BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah
pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak
yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan. Sebagai organisasi bisnis atau perusahaan yang dikelola atas dasar
asas kekeluargaan, koperasi harus taat pada prinsip pengelolaan yang sehat, transparan, terpertanggung jawab accountability, dan bersikap adil dalam
pencapaian tujuan bersama. Pengelolaan yang demikian saat ini lebih dikenal dengan good corporative governance
Kementrian Koperasi dan UK M RI, 2002
. Pengurus atau manajer koperasi harus bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya ekonomi koperasi secara efisien untuk menjaga
kelangsungan usahanya dalam hal ini laba berperan penting. Tujuan utama dari setiap organisasi yang berorientasi pada laba adalah
memperoleh laba yang memuaskan. Oleh karena itu laba merupakan tolak ukur yang penting atas efektivitas. Dalam meraih laba, sebuah organisasi
tidak berdiam dengan menunggu hasil laba pada setiap akhir periode, manajemen yang berperan sebagai perencana dan pelaksana berupaya keras
dalam memenuhi target organisasi. Sementara dalam mencapai laba yang diinginkan semua potensi perusahaan dikerahkan, misalnya departemen
1
pemasaran untuk mendapatkan penjualan yang baik, departemen budgeting berusaha menekan biaya sehingga biaya yang dikeluarkan adalah biaya yang
paling efisien, serta bagian-bagian lain yang dapat mewujudkan laba yang telah ditentukan Anthony dan Govindarajan, 2007:185.
Menurut
Kementrian Koperasi dan UK M RI 2002
, pengalaman menunjukkan, bahwa pengamanan atas kekayaan koperasi masih rentan, dan
penggunaan kekayaan juga banyak yang tidak tepat, sehingga menjadikan koperasi kurang mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak. Untuk dapat
mengatasi hal itu, pengurus memerlukan alat manajemen sebagai media pengendali, yaitu pengendalian intern. Pengendalian intern merupakan suatu
sistem yang dibangun melalui organisasi dan mekanisme operasi dalam koperasi, sehingga melekat pada setiap aktivitas yang dijalankan oleh setiap
personel di dalam koperasi, mulai dari pengawas, manajer, asisten manajer atau kepala bagian dan karyawan.
Pentingnya sistem pengendalian manajemen dilaksanakan oleh organisasi karena sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku
manusia. Sistem pengendalian yang baik berpengaruh pada cara maupun tujuannya; artinya tindakan-tindakan individu untuk meraih tujuan-tujuan
pribadinya juga akan membantu dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi Anthony dan Govindarajan, 2007:7.
Dengan adanya suatu sistem itu pula berbagai ragam aktivitas dapat terkoordinir dan terarah menuju satu tujuan bersama. Dengan kebersamaan
untuk mencapai tujuan oleh setiap unit kerja akan memberikan kekuatan pada
2
organisasi dalam merespon perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal juga, sehingga kemudian dapat ditentukan langkah-langkah antisipasi yang
meminimalkan kemungkinan terganggunya aktivitas dan usaha pencapaian tujuan.
Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang dipilih. Strategi merupakan perencanaan yang besar
dan penting. Strategi menetapkan secara umum arah tujuan pergerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior. Kebutuhan untuk
memformulasikan strategi biasanya muncul sebagai respon terhadap ancaman yang diterima atau kesempatan misalnya dengan melakukan inovasi.
Karmelia dan Iin 2006:57, menyatakan suatu organisasi biasanya akan dipengaruhi oleh lingkungan, baik internal maupun eksternal.
Lingkungan tersebut senantiasa mengalami perubahan. Oleh karena, itu adaptasi terhadap perubahan lingkungan perlu dijadikan perhatian agar
organisasi mempunyai keunggulan kompetitif. Perubahan organisasi yang merupakan proses dimana organisasi berubah dari organisasi sekarang
menjadi kondisi yang diinginkan pada masa yang akan datang yang tujuannya untuk meningkatkan efektifitas organisasi. Inovasi adalah proses yang
dilakukan organisasi menggunakan skill dan sumberdaya mereka untuk mengembangkan produk-produk dan jasa baru atau mengembangkan sistem
produksi dan operasi baru agar mereka dapat merespon dengan lebih baik terhadap kebutuhan pelanggan mereka.
3
Dalam proses pengelolaan setiap sumber ekonomi agar mengarah pada sasaran yang telah ditetapkan adalah adanya sebuah perencanaan.
Perencanaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses manajemen organisasi. Demikian juga anggaran yang mempunyai posisi yang
sangat penting. Perencanaan laba merupakan proses pengembangan rencana terperinci untuk suatu jangka waktu tertentu yang relatif pendek dimasa yang
akan datang dan mengintegrasikan rencana ini menjadi kesatuan yang kompherensif. Perencanaan laba ini diluangkan dalam anggaran laba yang
disusun dari anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan dan anggaran produksi.
Khairunisa 2008:3, menjelaskan perencanaan laba harus bersifat dinamis, maksudnya teknik perencanaan laba harus terus menerus disesuaikan
tidak hanya untuk tiap perusahaan, tetapi untuk semua kondisi yang berubah dalam perusahaan. Biasanya dibutuhkan lebih dari satu tahun untuk mencapai
suatu program yang sangat baik untuk dapat melaksanakan perencanaan laba atau anggaran yang telah disusun dengan baik maka manajemen memerlukan
suatu sistem yang baik pula. Organisasi dengan menjalankan sistem pengendalian manajemen yang baik dibantu oleh kerjasama berbagai unit
usaha perusahaan dan pelaksanaan strategi yang tepat akan menunjang pencapaian perencanaan laba yang dibuat dengan efektif dan efisien.
Penyusunan program merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh organisasi untuk melaksanakan sasaran yang telah ditetapkan dalam
perencanaan strategis, termasuk perencanaan laba.
4
Strategi inovasi dilakukan oleh organisasi untuk mendukung kekuatan dan senjata persaingan bisnis. Penciptaan produk baru inovasi produk dapat
meningkatkan keunggulan kompetitif. Strategi inovasi akan berhasil apabila inovasi tersebut memperhatikan faktor internal dan eksternal. Kondisi internal
merupakan faktor internal organisasi yang meliputi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan baik untuk
menciptakan kekuatan bagi organisasi. Konsistensi antara berbagai kegiatan didalam organisasi akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Strategi perlu
kecanggihan dalam sistem pengendalian agar penerapan strategi inovasi yang dilakukan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. Perencanaan
strategi tidak lepas dari sistem pengendalian manajemen dalam rangka efektifitas strategi itu sendiri.
Menurut Hartono 2003:128, menyatakan bahwa pentingnya inovasi untuk dapat mendukung persaingan bisnis harus diimbangi dengan sistem
kontrol yang baik. Sistem kontrol juga membantu manajemen dalam mengendalikan strategi organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi efektifitas perencanaan laba. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Aplikasi Sistem Pengendalian Manajemen Dan Inovasi Produk Tehadap Efektifitas
5
Perencanaan Laba Studi Empiris pada Koperasi Simpan Pinjam”.
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khairunisa 2008, adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah:
1. Variabel penelitian, peneliti sebelumya hanya memakai satu variabel
independen yaitu Proses Sistem Pengendalian Manajemen, sedangkan dalam penelitian ini, menambahkan satu variabel independen yaitu
Inovasi. Penambahan variabel ini dilakukan karena saat ini semakin banyak organisasi yang tumbuh berkembang dengan cukup pesat, baik
organisasi di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Setiap organisasi mengharapkan dapat berkompetisi dalam persaingan agar dapat tetap
berdiri. Koperasi merupakan salah satu organisasi yang diharapkan dapat tetap berdiri ditengah persaingan bisnis yang ada pada saat ini. Agar
koperasi dapat tetap berdiri mereka harus mampu menghadapi perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal antara lain dengan melakukan
inovasi. Inovasi dapat mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan masa kini
dan masa mendatang serta mengembangkan solusi baru untuk kebutuhan pelanggan. Sehingga dengan melakukan inovasi yang baik dan tepat
sasaran, diharapkan koperasi akan tetap berdiri. 2.
Objek penelitian, peneliti sebelumnya menggunakan objek penelitian perusahaan manufaktur, sedangkan penelitian ini menggunakan objek pada
Koperasi Simpan Pinjam di Jakarta dengan populasi para Pengurus koperasi.
6
3. Waktu penelitian, penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2008,
sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2010.
B. Perumusan Masalah