Kesadaran Politik Landasan Teori

15

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi penulis, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penulis untuk berfikir secara akademis dalam melihat tingkat kesadaran pemilih perempuan di dalam menentukan pilihannya di dalam pemilihan umum. 2. Manfaat akademis, penelitian ini dapat menjadi sebuah referensi baru dalam pengembangan khasanah ilmu politik. 3. Manfaat Praktis, penelitian ini diharapkan menjadi sebuah referensi dan masukan bagi kaum perempuan untuk lebih aktif di dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan perempuan yang ada, salah satunya dengan cermat dan teliti di dalam menentukan pilihannya pada pemilihan umum.

1.5. Landasan Teori

1.5.1. Kesadaran Politik

Kesadaran politik dan partisipasi politik merupakan kedua hal yang berkaitan erat. Bahkan tidak jarang kedua istilah ini terkadang disamakan maknanya oleh masyarakat. Akan tetapi kedua hal ini sebenarnya merupakan hal yang berbeda satu sama lain. Partisipasi politik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang individu yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan politik. Sementara kesadaran politik merupakan hal yang mendorong individu tersebut untuk melakukan partisipasi politik. Universitas Sumatera Utara 16 Kesadaran sendiri menurut K. Bertens dapat diartikan sebagai mengetahui atau turut mengetahui. Sehingga kesadaran politik secara umum dapat diartikan sebagai sikap yang dimiliki seorang individu setelah ia mengetahui hak dan kewajiban yang dimilikinya yang kemudian mendorongnya untuk melakukan tindakan yang terkait dengan permasalahan politik. Kesadaran politik sendiri merupakan buah hasil dari pendidikan politik seorang individu. Pendidikan politik yang didapat seorang individu nantinya akan menimbulkan tanggung jawab politik dan kesadaran politik di dalam dirinya. Ketika seseorang memiliki kesadaran politik di dalam dirinya maka ia akan merasa wajib untuk memenuhi kewajiban yang dimilikinya sebagai seorang warga negara dan juga menuntut haknya. Seorang warga negara yang memiliki kesadaran politik akan sadar untuk memberikan hak suaranya di dalam pemilu, memantau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan mengajukan kritik terhadap pemerintah manakala ia melihat pemerintah tidak memberikan hak-hak yang seharusnya ia dapat sebagai seorang warga negara. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya suatu kesadaran politik seorang individu. Seperti umur, jenis kelamin, status sosial dan status ekonomi. Sebagi contoh pemilih pemula pada umumnya tidak memiliki kesadaran politik yang besar untuk mencermati calon dibandingkan orang dewasa. Atau contoh lain kaum lelaki biasanya lebih aktif di dalam melakukan pengamatan situasi-situasi politik yang ada dibandingkan dengan kaum perempuan. Universitas Sumatera Utara 17 Status sosial dan ekonomi juga biasanya mempengaruhi seberapa jauh tingkat kesadaran politik yang dimiliki oleh seseorang. Status sosial dam ekonomi biasanya ditentukan oleh kedudukan seorang warga negara dalam pelapisan sosial baik oleh tingkat pendidikan maupun pekerjaan. Dengan status sosial ekonomi yang tinggi diperkirakan seseorang akan memiliki tingkat pengetahuan politik, minat dan perhatian pada politik serta sikap dan kepercayaan yang tinggi pada pemerintah. Tentu saja kesemua itu akan berpengaruh pada tingkat kesadaran politik yang ditunjukkan oleh seseorang individu.

1.5.2. Patriarki

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Simpan Pinjam Perempuan Terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga ( Studi Kasus Pada PNPM-MP Kelompok SPP ) Di Desa Sinonoan Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

2 61 114

Kinerja Lembaga Legislatif Perempuan Dalam Merespon Kepentingan Perempuan (Studi Kasus DPRD Provinsi Sumatera Utara 2009-2010)

15 83 85

Sikap Politik Calon Legislatif Perempuan Nomor Urut Satu Terhadap Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.22 & 24/PUU-VI/2008 (Studi Pada Calon Legislatif Perempuan DPRD Kota Medan) Tentang Suara Terbanyak.

0 23 109

Perempuan dan Politik (Studi Penetapan Kuota 30% Calon Anggota Legislatif Perempuan oleh PNI Marhaenisme dan Partai Sarikat Indonesia di Kota Medan).

0 14 91

Strategi Pemenangan Calon Anggota Legislatif Perempuan Pada Pemilu Legislatif 2009 (Studi Pada : Caleg Perempuan Terpilih Pada DPRD Kota Medan).

1 40 121

Partisipasi Calon Legislatif Perempuan di Sumatera Utara pada Pemilu 2009

0 28 95

Pemahaman Pemilih Perempuan Di Dalam Mencermati Dan Memilih Calon Legislative Tingkat II Kabupaten Madina Terkait Dengan Permasalahan Perempuan (Studi Deskriptif: Pemilih Perempuan di Desa Gunung Tua Raya Kabupaten Mandailing Natal pada Pemilu Legislatif

2 26 73

Peranan Relawan Demokrasi Terhadap Partisipasi Pemilih Pada Pemilu Legislatif 2014 Di Kabupaten Deli Serdang

1 40 96

Pemilih Di Kabupaten Kerinci. 1.2 Permasalahan Penelitian

0 0 21

Pengaruh Budaya Patriarki Terhadap Partisipasi Politik Perempuan di DPRD pada Pemilu Legislatif Kabupaten Nias Tahun 2014 I.IDENTITAS RESPONDEN

0 0 22