Faktor yang mempengaruhi modal kerja

semakin besar demikian juga sebaliknya, dengan periode perputaran yang tetap, apabila semakin besarn jumlah pengeluaran kas setiap harinya maka kebutuhan modal kerja juga semakin besar.

c. Faktor yang mempengaruhi modal kerja

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup bagi perusahaan. 1 Tipe perusahaan Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan jasa umumnya relatif lebih rendah karena umumnya lebih banyak berinvestasi pada aktiva tetap untuk memberikan pelayanan atau jasanya sedangkan perusahaan non jasa membutuhkan modal kerja yang relatif lebih besar untuk berinvestasi dalam bidang kas, piutang, dan persediaan untuk operasinya. 2 Syarat Kredit a Syarat untuk pembelian bahan atau barang dagangan. Syarat pembelian barang dagangan atau bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksi barang berdampak terhadap pengeluaran kas. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil kebutuhan kas yang harus ditanamkan dalam persediaan sebaliknya, jika pembayaran atas persediaan yang dibeli tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, maka uang kas yang diperlukan untuk membiayai persediaan akan semakin besar. Universitas Sumatera Utara b Syarat penjualan barang Semakin lunak kredit yang diberikan perusahaan kepada para pembeli, akan mengakibatkan semakin besar jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam komponen piutang. Untuk memperkecil jumlah modal yang harus diinvestasikan dalam komponen piutang dan untuk memperkecil resiko adanya piutang yang tidak dapat ditagih, sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada pembeli karena dengan demikian para pembeli akan tertarik untuk membayar utangnya dalam periode diskon tersebut. 3 Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang Jumlah modal kerja berkaitan langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang dijual kepada pelanggan. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang atau memperoleh barang maka makin besar kebutuhan akan modal kerja. 4 Tingkat perputaran persediaan Tingkat perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti, dalam arti dibeli dan dijual kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran tersebut, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan rendah. Untuk mencapai tingkat perputaran yang tinggi, maka harus disediakan perencanaan dan pengawasan yang efisien. Semakin cepat atau semakin tinggi perputaran akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, dan disamping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan selama periode tersebut. Universitas Sumatera Utara 5 Tingkat perputaran piutang Kebutuhan modal kerja juga tergantung pada periode waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Bila piutang terkumpul dalam waktu yang pendek berarti kebutuhan akan modal kerja menjadi semakin kecil dan sebaliknya jika piutang terkumpul dalam waktu yang panjang berarti kebutuhan modal kerja semakin besar. 6 Business Cycle Pada periode makmur, perusahaan cenderung membeli barang lebih banyak dimana ini berarti perusahaan memperbesar tingkat persediaan. Peningkatan jumlah persediaan membutuhkan modal kerja yang lebih banyak sebaliknya, pada periode depresi perusahaan cepat menjual barang-barangnya dan menarik piutangnya dimana uang yang diperoleh digunakan untuk membeli surat berharga, melunasi kewajiban dan menutup kerugian. 7 Resiko kemungkinan menurunnya harga jual aktiva jangka pendek Menurunnya nilai riil dibanding dengan harga buku dari surat-surat berharga, persediaan barang, dan piutang akan menurunkan modal kerja. Bila resiko kerugian ini semakin besar berarti diperlukan tambahan modal kerja untuk membayar bunga atau melunasi utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo.

d. Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 63 108

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan-Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

4 54 83

Pengaruh rasio hutang dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 1

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 103

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 17

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8