Kebijakan pasar tenaga kerja yang fleksibel akan mendorong kesempatan kerja kepada industri yang padat kerja. Dengan jumlah angkatan kerja yang ada dan tingkat
upah minimum yang telah ditentukan oleh pemerintah kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara, maka kebijakan tenaga kerja yang fleksibel tersebut akan
mempermudah semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi termasuk kemudahan bagi tenaga kerja untuk berpindah pekerjaan dari pekerjaan yang kurang
produktif ke pekerjaan yang lebih produktif.
4.3. Analisis dan Pembahasan Penelitian
4.3.1. Uji F atau Uji Chow
Untuk mengetahui ada tidaknya efek individual dari 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara, dilakukan pengujian dengan membandingkan nilai R
2
dari model PLS dan model Fixed atau dapat pula dilakukan dengan menggunakan uji F setelah dilakukan penghitungan dengan metode PLS dan FEM dengan hasil sebagai
berikut:
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
Common Intercept Pooled Least Square
Dependent Variable: LOGPENBEKERJA? Method: Pooled Least Squares
Date: 112509 Time: 19:11 Sample: 2002 2007
Included observations: 6 Cross-sections included: 19
Total pool balanced observations: 114 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
C 8.193590
6.016744 1.361798
0.1760 LOGPDRB?
0.798660 0.037977
21.03032 0.0000
LOGUMK? -0.549775
0.254578 -2.159551
0.0330 LOGTINGKATBUNGA -0.082404
0.453009 -0.181903
0.8560 R-squared
0.801314 Mean dependent var 12.04325
Adjusted R-squared 0.795895 S.D. dependent var
0.887204 S.E. of regression
0.400820 F-statistic 147.8793
Sum squared resid 17.67227 ProbF-statistic
0.000000 Durbin-Watson stat
0.155755
Fixed Effects
Dependent Variable: LOGPENBEKERJA? Method: Pooled Least Squares
Date: 112509 Time: 19:13 Sample: 2002 2007
Included observations: 6 Cross-sections included: 19
Total pool balanced observations: 114 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
C 9.307465
2.523020 3.689018
0.0004 LOGPDRB?
0.677536 0.145813
4.646624 0.0000
LOGUMK? -0.504424
0.094628 -5.330601
0.0000 LOGTINGKATBUNGA -0.073301
0.149198 -0.491299
0.6244 Fixed Effects Cross
_NIAS--C 0.719418
_MADINA--C 0.312289
_TAPSEL--C 0.501993
_TAPTENG--C 0.233794
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
_TAPUT--C 0.327243
_TOBASA--C -0.180607
_LABUHANBATU--C -0.021113
_ASAHAN--C -0.157040
_SIMALUNGUN--C 0.342784
_DAIRI--C 0.122824
_KARO--C -0.048144
_DELISERDANG--C 0.374181
_LANGKAT--C 0.210261
_SIBOLGA--C -0.741041
_TANJUNGBALAI--C -0.644907
_PSIANTAR--C -0.413768
_TEBINGTINGGI--C -0.566295
_MEDAN--C -0.088885
_BINJAI--C -0.282986
Effects Specification Cross-section fixed dummy variables
R-squared 0.981978 Mean dependent var
12.04325 Adjusted R-squared
0.977865 S.D. dependent var 0.887204
S.E. of regression 0.131998 F-statistic
238.7133 Sum squared resid
1.602947 ProbF-statistic 0.000000
Durbin-Watson stat 1.564228
Tabel 4.7. Hasil Uji Chow
Model R
2 PLS
R
2 FEM
F
stat
F
tabel
Ho diterimaditolak
Kesempatan Kerja
17.67227 1.602947
N=19 T =6
k =3 F =
51.23819
F0,05=1.66 Ho ditolak
17.67227
–
1.602947
19 -1 Di mana Chow =
1.602947
19 x 6 – 19 -3 =
51.23819
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
Jika F
hitung
51.23819
F
tabel
1.66, dimana
51.23819
1.66 yang berarti penolakan terhadap H
o
sehingga hasil tersebut tidak dapat menggunakan pooled least square karena pada model tersebut terdapat efek individu yang artinya masing-
masing individu Produk Domestik Regional Bruto KabupatenKota PDRB, Tingkat Bunga Kredit R, Upah Minimum KabupatenKota UMK mempunyai intercep
sendiri. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengolahan data dengan menggunakan
Panel Data Regression Model dengan metode Generalized Least Squares GLS dan unweighted statistics serta menggunakan white heteroscedasticity-consistent standard
errors and covariance untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul dalam pengolahan data antara lain adanya masalah heteroskedastisitas dan
autokorelasi. Analisis panel data ini digunakan karena data-data yang akan diolah merupakan cross section observation dan pooling of time series yang diperoleh dan
diteliti sejalan dengan perjalanan waktu. Model panel data ini memiliki ruang dan dimensi waktu sehingga estimasi variabel dan hasil perhitungan akan memberikan
analisis empirik yang lebih luas. Dari data yang diperoleh dan dikumpulkan, panel yang terjadi pada penelitian ini adalah balanced panel panel seimbang di mana
setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang sama. Untuk mengestimasi model dan proses penghitungan, pada penelitian ini akan digunakan
dua pendekatan dari model regresi panel data yaitu pendekatan Random Effect. Langkah berikutnya setelah mengestimasi model adalah dengan melakukan
pengujian masalah-masalah ekonometrik. Suatu persamaan dikatakan terdapat
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
gangguan multikolinearitas jika R
2
yang dihasilkan dalam regresi tinggi tetapi hanya sedikit atau bahkan tidak ada variabel bebas yang signifikan pada pengujian t-stat.
Berdasarkan pengujian t-stat ternyata semua variabel bebas yang ada di dalam model signifikan baik secara parsial maupun secara bersama-sama dengan R
2
yang tinggi. Selain itu, semua tanda koefisien regresi masing-masing variabel menunjukkan secara
teoritis searah dengan yang diramalkan sebelumnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak terdapat multikolinearitas.
Adapun hasil dari estimasi dengan menggunakan Random Effect Model dengan menggunakan eviews versi 5 untuk data dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
Hasil Estimasi
Dependent Variable: LOGPENBEKERJA? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects
Date: 112509 Time: 19:14 Sample: 2002 2007
Included observations: 6 Cross-sections included: 19
Total pool balanced observations: 114 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. C
8.383069 2.153166
3.893368 0.0002
LOGPDRB? 0.763850
0.078864 9.685686
0.0000 LOGUMK?
-0.530636 0.087085
-6.093305 0.0000
LOGTINGKATBUNGA -0.072956 0.149196
-0.488996 0.6258
Random Effects Cross _NIAS--C
0.737251 _MADINA--C
0.351416 _TAPSEL--C
0.486791 _TAPTENG--C
0.318329 _TAPUT--C
0.375152
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
_TOBASA--C -0.137443
_LABUHANBATU--C -0.108292
_ASAHAN--C -0.272342
_SIMALUNGUN--C 0.288287
_DAIRI--C 0.157514
_KARO--C -0.050414
_DELISERDANG--C 0.235357
_LANGKAT--C 0.135726
_SIBOLGA--C -0.600934
_TANJUNGBALAI--C -0.565269
_PSIANTAR--C -0.369443
_TEBINGTINGGI--C -0.466848
_MEDAN--C -0.280574
_BINJAI--C -0.234263
Weighted Statistics R-squared
0.505517 Mean dependent var 1.612175
Adjusted R-squared 0.492031 S.D. dependent var
0.184368 S.E. of regression
0.131402 Sum squared resid 1.899325
F-statistic 37.48483 Durbin-Watson stat
1.409848 ProbF-statistic
0.000000 Unweighted Statistics
R-squared 0.799796 Mean dependent var
12.04325 Sum squared resid
17.80732 Durbin-Watson stat 0.150374
Substituted Coefficients: =====================
LOGPENBEKERJA_NIAS = 0.7372513194 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_NIAS - 0.530635769LOGUMK_NIAS -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_MADINA = 0.351415679 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_MADINA - 0.530635769LOGUMK_MADINA - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
LOGPENBEKERJA_TAPSEL = 0.4867913177 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TAPSEL - 0.530635769LOGUMK_TAPSEL -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_TAPTENG = 0.318329351 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_TAPTENG - 0.530635769LOGUMK_TAPTENG - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
LOGPENBEKERJA_TAPUT = 0.3751515163 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TAPUT - 0.530635769LOGUMK_TAPUT -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_TOBASA = -0.1374433646 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_TOBASA - 0.530635769LOGUMK_TOBASA - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
LOGPENBEKERJA_LABUHANBATU = -0.1082924364 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_LABUHANBATU - 0.530635769LOGUMK_LABUHANBATU -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_ASAHAN = -0.2723423097 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_ASAHAN - 0.530635769LOGUMK_ASAHAN - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
LOGPENBEKERJA_SIMALUNGUN = 0.2882868738 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_SIMALUNGUN - 0.530635769LOGUMK_SIMALUNGUN -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_DAIRI = 0.1575136715 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_DAIRI - 0.530635769LOGUMK_DAIRI - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
LOGPENBEKERJA_KARO = -0.05041420687 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_KARO - 0.530635769LOGUMK_KARO -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_DELISERDANG = 0.2353570897 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_DELISERDANG - 0.530635769LOGUMK_DELISERDANG - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
LOGPENBEKERJA_LANGKAT = 0.1357257975 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_LANGKAT - 0.530635769LOGUMK_LANGKAT -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_SIBOLGA = -0.600933598 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_SIBOLGA - 0.530635769LOGUMK_SIBOLGA - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
LOGPENBEKERJA_TANJUNGBALAI = -0.5652692127 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TANJUNGBALAI - 0.530635769LOGUMK_TANJUNGBALAI -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_PSIANTAR = -0.3694426148 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_PSIANTAR - 0.530635769LOGUMK_PSIANTAR - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
LOGPENBEKERJA_TEBINGTINGGI = -0.4668484952 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_TEBINGTINGGI - 0.530635769LOGUMK_TEBINGTINGGI -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
LOGPENBEKERJA_MEDAN = -0.2805735274 + 8.383068959 + 0.7638501742LOGPDRB_MEDAN - 0.530635769LOGUMK_MEDAN -
0.07295620396LOGTINGKATBUNGA LOGPENBEKERJA_BINJAI = -0.2342628501 + 8.383068959 +
0.7638501742LOGPDRB_BINJAI - 0.530635769LOGUMK_BINJAI - 0.07295620396LOGTINGKATBUNGA
Estimasi yang diperoleh sudah sejalan dengan latar belakang teori yang ada dimana PDRB menunjukkan pengaruh yang positif terhadap penggunaan tenaga
kerja, Tingkat Bunga Kredit menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap penggunaan tenaga kerja dan upah minimum kabupatenkotaUMK menunjukkan
pengaruh negatif terhadap penggunaan tenaga kerja. Dari 19 kabupatenkota yang diestimasi, intercept ke 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara ini ada yang
bertanda positif dan negatif. Nilai intercept ini digunakan untuk melihat seberapa besar komponen error term dari tiap-tiap kabupatenkota cross section yang diteliti
berbeda dari nilai koefisiennya. Elastisitas permintaan tenaga kerja pada kabupatenkota [PENBEKERJA]
terhadap PDRB riil PDRB adalah
0.763850
persen, Tingkat Bunga Kredit R adalah negatif
0.072956
persen dan elastisitas terhadap Upah Minimum kabupatenkota UMK adalah negatif
0.530636
persen. Elastisitas permintaan terhadap PDRB riil dan elastisitas Upah Minimum masing-masing signifikan pada tingkat = 1 persen,
sementara elastisitas tingkat bunga kredit R tidak signifikan. Indikator elastisitas terhadap PDRB riil ini menjelaskan proporsi peningkatan
penggunaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara lebih rendah dari proporsi peningkatan PDRB riil. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
kurang efektif mendorong peningkatan permintaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara.
Indikator elastisitas terhadap UMK ini menjelaskan proporsi peningkatan penggunaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara lebih
rendah dari proporsi peningkatan UMK. Dengan kata lain, kebijakan upah minimum kabupatenkota kurang efektif mendorong peningkatan permintaan tenaga kerja pada
KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara. Sesuai dengan hasil yang diperoleh maka stimulus fiskal yang dilakukan
untuk meningkatkan PDRB akan efektif mendorong peningkatan penggunaan tenaga kerja pada KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara, sementara itu peningkatan
UMK malah akan menurunkan permintaan atau penggunaan tenaga kerja. Dari hasil estimasi model diperoleh nilai koefisien variabel PDRB riil pada 19
kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 0.763850. Koefisien variabel ini bertanda positif yang berarti bahwa jika terjadi peningkatan pendapatan
PDRB riil pada 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara tersebut akan menyebabkan terjadinya kenaikan pada permintaan tenaga kerja di masing-masing
kabupatenkota tersebut. Dengan kata lain jika PDRB riil meningkat sebesar 10, ceteris paribus, akan menyebabkan peningkatan pada permintaan tenaga kerja
sebesar 7,6385. Jika dilihat dari sisi elastisitasnya, variabel PDRB riil ini bersifat inelastis karena peningkatan pada permintaan tenaga kerja lebih kecil dari satu yang
berarti bahwa saat PDRB riil meningkat, peningkatan tersebut akan cepat direspon dengan peningkatan permintaan tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan teori yang
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
menyatakan bahwa hubungan antara permintaan tenaga kerja dan pendapatan PDRB adalah positif atau searah. Semakin tinggi pendapatan kabupatenkota semakin besar
pula permintaan tenaga kerja. Dari hasil estimasi model permintaan tenaga kerja pada 19 kabupatenkota
di Propinsi Sumatera Utara diperoleh nilai koefisien variabel upah minimum UMK upah minimum sebesar - 0.530636. Koefisien variabel ini bertanda negatif yang
berarti bahwa jika terjadi kenaikan upah minimum pada 19 kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan pada
permintaan tenaga kerja di masing-masing kabupatenkota. Dengan kata lain jika upah minimum naik sebesar 1, ceteris paribus, akan menyebabkan penurunan pada
permintaan tenaga kerja sebesar 0.530636. Jika dilihat dari sisi elastisitasnya, variabel upah minimum ini bersifat inelastis karena peningkatan pada permintaan
tenaga kerja lebih kecil dari satu yang berarti bahwa saat upah minimum naik, peningkatan permintaan tenaga kerja pada 19 kabupatenkota di Sumatera Utara
tersebut tidak terlalu responsif atau tidak akan mencapai lebih dari 1. Hasil estimasi ini sesuai dengan teori permintaan tenaga kerja yaitu apabila terjadi kenaikan upah
maka permintaan tenaga kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara akan menurun dan sebaliknya, karena kenaikan upah akan meningkatkan biaya produksi
sehingga akan meningkatkan pengeluaran perusahaan akibatnya permintaan tenaga kerja akan menurun. Ekspektasi masyarakat sebenarnya apabila terjadi peningkatan
upah juga akan menyebabkan peningkatan pada permintaan tenaga kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara.
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
Dari hasil estimasi diketahui bahwa tingkat suku bunga kredit R berpengaruh negatif terhadap kesempatan kerja pada kabupatenkota di Sumatera
Utara. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat bunga kredit, maka permintaan kesempatan kerja juga akan semakin mengecil. Nilai koefisien tingkat bunga kredit
diketahui sebesar - 0.072956, yang berarti bahwa setiap peningkatan tingkat suku bunga kredit sebesar 1, maka akan menurunkan kesempatan kerja pada
kabupatenkota di Sumatera Utara sebesar 0.072956 . Hal tersebut membuktikan hipotesis penelitian bahwa terdapat pengaruh negatif tingkat bunga kredit terhadap
kesempatan kerja pada kabupatenkota di Sumatera Utara, ceteris paribus dapat diterima.
Koefisien determinasi R
2
yang dihasilkan menunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu 50,5. Ini menandakan bahwa variabel bebas yang digunakan dapat
menjelaskan variasi variabel terikat sebanyak 50,5 dan sisanya yang 49,5 diakibatkan oleh variabel lain yang belum dimasukkan ke persamaan ini. Dari hasil
estimasi terhadap 19 sembilan belas kabupatenkota yang ada di Propinsi Sumatera Utara di atas diketahui bahwa dampak pertumbuhan PDRB riil merupakan yang
paling dominan, diikuti oleh upah minimum kabupatenkota terhadap permintaan tenaga kerja.
Tingkat bunga kredit memang dianggap penting bagi pertumbuhan permintaan tenaga kerja akan tetapi ternyata tingkat bunga kredit tidak berpengaruh
nyata terhadap kesempatan kerja. Ini disebabkan bahwa kurangnya sarana dan prasarana yang ada pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara. Permintaan
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
tenaga kerja daerah yang lebih tinggi dari peningkatan penawaran tenaga kerja daerah akan menurunkan tingkat pengangguran daerah. Penurunan tingkat pengangguran
pada upah potensial nominal yang konstan akan meningkatkan upah aktual nominal. Perubahan permintaan tenaga kerja daerah akan mempengaruhi perubahan output
sektoral, dan perubahan output sektoral akan mempengaruhi perubahan PDRB riil kemudian mempengaruhi perubahan konsumsi riil rumah tangga, konsumsi riil
pemerintahan daerah dan investasi riil daerah.
Dengan melihat koefisiennya kesempatan kerja yang paling tinggi pada 19 kabupaten kota di Propinsi Sumatera Utara adalah pada Kabupaten Nias dengan
koefisien = 8.383069 + 0.737251 = 9.12032, ini disebabkan oleh banyaknya kesempatan kerja yang dibayar tidak sesuai dengan upah minimum pada kabupaten
tersebut, diikuti dengan Kabupaten Tapanuli Selatan dengan koefisien = 8.383069 + 0.486791 = 8.86986, dan kesempatan kerja yang paling rendah adalah di Kotamadya
Sibolga dengan koefisien = 8.515430 - 0.600934 = 7.914496, ini disebabkan
perekonomian banyak bergerak hanya di sektor perdagangan saja.
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB berpengaruh positif sebesar 76,38
dan signifikan terhadap kesempatan kerja pada kabupaten kota di Propinsi Sumatera Utara dan sesuai dengan hipotesis.
2. Tingkat Bunga Kredit berpengaruh negatif sebesar 7,29 terhadap kesempatan
kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara. Namun dari hasil penelitian bahwa tingkat bunga kredit tidak signifikan karena kurangnya para
pengusaha untuk melakukan peminjaman kredit kepada bank umum di Propinsi
Sumatera Utara.
3. Upah minimum kabupatenkota berpengaruh negatif sebesar 53,06 dan
signifikan terhadap kesempatan kerja dan sesuai dengan hipotesis.
5.2. Saran
Dari hasil analisis yang dilakukan maka ada beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu:
1. Untuk meningkatkan kesempatan kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera
Utara maka harus ditingkatkan Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Indra Oloan Nainggolan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada KabupatenKota Di Propinsi Sumatera Utara