi model adalah dengan melakukan pengujian masalah-masalah ekonometrik. Suatu persamaan dikatakan terdapat Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara gangguan multikolinearitas jika R 2 yang dihasilkan dalam regresi tinggi tetapi hanya sedikit atau bahkan tidak ada variabel bebas yang signifikan pada pengujian t-stat. Berdasarkan pengujian t-stat ternyata semua variabel bebas yang ada di dalam model signifikan baik secara parsial maupun secara bersama-sama dengan R 2 yang tinggi. Selain itu, semua tanda koefisien regresi masing-masing variabel menunjukkan secara teoritis searah dengan yang diramalkan sebelumnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak terdapat multikolinearitas. Adapun hasil dari estimasi dengan menggunakan Random Effect Model dengan menggunakan eviews versi 5 untuk data dalam penelitian adalah sebagai berikut: Hasil Estimasi Dependent Variable: LOGPENBEKERJA? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects Date: 112509 Time: 19:14 Sample: 2002 2007 Included observations: 6 Cross-sections included: 19 Total pool balanced observations: 114 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.383069 2.153166 3.893368 0.0002 LOGPDRB? 0.763850 0.078864 9.685686 0.0000 LOGUMK? -0.530636 0.087085 -6.093305 0.0000 LOGTINGKATBUNGA -0.072956 0.149196 -0.488996 0.6258 Random Effects Cross _NIAS--C 0.737251 _MADINA--C 0.351416 _TAPSEL--C 0.486791 _TAPTENG--C 0.318329 _TAPUT--C 0.375152 Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara _TOBASA--C -0.137443 _LABUHANBATU--C -0.108292 _ASAHAN--C -0.272342 _SIMALUNGUN--C 0.288287 _DAIRI--C 0.157514 _KARO--C -0.050414 _DELISERDANG--C 0.235357 _LANGKAT--C 0.135726 _SIBOLGA--C -0.600934 _TANJUNGBALAI--C -0.565269 _PSIANTAR--C -0.369443 _TEBINGTINGGI--C -0.466848 _MEDAN--C -0.280574 _BINJAI--C -0.234263 Weighted Statistics R-squared 0.505517 Mean dependent var 1.612175 Adjusted R-squared 0.492031 S.D. dependent var 0.184368 S.E. of regression 0.131402 Sum squared resid 1.899325 F-statistic 37.48483 Durbin-Watson stat 1.409848 ProbF-statistic 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.799796 Mean dependent var 12.04325 Sum squared resid 17.80732 Durbin-Watson stat 0.150374 Substituted Coefficients: ===================== LOGPENBEKERJA_NIAS = 0.7372513194 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_NIAS - 0.530635769LOGUMK_NIAS - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_MADINA = 0.351415679 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_MADINA - 0.530635769LOGUMK_MADINA - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_TAPSEL = 0.4867913177 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TAPSEL - 0.530635769LOGUMK_TAPSEL - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_TAPTENG = 0.318329351 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TAPTENG - 0.530635769LOGUMK_TAPTENG - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara LOGPENBEKERJA_TAPUT = 0.3751515163 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TAPUT - 0.530635769LOGUMK_TAPUT - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_TOBASA = -0.1374433646 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TOBASA - 0.530635769LOGUMK_TOBASA - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_LABUHANBATU = -0.1082924364 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_LABUHANBATU - 0.530635769LOGUMK_LABUHANBATU - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_ASAHAN = -0.2723423097 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_ASAHAN - 0.530635769LOGUMK_ASAHAN - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_SIMALUNGUN = 0.2882868738 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_SIMALUNGUN - 0.530635769LOGUMK_SIMALUNGUN - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_DAIRI = 0.1575136715 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_DAIRI - 0.530635769LOGUMK_DAIRI - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_KARO = -0.05041420687 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_KARO - 0.530635769LOGUMK_KARO - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_DELISERDANG = 0.2353570897 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_DELISERDANG - 0.530635769LOGUMK_DELISERDANG - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_LANGKAT = 0.1357257975 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_LANGKAT - 0.530635769LOGUMK_LANGKAT - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_SIBOLGA = -0.600933598 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_SIBOLGA - 0.530635769LOGUMK_SIBOLGA - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_TANJUNGBALAI = -0.5652692127 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TANJUNGBALAI - 0.530635769LOGUMK_TANJUNGBALAI - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_PSIANTAR = -0.3694426148 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_PSIANTAR - 0.530635769LOGUMK_PSIANTAR - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_TEBINGTINGGI = -0.4668484952 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TEBINGTINGGI - 0.530635769LOGUMK_TEBINGTINGGI - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara LOGPENBEKERJA_MEDAN = -0.2805735274 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_MEDAN - 0.530635769LOGUMK_MEDAN - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_BINJAI = -0.2342628501 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_BINJAI - 0.530635769LOGUMK_BINJAI - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA Estimasi yang diperoleh sudah sejalan dengan latar belakang teori yang ada dimana PDRB menunjukkan pengaruh yang positif terhadap penggunaan tenaga kerja, Tingkat Bunga Kredit menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap penggunaan tenaga kerja dan upah minimum kabupatenkotaUMK menunjukkan pengaruh negatif terhadap penggunaan tenaga kerja. Dari 19 kabupatenkota yang diestimasi, intercept ke 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara ini ada yang bertanda positif dan negatif. Nilai intercept ini digunakan untuk melihat seberapa besar komponen error term dari tiap-tiap kabupatenkota cross section yang diteliti berbeda dari nilai koefisiennya. Elastisitas permintaan tenaga kerja pada kabupatenkota [PENBEKERJA] terhadap PDRB riil PDRB adalah 0.763850 persen, Tingkat Bunga Kredit R adalah negatif 0.072956 persen dan elastisitas terhadap Upah Minimum kabupatenkota UMK adalah negatif 0.530636 persen. Elastisitas permintaan terhadap PDRB riil dan elastisitas Upah Minimum masing-masing signifikan pada tingkat  = 1 persen, sementara elastisitas tingkat bunga kredit R tidak signifikan. Indikator elastisitas terhadap PDRB riil ini menjelaskan proporsi peningkatan penggunaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara lebih rendah dari proporsi peningkatan PDRB riil. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara kurang efektif mendorong peningkatan permintaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara. Indikator elastisitas terhadap UMK ini menjelaskan proporsi peningkatan penggunaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara lebih rendah dari proporsi peningkatan UMK. Dengan kata lain, kebijakan upah minimum kabupatenkota kurang efektif mendorong peningkatan permintaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara. Sesuai dengan hasil yang diperoleh maka stimulus fiskal yang dilakukan untuk meningkatkan PDRB akan efektif mendorong peningkatan penggunaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara, sementara itu peningkatan UMK malah akan menurunkan permintaan atau penggunaan tenaga kerja. Dari hasil estimasi model diperoleh nilai koefisien variabel PDRB riil pada 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 0.763850. Koefisien variabel ini bertanda positif yang berarti bahwa jika terjadi peningkatan pendapatan PDRB riil pada 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara tersebut akan menyebabkan terjadinya kenaikan pada permintaan tenaga kerja di masing-masing kabupatenkota tersebut. Dengan kata lain jika PDRB riil meningkat sebesar 10, ceteris paribus, akan menyebabkan peningkatan pada permintaan tenaga kerja sebesar 7,6385. Jika dilihat dari sisi elastisitasnya, variabel PDRB riil ini bersifat inelastis karena peningkatan pada permintaan tenaga kerja lebih kecil dari satu yang berarti bahwa saat PDRB riil meningkat, peningkatan tersebut akan cepat direspon dengan peningkatan permintaan tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan teori yang Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara menyatakan bahwa hubungan antara permintaan tenaga kerja dan pendapatan PDRB adalah positif atau searah. Semakin tinggi pendapatan kabupatenkota semakin besar pula permintaan tenaga kerja. Dari hasil estimasi model permintaan tenaga kerja pada 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara diperoleh nilai koefisien variabel upah minimum UMK upah minimum sebesar - 0.530636. Koefisien variabel ini bertanda negatif yang berarti bahwa jika terjadi kenaikan upah minimum pada 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan pada permintaan tenaga kerja di masing-masing kabupatenkota. Dengan kata lain jika upah minimum naik sebesar 1, ceteris paribus, akan menyebabkan penurunan pada permintaan tenaga kerja sebesar 0.530636. Jika dilihat dari sisi elastisitasnya, variabel upah minimum ini bersifat inelastis karena peningkatan pada permintaan tenaga kerja lebih kecil dari satu yang berarti bahwa saat upah minimum naik, peningkatan permintaan tenaga kerja pada 19 kabupatenkota di Sumatera Utara tersebut tidak terlalu responsif atau tidak akan mencapai lebih dari 1. Hasil estimasi ini sesuai dengan teori permintaan tenaga kerja yaitu apabila terjadi kenaikan upah maka permintaan tenaga kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara akan menurun dan sebaliknya, karena kenaikan upah akan meningkatkan biaya produksi sehingga akan meningkatkan pengeluaran perusahaan akibatnya permintaan tenaga kerja akan menurun. Ekspektasi masyarakat sebenarnya apabila terjadi peningkatan upah juga akan menyebabkan peningkatan pada permintaan tenaga kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara. Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara Dari hasil estimasi diketahui bahwa tingkat suku bunga kredit R berpengaruh negatif terhadap kesempatan kerja pada kabupatenkota di Sumatera Utara. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat bunga kredit, maka permintaan kesempatan kerja juga akan semakin mengecil. Nilai koefisien tingkat bunga kredit diketahui sebesar - 0.072956, yang berarti bahwa setiap peningkatan tingkat suku bunga kredit sebesar 1, maka akan menurunkan kesempatan kerja pada kabupatenkota di Sumatera Utara sebesar 0.072956 . Hal tersebut membuktikan hipotesis penelitian bahwa terdapat pengaruh negatif tingkat bunga kredit terhadap kesempatan kerja pada kabupatenkota di Sumatera Utara, ceteris paribus dapat diterima. Koefisien determinasi R 2 yang dihasilkan menunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu 50,5. Ini menandakan bahwa variabel bebas yang digunakan dapat menjelaskan variasi variabel terikat sebanyak 50,5 dan sisanya yang 49,5 diakibatkan oleh variabel lain yang belum dimasukkan ke persamaan ini. Dari hasil estimasi terhadap 19 sembilan belas kabupatenkota yang ada di Propinsi Sumatera Utara di atas diketahui bahwa dampak pertumbuhan PDRB riil merupakan yang paling dominan, diikuti oleh upah minimum kabupatenkota terhadap permintaan tenaga kerja. Tingkat bunga kredit memang dianggap penting bagi pertumbuhan permintaan tenaga kerja akan tetapi ternyata tingkat bunga kredit tidak berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja. Ini disebabkan bahwa kurangnya sarana dan prasarana yang ada pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara. Permintaan Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara tenaga kerja daerah yang lebih tinggi dari peningkatan penawaran tenaga kerja daerah akan menurunkan tingkat pengangguran daerah. Penurunan tingkat pengangguran pada upah potensial nominal yang konstan akan meningkatkan upah aktual nominal. Perubahan permintaan tenaga kerja daerah akan mempengaruhi perubahan output sektoral, dan perubahan output sektoral akan mempengaruhi perubahan PDRB riil kemudian mempengaruhi perubahan konsumsi riil rumah tangga, konsumsi riil pemerintahan daerah dan investasi riil daerah. Dengan melihat koefisiennya kesempatan kerja yang paling tinggi pada 19 kabupaten kota di Propinsi Sumatera Utara adalah pada Kabupaten Nias dengan koefisien = 8.383069 + 0.737251 = 9.12032, ini disebabkan oleh banyaknya kesempatan kerja yang dibayar tidak sesuai dengan upah minimum pada kabupaten tersebut, diikuti dengan Kabupaten Tapanuli Selatan dengan koefisien = 8.383069 + 0.486791 = 8.86986, dan kesempatan kerja yang paling rendah adalah di Kotamadya Sibolga dengan koefisien = 8.515430 - 0.600934 = 7.914496, ini disebabkan perekonomian banyak bergerak hanya di sektor perdagangan saja. Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB berpengaruh positif sebesar 76,38 dan signifikan terhadap kesempatan kerja pada kabupaten kota di Propinsi Sumatera Utara dan sesuai dengan hipotesis. 2. Tingkat Bunga Kredit berpengaruh negatif sebesar 7,29 terhadap kesempatan kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara. Namun dari hasil penelitian bahwa tingkat bunga kredit tidak signifikan karena kurangnya para pengusaha untuk melakukan peminjaman kredit kepada bank umum di Propinsi Sumatera Utara. 3. Upah minimum kabupatenkota berpengaruh negatif sebesar 53,06 dan signifikan terhadap kesempatan kerja dan sesuai dengan hipotesis.

5.2. Saran

Dari hasil analisis yang dilakukan maka ada beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu: 1. Untuk meningkatkan kesempatan kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara maka harus ditingkatkan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara