Pengaruh Proses Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang

(1)

PENGARUH PROSES SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIFITAS PERENCANAAN LABA

Oleh:

Nur Afniyati khairunisa NIM: 104082002624

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA


(2)

Hari ini Kamis Tanggal Dua Puluh Sembilan Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Nur Afniyati Khairunisa NIM: 104082002624 dengan judul Skripsi “Pengaruh Proses Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Mei 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Drs. Abdul Hamid Cebba, Hepi Prayudiawan, SE., Ak. MM Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli


(3)

Hari ini Jum’at Tanggal Dua Puluh Tiga Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Nur Afniyati Khairunisa NIM: 104082002624 dengan judul Skripsi “PENGARUH PROSES SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIFITAS PERENCANAAN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juli 2008

Tim Penguji Ujian Skripsi

Dr. Wiwik Utami SE., Ak., M.Si Rini, SE, Ak., M.Si Ketua Anggota

Afif Sulfa, SE, Ak,. M.Si Penguji Ahli


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nur Afniyati Khairunisa

Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 26 April 1986

Agama : Islam

Alamat : Jl.Beringin Blok A1 No.10 Perumahan Graha Permai Ciputat Kp. Sawah 15413

Telp : (021) 99189585 / 085695712887

Email : n1354_p1t@yahoo.co.id

Pendidikan

1. Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan Syarif Hidayatullah (1992-1998). 2. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan Syarif Hidayatullah (1998-2001). 3. Madrasah Aliyah Negeri 4 Pondok Pinang (2001-2004).

4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi Manajemen.

Jakarta, Juli 2008

Penulis


(5)

ABSTRACT

The objective of this study is to learn and analyz the effect of the management controlling system with profit planning effetiveness which is utilize at Manufacture Company in Kabupaten Tangerang.

Based on the theoritical model that is proposed in this research, the statistical techniques used in this study is simple linier regression analysis. The sample of 11 manufacturing companies in Kabupaten Tangerang is selected purposively.

Data collected by sending 50 questionaires to Manufacture Manager in Kabupaten Tangerang and 40 questionaire can use or about 80% response. The analyses used software Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 12.0 with.

The test conducted on hypothesis had shown that significan of management controlling system with profit planning effetiveness.

Keywords : the management controlling system process and profit planning effetiveness


(6)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh proses sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba pada perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan model teoritis yang diajukan dalam penelitian ini teknik statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Sampel diambil secara purposive sebanyak11 sampel perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang.

Data yang disebarkan sebanyak 50 kuesioner kepada manajer perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang dan terdapat 40 kuesioner yang dapat diolah atau sekitar 80% responden. Analisis menggunakan Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 12.0.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan proses sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba.


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim.

Dengan memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan curahan kasih sayang-Nya yang tiada batas, dan tidak lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW karena bimbingan dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dan syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Proses Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang)”. Semoga penulisan skripsi memberikan manfaat kepada semua pihak dan dapat menambah wawasan para pembacanya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Papah (H. Dalhari, SH) dan Mamah (Hj. Zauriyah, BA) yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yang tiada pernah terputus.

2. Ibu Dr. Wiwik Utami, selaku dosen pembimbing I dan ibu Rini. SE, Ak, Msi., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak M. Faisal Badrun, MBA., selaku dekan FEIS yang telah memberikan

jalan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. A. Hamid Cebba, Ak, MBA., selaku ketua Jurusan Akuntansi dan Bapak Amilin, Ak, Msi., selaku sekretaris Jurusan Akuntansi.

5. Adik-adikku yaitu Zuliyawati Sukmasari dan M. Ariffudin Ghazali yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis baik moril maupun


(8)

materi. Dan buat mbaku dirumah yang selalu mengingatkanku akan jaga kesehatan. Makasih ya.

6. Ka Dian, Sari, Roni, dan Arif yang begitu banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

7. Orang yang paling dekat selain keluarga yaitu “ndut” dimana dia selalu menjaga, menemani, dan memberi semangat dan dukungan kepadaku. Terimakasih tidak akan pernah cukup untuk membalas semua telah kamu berikan, semoga kita bisa sampai nanti dan jangan pernah lupakan aku.

8. Sahabat-sahabatku, teman seperjuangan komprehensif dan skripsi Rifka, Sushe, Ieda, Putri dan Semuanya yang tidak bisa disebut satu persatu, yang selalu semangat menghadapi tantangan. Selalu bersedia memberikan dorongan dan bantuan karena kita yakin kita bisa.

9. Motor kesayangan punya Rifka, dimana dengan motor itu aku bisa menyebarkan kuesioner dan menemaniku selama 2 bulan nyebarin.

10. Teman-temanku dikelas Akuntansi A angkatan 2004, terimakasih atas kebersamaannya.

11. Teman-temanku dikelas Akuntansi Manajemen angkatan 2004, senang bertemu dan mengenal kalian.

12. Seluruh teman-teman angkatan 2004 kelas A,B,C,D, dan E yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhit kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Juli 2008

Penulis


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Konsep Sistem Pengendalian Manajemen ... 7

1. Pengertian Sistem Pengendalian ... 7

2. Proses Sistem Pengendalian Manajemen ... 14

B. Efektifitas Perencanaan Laba ... 17

1. Pengertian Perencanaan Laba ... 17

C. Kerangka Pemikiran ... 22

D. Perumusan Hipotesis ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 24

B. Metode Penentuan Sampel ... 24

C. Metode Pengumpulan Data ... 25


(10)

1. Uji Kualitas Data ... 26

a. Uji Validitas ... 26

b. Uji Reliabilitas ... 27

2. Uji Asumsi Klasik ... 28

a. Uji Multikolinearitas ... 28

b. Uji Heterokedastisitas ... 29

c. Uji Normalitas ... 29

3. Uji Hipotesis... 30

a. Koefisien Determinan (R2) ... 30

b. Regresi Linier Sederhana ... 30

c. Uji Statistik t ... 31

E. Operasional Variabel Penelitian ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 36

B. Analisis Deksriptif ... 38

C. Hasil Uji Kualitas Data ... 43

a. Uji Validitas ... 43

b. Uji Reliabilitas ... 45

D. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 46

1. Uji Multikolinearitas ... 46

2. Uji Heterokedastisitas ... 47

3. Uji Normalitas ... 48

E. Uji Hipotesis ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Implikasi ... 52

C. Keterbatasan ... 53

D. Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

Tabel 1.1 Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Sekarang 5 Tabel 3.1 Tabel Variabel, Sub variabel dan Indikator Penelitian 33 Tabel 4.1 Tabel Daftar Nama-nama Perusahaan di Wilayah Kabupaten

Tangerang 37

Tabel 4.2 Tabel Gambaran Distribusi Kuesioner 38 Tabel 4.3 Tabel Gambaran Distribusi Pengiriman dan Pengembalian

Kuesioner 38

Tabel 4.4 Tabel Jenis Kelamin 40

Tabel 4.5 Tabel Usia Responden 40

Tabel 4.6 Tabel Tingkat Pendidikan Akhir 41

Tabel 4.7 Tabel Tingkat Jabatan 42

Tabel 4.8 Tabel Lama Bekerja 42

Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji Validitas Proses Sistem

Pengendalian Manajemen 43 Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Validitas Efektifitas Perencanaan Laba 44 Tabel 4.11 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Proses Sistem Pengendalian

Manajemen 45

Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Efektifitas Perencanaan Laba 46 Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Proses Sistem Pengendalain

Manajemen 46

Tabel 4.14 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) 49


(12)

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Gambar Elemen Penting pada Sistem Pengendalian 13 Gambar 2.2 Gambar Hubungan Umum Antara Perencanaan dan Fungsi

Pengendalian 14

Gambar 2.3 Gambar Tahap Proses Pengendalian Manajemen 15 Gambar 2.4 Model Pengaruh Proses Sistem Pengendalian Manajemen


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan

Lampiran1 Kuesioner

Lampiran2 Lampiran mengenai hasil uji Validitas Lampiran3 Lapiran mengenai hasil uji Reliabilitas

Lampiran4 Lampiran mengenai hasil uji Multikolinearitas Lampiran5 Lampiran mengenai hasil uji Heterokedastisitas Lampiran6 Lampiran mengenai hasil uji Normalitas

Lampiran7 Lampiran mengenai hasil uji Hipotesis


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perubahan penting telah mewarnai dan membentuk arah ekonomi global. Perubahan yang terjadi di dunia bisnis saat ini, memberikan dampak yang sangat baik bagi kegiatan perusahaan, baik kegiatan dalam segi manajemen maupun operasional. Selain itu, persaingan antar perusahaan semakin meningkat seiring lingkungan yang terus berubah antara lain perubahaan selera konsumen, kemajuan teknologi dan juga perubahan sosial ekonomi masyarakat.

Perubahan tersebut tentunya akan timbul banyak perusahaan pesaing dengan produk yang sama dan dengan harga yang sangat bersaing. Apabila perusahaan tidak dapat mengantisipasi perubahan tersebut dengan baik, maka kredibilitas perusahaan dalam dunia bisnis akan menurun dan tertinggal oleh para pesaing. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk menciptakan inovasi yang dapat menarik pelanggan.

Memperoleh laba, meningkatnya harga saham, meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan keberlangsungan hidup (going concern)

merupakan tujuan pokok perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan tidak terlepas dari peranan manajemen dalam pelaksananya setiap fungsinya dengan


(15)

baik yaitu perencanaan, pengoperasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Porter (1980) dalam Salman Jumaili dan Gudono (2006) menjelaskan pelaku bisnis dituntut untuk berlomba-lomba melakukan strategi kompetesi dengan fokus pada penciptaan sesuatu yang berbeda untuk melayani konsumen dengan perpaduan yang unik.

Para pelaku bisnis harus melakukan lebih dari sekedar menetapkan strategi dan perencanaan jangka panjang dan berharap bahwa hasil yang terbaik akan diperoleh. Tetapi mereka harus lebih dari sekedar dinamakan Incremental Management yang hanya memandang pekerjaan sebagai sejumlah perubahan kecil untuk meningkatkan efesiensi dan efektif operasi perusahaan.

Hal ini nampaknya hanya berlaku bagi perusahaan yang bersaing dalam industri yang relatif stabil, sederhana, dan tidak banyak berubah. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi atau perusahaan perlu membuat perubahan strategi yang mendasar sesuai dengan tujuan perusahaan.

Amiruddin (2004:78) menjelaskan sistem pengendalian manajemen dibuat oleh perusahaan dalam rangka mengawasi dan mengontrol setiap tindakan manajemen dan karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sistem pengendalian yang baik akan mengefektifkan perencanaan laba yang telah disusun. Untuk mencapai tujuan perusahaan tidaklah mudah diperlukan sebuah rumusan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut suatu rumusan strategi yang baik, memerlukan suatu sistem untuk mengendalikan rumusan tersebut.


(16)

Melaksanakan tugas diperlukan kemampuan manajemen untuk mengelola dan mengalokasikan setiap sumber ekonomi perusahaan seefektif dan seefisien mungkin. Manajemen harus sesuai dengan sistem yang ditempatkan oleh perusahaan. Efektif artinya kegiatan mengenai pengelolaan setiap ekonomi tersebut mengarah pada sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien artinya kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang minimum. Anthony, et.al (2002), mendefnisikan sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah proses seorang manajer dalam memastikan sumber daya yang diperoleh dan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Adapun dalam proses pengelolaan setiap sumber ekonomi agar mengarah pada sasaran yang telah ditetapkan adalah adanya sebuah perencanaan. Perencanaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses manajemen organisasi. Demikian juga, anggaran mempunyai posisi yang sangat penting. Perencanaan laba merupakan proses pengembangan rencana terperinci untuk suatu jangka waktu tertentu yang relatif pendek dimasa yang akan datang dan mengintegrasikan rencana ini menjadi kesatuan yang kompherensif. Perencanaan laba ini diluangkan dalam anggaran laba yang disusun dari anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan dan anggaran produksi.

Andi Mattulada (2001) dalam Amiruddin (2004) menjelaskan perencanaan laba harus bersifat dinamis, maksudnya teknik perencanaan laba harus terus-menerus disesuaikan tidak hanya untuk tiap perusahaan. Tetapi untuk semua


(17)

kondisi yang berubah dalam perusahaan. Biasanya dibutuhkan lebih dari satu tahun untuk mencapai suatu program yang sangat baik untuk dapat melaksanakan perencanaan laba atau anggaran yang telah disusun dengan baik maka menajemen memerlukan suatu sistem yang baik pula. Perusahaan dengan menjalankan sistem pengendalian manajemen yang baik dibantu oleh kerjasama berbagai unit usaha perusahaan dan pelaksanaan strategi yang tepat akan menujang pencapaian perencanaan laba yang dibuat dengan efektif dan efisien.

Sementara itu, Mulyadi (2003) menemukan bahwa penyusunan anggaran merupakan program-program yang diterjemahkan sesuai dengan tanggung jawab tiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian dari program tersebut, sedangkan Anthony, et.al (2002) menyatakan penyusunan program merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh perusahaan untuk melaksanakan sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis, termasuk perencanaan laba.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang tertuang dalam judul “Pengaruhnya Proses Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang).” Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin (2004), adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:


(18)

Tabel 1.1

Perbedaan Penelitian yang dilakukan Amiruddin dengan penelitian yang dilakukan peneliti

Keterangan Amiruddin

(2004) Penelitian Sekarang

Subjek Penelitian Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan apotek di Kota Palu yang telah beroperasi minimal 2 tahun

Fokus penelitian adalah perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang

Variabel Penelitian Hubungan proses

pengendalian Manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba

Penelitian mengarah pada:

Pengaruh Proses Sistem Pengendalian

Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba

Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada tahun 2004

Penelitian dilakukan pada tahun 2008 Instrumen Penelitian Sistem pengendalian dan

perencanaan laba

menggunakan modifikasi dari Welsch, et.al

Sistem pengendalian menggunakan modifikasi dari Anthony, et.al dan perencanaan laba

menggunakan modifikasi Murtiyani dan Mulyadi

Sumber: Data diolah

B. Rumusan Masalah

Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan yaitu apakah proses sistem pengendalian manajemen mempunyai pengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba?


(19)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses sistem pengendalian manajemen secara langsung terhadap efektifitas perencanaan laba.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:

a. Perusahaan

Memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang berkaitan dengan akuntansi manajemen, dan menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan proses sistem pengendalian dan perencanaan strategik dengan efektif dapat mewujudkan segala tujuan perusahaan.

b. Pengembangan Ilmu Akuntansi

Penelitian ini peneliti harapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu akuntansi manajemen yang dikaitkan dengan perencanaan laba.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Sistem Pengendalian Manajemen 1. Pengertian Sistem Pengendalian

Lingkungan bisnis sekarang semakin global, sehingga terjadi perubahan ekonomi menjadi radikal. Adanya perubahan radikal di lingkungan bisnis tersebut, manajemen puncak sampai dengan personel yang paling rendah tingkatannya perlu melakukan pembaruan terhadap strategi mereka.

Secara umum perubahan tersebut mempengaruhi tujuan, visi, dan misi perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan pasti mempunyai tujuan. Secara umum tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba atau penciptaan kekayaan. Sehingga dengan laba yang maksimal atau kekayaan yang berhasil diciptakan, perusahaan akan mampu memberikan kesejahteraan bagi semua pihak yang menaruh kepentingan. Tujuan perusahaan untuk mencapai laba yang maksimal memerlukan sistem yang menunjang yaitu sistem perencanaan dan sistem pengendalian manajemen.


(21)

Sistem pengendalian manajemen penting sekali dalam perusahaan karena sistem itu mengharuskan untuk menetapkan program yang disepakati bersama oleh bagian perencanaan dan juga mengharuskan adanya peninjauan berkala terhadap pelaksanaan program dan hasilnya untuk disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Menurut Anthony et.al (2002:4), mendefinisikan sistem pengendalian manajemen adalah struktur dan proses sistematis yang terorganisasi yang digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen. Mardiasmo (2002:58), menjelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen suatu organisasi yang dirancang untuk mempengaruhi orang didalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi.

Menurut Anthony dan Hamerson (1993:47), menjelaskan sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang terkoordinir dan terpadu, artinya meskipun data yang dikumpulkan untuk suatu tujuan berbeda dengan data yang dikumpulkan untuk tujuan lain, data ini harus dicocokkan satu dengan yang lainnya. Dalam suatu pengertian, sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem tunggal, walaupun lebih tepat untuk menggambarkannya sebagai suatu set subsistem yang saling berhubungan. Menurut Sukarno (2000:6), Sistem pengendalian manajemen diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan untuk membantu manajemen perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu seefektif dan efisien.


(22)

Untuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan, diperlukan suatu sistem yang disebut sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (management planning and control system). Mulyadi dan Johny Setyawan (2001:3), menegaskan bahwa sistem digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut.

Dari definisi tersebut, terdapat empat frasa penting sebagai berikut: a. Misi dan Visi Organisasi

Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya merupakan suatu sistem yang digunakan manajemen untuk membangun masa depan organisasi. Untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan terlebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi. Dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depannya.

Setelah ditentukan misi organisasi, langkah berikutnya ditempuh oleh manajemen adalah menggambarkan kondisi organisasi dimasa depan yang hendak diwujudkan. Gambaran kondisi organisasi di masa depan yang akan diwujudkan inilah yang merupakan visi organisasi. Dengan demikian, untuk mewujudkan organisasi, melalui misi yang telah dipilih, diperlukan suatu sistem perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan. Sistem pengendalian manajemen merupakan


(23)

sistem untuk merncanakan kegiatan untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan implementasi serta pemantauan pelaksanaan rencana kegiatan tersebut.

b. Sistem Perencanaan Kegiatan

Dalam mewujudkan setiap kegiatan organisasi diperlukan langkah-langkah untuk mewujudkan visi. Ada empat langkah-langkah untuk mewujudkan visi yaitu: 1) perumusan stategi (strategy formulation), 2) perencanaan strategi (strategy polanning), 3) penyusunan program (programming), 4) penyusunan anggaran (budgeting). Semuanya disebut dengan perencanaan menyeluruh bisnis (total business planning).

c. Sistem Mengimplementasikan Pelaksanaan Rencana Kegiatan

Sistem pengendalian merupakan sistem implementasi dan pemantauan pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah dalam implementasi dan pemantauan pelaksanaan rencana tersebut.

Sistem pengendalian manajemen sangat penting sekali dalam peusahaan karena sistem itu mengharuskan untuk menetapkan program yang disepakati bersama oleh bagian perencanaan dan mengharuskan dilakukan peninjauan berkala terhadap pelaksanaan program dan hasilnya untuk disesuaikan dengan keadaan perusahaan.


(24)

Menurut Anthony, et.al (2002), manajemen mempunyaai fungsi sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Proses ini mencakup: a) penentuan tujuan perusahaan, b) pengembangan kondisi lingkungan agar tujuan tersebut dapat tercapai, c) pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, d) penentuaan langkah-langkah untuk menterjemahkan rencana menjadi kegiatan yang sesungguhnya, dan e) melakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses untuk menyelaraskan hubungan antara karyawan dan pekerjaan mereka agar saling berhubungan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan membagi pekerjaan di antara kelompok, individu dan mengkoordinasikan hubungan antara kegiatan individu dan kegiatan kelompok. Pengorganisasian juga menyangkut penentuan wewenang manajemen.

3. Penempatan Tenaga Kerja dan Manajemen Sumber Daya Manusia Penempatan tenaga kerja dan manajemen sumber daaya manusia adalah proses untuk menjamin bahwa tenaga kerja yang kompeten


(25)

telah diseleksi, dikembangkan, dan diberi imbalan/kompesasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Penempatan tenaga kerja dan manajemen sumber daya manusia yang efektif juga mencakup membuaat iklim kerja supaya kepuasan karyawan terpenuhi.

4. Kepemimpinan dan Pengaruh Hubungan Antar Manusia

Kepemimpinan dan pengaruh hubungan antar manusia adalah proses memotivasi individu (rekan sejawat, atasan, bawahan dan non-bawahan) atau kelompok-kelompok untuk membantu menciptakan keharmonisan demi mencapai tujuan perusahaan. Hal ini sering disebut pengarahan (directing) atau pelaksanaan (actuating).

5. Pengendalian

Pengendalian adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan. Kegiatan ini mencakup: a) menetapkan tujuan dan standar, b) membandingkan kinerja yang diukur dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, dan c) menekankan pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan.

Menurut Tjakrawala (2002) menjelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen terdiri dari empat elemen yang saling kait-mengkait dan tidak terputus sebagai berikut:

a. Pelacak (detector) atau sensor adalah sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang dikendalikan.


(26)

b. Penaksir (assessor) yaitu suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari peristiwa aktual dan membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.

c. Effektor yaitu suatu perangkat yang sering disebut “feedback” yang

mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi.

d. Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector.

Sumber: Anthony, et. Al (2002:2)

Gambar 2.1

Elemen Penting pada Sistem Pengendalian

Dari gambar bagan diatas menjelaskan bahwa proses informal amat dipengaruhi oleh bagaimana cara sistem pengendalian formal organisasi dirancang dan dioperasikan. Pengendalian manajemen terletak antara

Kesatuan yang dikendalikan

Alat pengendalian 2. Perbandingan dengan standar (selector)

3. Komunikasi pengubah tingkah laku (efector) 1. Informasi mengenai

apa yang terjadi (detector)


(27)

formulasi strategi dan pengendalian tugas. Formulasi strategi berfokuskan pada jangka panjang, sedangkan pengensdalian tugas berfokus pada jangka pendek. Proses perencanaan dalam formulasi strategi merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian merupakan hal yang lebih penting dalam pengendalian tugas, dan dalam pengendalian maanjemen perncanaan dan pengendalain merupakan hal yang yang sama pentingnya.

AKTIVITAS

Tujuan, strategi &

kebijakan

Penerapan strategi

Kinerja yang efisien

dan efektifdari tugas

Sumber: Anthony, et.al (2002:6)

Gambar 2.2

Hubungan Umum Antara Perencanaan dan Fungsi Pengendalian

2. Proses Sistem Pengendalian Manajemen

Proses perencanaan dalam formulasi Menurut Supriyono (1991) dalam Amiruddin (2004), ada dua bagian pokok dalam sistem pengendalian manajemen yaitu struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen. Dalam proses pengendalian manajemen dibagi

Formulasi strategi

Pengendalian tugas Pengendalian


(28)

dalam berbagai tindakan para manajer yaitu penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran dan pelaporan dan analisis.

Sumber: Anthony, et.al (2002:12)

Gambar 2.3

Tahap Sistem Pengendalian Manajemen

Proses sistem pengendalian manajemen melibatkan komunikasi informal dan interaksi antara manajer dan karyawan. Selain menggunakan komunikasi informal, perusahaan juga menggunakan sistem pengendalian formal yang meliputi tahap-tahap yang berkaitan, sebagai berikut:

1. Penyusunan Program

Peyusunan program adalah proses memilih program tertentu untuk kegiatan organisasi. Program yang terpilih akan memperlihatkan apa, bilamana dan jumlah sumber daya yang diperlukan. Program

informasi 4.Pelaporan dan Analisis

2.Peganggaran Informasi

1.Pemilihan program- program

Strategi -strategi

3. Operasi dan pengukuran

Informasi

Informasi Revisi anggaran


(29)

menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi dalam rangka pelaksanaan strategi.

2. Penyusunan Anggaran

Pada proses penganggaran, penyusunan dilakukan dengan mengumpulkan anggaran bagian dan divisi, yang merupakan tanggung jawab manajernya. Sebagai bagian dari proses penganggaran, setiap program diterjemahkan ke dalam kegiatan yang berhubungan denagn tanggung jawab manajer setiap pusat pertanggungjawaban dalam satu periode.

3. Pelaksanaan Kegiatan dan Pengukuran

Selama periode aktual, pencatatan dilakukan terhadap sumber daya yang digunakan, dinyatakan sebagai biaya dan pendapatan yang diperoleh. Data biaya dan pendapatan diklasifikasikan menurut program dan pertanggungjawaban. Data yang diklasifikasikan menurut program akan dijadikan sebagai dasar pemprograman yang akan datang. Sedangkan data yang diklasifikasikan menurut pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur prestasi manajer. 4. Pelaporan dan Analisis

Sistem pengendalian manajemen berfungsi sebagai alat komunikasi. Informasi yang dikomunikasikan terdiri dari data akuntansi dan non-akuntansi, yang terkumpul dari dalam dan luar organisasi. Pelaporan bisa digunakan sebagai alat pengendalian. Beberapa diturunkan dari


(30)

analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan hasil aktual dengan hasil yang direncanakan, dengan segala penjelasan mengenai penyimpangan yang ada. Berdasarkan laporan dan informasi yang didapat, manajer bisa memutuskan apa yang harus dilakukan.

B. Efektifitas Perencanaan Laba 1. Pengertian Perencanaan Laba

Dalam pengelolaan perusahaan manajemen menetapkan tujuan dan sasaran kemudian manajemen membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran atau sering disebut perencanaan keuangan.

Menurut Horngren (1991) menjelaskan perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen menentukan tujuan dan cara bagaimana untuk mencapainya dengan perencanaan, manajemen dapat menetapkan apa yang harus dilakukan, bilamana melakukan, bagaimana melakukan, dan siapa yang melakukan. Sehingga, Budget (anggaran) ialah suatu rencana secara sistematis meliputi kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

Sedangkan menurut Jae K. Shim dan Joel G. Siegel (2000) perencanaan merupakan suatu rencana outline yang terinci dan terstruktur untuk mencapai tujuan jangka panjang. Suatu tujuan ialah target yang


(31)

dapat dikuantifikasi laporan kinerja harus diterbitkan setiap bulan. Komunikasi yang baik dan terstruktur sangat diperlukan dalam proses anggaran. Manajer perusahaan harus dapat membuat sasaran anggaran menjadi jelas untuk para bawahan mereka.

Menurut M. Munandar (1998:12-13) menjelaskan fungsi budget yang pokok ialah suatu alat bagi manajemen, sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Secara lebih rinci adalah proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting tersebut antara lain:

1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun budget.

2. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran dalam rangka menyusun budget.

3. Menyusun budget serta menyajikannya secara teratur dan sistematis. 4. Pengumpulan data informasi untuk keperluan pengawasan kerja yaitu

untuk mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan budget.

Menurut Amiruddin (2004:78) menjelaskan perencanaan adalah merupakan suatu proses pengembangan rencana yang terperinci untuk jangka waktu tertentu yang relatif pendek di masa yang akan datang dan mengintegrasikan rencana ini menjadi kesatuan yang kompherensif.

Menurut M. Nafarin (2000) menjelaskan bahwa Anggaran (Budgeting) suatu perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang


(32)

akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Usry dan Carter (2005:4) menjelaskan perencanaan laba (profit planning) adalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Sedangkan laba merupakan suatu hal yang penting karena tujuan utama dari rencana adalah tercapai laba yang ditargetkan dan memuaskan.

Perencanaan laba merupakan dasar bagi manajer divisi untuk merumuskan rencaan aksi dalam tahun tersebut. Perencanaan laba dituangkan dalam anggaran laba yang disusun dari anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan, dan anggaran produksi. Anggaran itu sendiri merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang. Anggaran memuat rencana laba tahunan secara kuantitatif dan menunjukkan kinerja operasi tiap bulan.

Periode penganggaran yang lebih pendek akan menghasilkan perkiraan yang lebih dapat diandalkan. Anggaran laba adalah salah satu skedul kunci proses anggaran yang merupakan dokumen yang menceritakan mengenai bagaimana kegiatan pencapaian laba dan antisipasi pada periode anggaran yang akan datang. Menurut Munandar (1991:1) menyatakan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.


(33)

Menurut Horngren (1991:185) menjelaskan bahwa anggaran yang secara singkat adalah ungkapan kuatitatif yang formal dan terinci akan tentang rencana manajemen. Sedangkan menurut Mulyadi (2003) menjelaskan anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standard dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu 1 tahun.

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai suatu sasaran yang di tetapkan oleh anggaran.

4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu.

6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Menurut Mardiasmo (2002) informasi yang terkait dengan sistem pengendalian aanggaran biasanya banyak diketahui oleh bagian departemen anggaran. Oleh karena itu, anggaran mempunyai fungsi, yaitu: 1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan anggaran. 2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan

perusahaan di masa yang akan datang.

3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan menghubungkan manajer bawah dan manajer atas.


(34)

4. Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding antara yang direncanakan dengan hasil operasi sesungguhnya.

5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan. 6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi

manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi.

Penyusunan anggaran mempunyai manfaat bagi perusahaan yaitu:

1. Secara normal memberikan tanggungjawab kepada manajer atas segala perencanaan, penganggaran akan memaksa para manajer untuk berpikir jauh kedepan.

2. Penyusunan anggaran memberikan harapan pasti, yang merupakan rencana kerja terbaik untuk bias menilai prestasi kinerja.

3. Penyusunan anggaran membantu para manajer untuk mengkoordinasiakan segala upayanya agar sasaran peusahaan secara keseluruhannya sejalan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh setiap bagian.

Penganggaran yang efektif harus meliputi perencanaan maupun pengendalian. Perencanaan yang baik tanpa pengendalian yang efektif merupakan pemborosan waktu. Dalam perencanaan kita juga memperhitungkan berbagai kondisis yang terjadi di perusahaan, industri dan perekonomian. Perencanaan harus menghubungkan sasaran jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang. Perencanaan juga harus saling berhubungan untuk memperbaiki profitabilitas. Sehingga perencanaan harus dimonitor secara reguler baik mengenai hasil yang dicapai maupun berapa lama mencapainya.


(35)

Di lain pihak adanya rencana yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, tidak akan ada sasaran yang dapat mengarahkan pengendalian. Perencanaan dan pengendalian laba yang kompherensif digunakan sebagai proses yang ditujukan untuk membantu melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian yang efektif.

C. Kerangka Pemikiran

Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang dibuat dalam model penelitian mengenai pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba.

Gambar 2.4

Model hubungan proses sistem pengendalian manajemen ( SPM ) terhadap efektifitas perencanaan laba

D. Perumusan Hipotesis

Uraian pada model pertama menjelaskan tentang analisis pengaruh proses sistem pengendalian manajemen dengan efektifitas perencanaan laba. Sebagaimana pembahasan diatas pada model pertama, bahwa penerapan sistem pengendalian yang baik dalam kegiatan perusahaan akan menunjang pencapaian target yang diharapkan. Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Proses sistem pengendalian manajemen

Efektifitas perencanaan


(36)

HO: Proses sistem pengendalian manajemen tidak berpengaruh signifikan

terhadap efektifitas perencanaan laba.

Sedangkan uraian pada model menjelaskan tentang analisis pengaruh proses sistem pengendalian manajemen dengan efektifitas perencanaan laba. Sebagaimana telah digambarkan pada model, bahwa Hal ini dikarenakan penerapan sistem pengendalian dengan menjalankan setiap unsur proses pengendalian yang baik, maka setiap unsur proses pengendalian tersebut akan menunjang kinerja unit usaha dalam hal pencapaian laba yang diinginkan (Amiruddin, 2004). Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha: Proses sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba.


(37)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komperatif yaitu merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya pengaruh antara sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba. Penelitian ini mengambil objek penelitian ini diutamakan mengenai peranan manajerial perusahaan dalam mencapai tujuan dengan melibatkan para manajer puncak, menengah atau supervisor disetiap divisi yang ada dalam perusahaan manufaktur yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang dan perusahaan tersebut berskala atas hingga menengah. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, dengan kriteria: responden dalam penelitian ini adalah individu para manajer dan supervisor perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang.


(38)

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung. Masing–masing variabel, dimensi dan indikator-indikatornya, disusun kuesioner untuk menggali informasi lebih lanjut dari setiap variabel dengan menggunakan skala pengukuran interval yang masing-masing pertanyaannya terdiri atas lima pilihan jawaban, dimulai dari pilihan jawaban yang paling negatif.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument angket atau kuesioner untuk masing–masing variabel penelitian yang ditujukan pada manajer dan supervisor perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang. Data yang didapat akan diolah menggunakan program SPSS versi 12.0 untuk mendapatkan hasil akurat.

D. Metode Analisis Data

Metode analisa melalui statistik deskriptif menjelaskan karakteristik responden dengan menggunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukan angka rata–rata, kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya dan standar deviasi.

Analisis data dimulai setelah data terkumpul, dengan langkah selanjutnya ialah menganalisis data berdasarkan metode analisis yang sesuai untuk digunakan. Dalam kegiatan analisis dan pengolahan data dilakukan dengan


(39)

mentabulasi terhadap setiap kuesioner dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masing-masing variabel.

1. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan penyebaran kuisoner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu jawaban sangat ditentukan oleh alat ukur yang telah ditentukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan uji realibilitas.

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berasal dari validity berarti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Syarat instrumen yang baik adalah instrumen tersebut harus valid. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.

Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation

yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor (Ghazali, 2001). Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika kolerasi antara skor masing-masing


(40)

butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika kolerasi skor masing-masing butir pertanyaan mempunyai tingkat signifikasi diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan tidak valid (Santoso, 2000).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisoner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid untuk mengetahui sejauh mana, hasil pengujian tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengukuran ulang dan pengukuran sekali saja.

Menurut Nugroho (2006:72), Uji reliabilitas atau keandalan dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha. Reliabilitas suatu pertanyaan dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,50. Jika hasil pengujian menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha memiliki skor > 0,50 untuk semua variabel, maka ditetapkan berdasarkan Nunnally (1978) dalam Ghazali (2001) yaitu bahwa nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,50, maka dianggap reliabel.


(41)

Sedangkan jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,50, maka dianggap tidak reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Model regresi bebas dari problem multiko adalah mempunyai nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas (VIF = 1/Tolerance = 10 maka Tolerance 0,1) atau VIF disekitar angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1 (Nugroho, 2006:58). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpiih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya


(42)

multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan tingkat nilai VIF > 10.

b. Uji Heterokedastisitas

Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y (Santoso, 2000).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk penyebaran data yang normal atau tidak, karena data diperoleh langsung oleh pihak pertama melalui kuesioner. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data berada disekitar garis lurus diagonal.

Menurut Ghazali (2001) ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik yaitu salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual


(43)

adalah dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghazali, 2001:83).

b. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dipergunakan analisis regresi linier dengan persamaan matematik sebagai berikut:

Y = a + bX1 + e Dimana :


(44)

a = Konstanta atau nilai variabel terikat (Y) jika besar perubahan nilai variabel (X), sama dengan 0

b = Koefisien Regresi atau nilai sensitivitas variabel terikat (Y) terhadap besar perubahan variabel bebas (X) dimana jika nilai b positif maka akan terjadi kenaikan, sedangkan jika nilai b negatif maka terjadi penurunan

X = Proses sistem pengendalian manajemen (Variabel Bebas) e = error

c. Uji Statistik t

Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen bersifat menentukan (significant) atau tidak, dengan kriteria berdasarkan nilai signifikansi < 0.05 maka varabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya, jika nilai signifikansinya > 0.05, maka variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Santoso, 2000:168).

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Sistem Pengendalian Manajemen


(45)

Sistem pengendalian manajemen lebih mengarah pada suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan semua kegiatan perusahaan agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Variabel sistem pengendalian manajemen independent dalam penelitian ini.

Sistem pengendalian manajemen diukur dengan menggunakan 15 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Anthony, et.al (2002). Metode pengukuran menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5 point penilaian, yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu-ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.

2. Efektifitas Perencanaan Laba

Perencanaan laba yang disusun oleh manajemen sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Variabel perencanaan laba merupakan variabel dependen dalam penelitian ini.

Efektifitas perencanaan laba diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Murtiyani (1998) dan Mulyadi (2003). Metode pengukuran menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5 point penilaian, yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu-ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju. Untuk lebih jelasnya mengenai variabel, sub variabel, dan indikator dapat dilihat pada table 3.1 berikut ini:


(46)

Tabel 3.1

Variabel, Sub Variabel, dan Indikator Penelitian

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR Skala

Variabel Independen 1. Sistem Pengendalian

Manajemen (X)

1.1 Penyusunan Program

1.2 Penyusunan anggaran

1.1.1. Persiapan dan analisis terhadap program

1.1.2. Program kegiatan implementasi strategi

1.1.3. Koordinasi dan kerja sama antar bagian

1.2.1. Anggaran dalam ukuran kuatitatif & jangka waktu 1.2.2. Komunikasi

secara formal & informal antar bawahan dan atasan

1.2.3. adanya penilaian intern masa lalu 1.2.4. Anggaran

disusun sesuai


(47)

1.3 Pelaksanaan Kegiatan dan Pengukuran

1.4 Pelaporan dan Analisis

prioritas sasaran 1.3.1. Evaluasi kegiatan

tiap 1 tahun sekali 1.3.2. Pelaksanaan

kegiatan secara pengamatan langsung & laporan tulis 1.3.3. Ukuran Moneter

dijadikan standar evaluasi kinerja 1.4.1. Penyusunan

pelaporan secara periodik

1.4.2. Diadakan analisa terhadap

penyimpangan 1.4.3. Diadakan

penelusuran akan sebab-sebab penyimpangan 1.4.4. Adanya tindakan

koreksi

1.4.5. Evaluasi terhadap pencapaian tujuan/sasaran


(48)

2. Perencanaan Laba (Y) 3.1 Efektifitas

Perencanaan Laba

3.1.1. Perencanaan laba ditetapkan sesuai pencapaian sasaran

3.1.2. Tingkat

perkembangan perusahaan menunjukkan peningkatan tahun sebelumnya 3.1.3. Tingkat manajer

berpengaruh efektifitas

perencanaan laba 3.1.4. Pencapaian target

laba tahun ini 3.1.5. Antisipasi dan

perbaikan terhadap penyimpangan

Ordinal


(49)

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang memiliki sistem pengendalian yang efektif. Tercemin dari perusahaan yang berskala menengah hingga atas, dimana sistem pengendalian yang sudah terorganisir. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini merupakan perusahaan yang terdapat di Wilayah Kabupaten Tangerang.

Sampel yang dipilih adalah perusahaan manufaktur di Wilayah Kabupaten Tangerang, dimana banyak terdapat perusahaan yang berskala menengah dan atas. Menurut database Departemen Tenaga Kerja wilayah Kabupaten Tangerang terdapat ratusan perusahaan yang bergerak dalam industri dan sebagiannya dalam jasa dan restoran. Penulis dalam penyebaran kuesioner ke wilayah Kabupaten Tangerang mengalami kesulitan, dikarenakan responden penulis yaitu manajer puncak atau supervisor sangat sulit ditemui dan memiliki keterbatasan waktu. Sehingga penulis hanya memperoleh 11 perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang.


(50)

Instrument penelitian atau data yang digunakan adalah kuesioner. Pengiriman kuesioner dilakukan dari awal bulan April 2008, sedangkan proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai pertengahan Juni 2008. Kuesioner yang dikirim sebanyak 50 lembar eksemplar yang berasal dari perusahaan manufaktur di Tangerang. Dari jumlah tersebut yang kembali sebanyak 40 kuesioner atau 80% dari total yang dikirim. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 10 kuesioner atau 20% karena beberapa perusahaan tidak koperatif dan beberapa tidak termasuk dalam kriteria responden seperti staf atau karyawan. Sehingga kuesioner dapat digunakan dan memenuhi syarat sebanyak 40 kuesioner dengan tingkat persentase 80%.

Tabel 4.1

Daftar Nama-nama Perusahaan di Wilayah Kabupaten Tangerang

No. Nama Perusahaan Alamat Jenis Perusahaan

1. PT. Gajah Tunggal Tbk. Jl. Gatot Subroto km.7 Jati Uwung Jatake Tangerang

Industri ban

2. PT. Kumatex Tbk. Jl. Raya Serpong km.12 Tangerang

Industri Tekstil

3. PT. Pratama Tbk. Jl. Raya Serpong km.7 Tangerang

Industri sepatu olahraga

4.

PT. Sinarmas Mining & Engineering

Wisma Indah Kiat Jl. Raya Serpong Km. 8 Serpong Tangerang

Industri kertas

5. PT. HAN KUK Color Jl. Raya Serang km. 16 Cikupa Tangerang


(51)

6. PT. HASI Jl. Gatot Subroto km.5 Jati Uwung Jatake Tangerang

Industri sepatu

7. PT. Merchedes Benz Ind. Jl. Martadinata Ciputat Tangerang

Industri perlengkapan mesin

8. PT. Jaya Readmix Desa Cilenggang

Kabupaten Tangerang Jl. Raya Serpong

Industri adukan beton

9. PT. Common Trade Jl. Industri VIII/16 Pasir jaya Cikupa

Industri plastik

10. PT. Kansa Paint Jl. Gatot Subroto km.8 Jati Uwung Jatake Tangerang

Industri cat

11. PT. Bina Adidaya Jl. Industri Raya IV Blok AF No. 23 Cikupa Tangerang

Industri cat

Sumber: Data Departemen Tenaga Kerja Wilayah KabupatenTangerang

B. Hasil Analisis Deskriptif

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian melalui kuisioner yang dibagikan sebanyak 50 buah kepada Manajer. Kuesioner yang kembali sebanyak 40 buah (80%), sedangkan yang tidak kembali sebanyak 10 buah (20%) yang berarti dapat dianalisis.

Tabel 4.2

Gambaran Distribusi Kuesioner


(52)

1. Kuesioner yang dikirim 50 100

2. Kuesioner yang tidak kembali 10 20

3. Kuesioner yang kembali 40 80

Kuesioner yang dapat diolah 40 80

Sumber: Data diolah

Tabel 4.3

Gambaran Distribusi Pengiriman

No. Nama Perusahaan Kirim

1. PT. Gajah Tunggal Tbk. 5

2. PT. Kumatex Tbk. 3

3. PT. Pratama Tbk. 10

4. PT. Sinarmas Mining & Engineering 5

5. PT. HAN KUK Color 3

6. PT. HASI 3

7. PT. Merchedes Benz Ind. 3

8. PT. Jaya Readmix 3

9. PT. Common Trade 5

10. PT. Kansa Paint 5

11. PT. Bina Adidaya 5

Jumlah 50

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada laki-laki berjumlah 24 atau 60%, sedangkan sisanya


(53)

16 orang atau 40% dipenuhi oleh jenis kelamin perempuan. Artinya, sebagian besar responden yang mengisi kuisioner adalah laki-laki.

Tabel 4.4 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 24 60

Perempuan 16 40

Jumlah 40 100

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan usia tersebar berada pada responden berusia 26–40 tahun sebanyak 31 orang atau 50,62% dari 61 responden. Responden yang berusia 17–25 tahun sebanyak 16 orang atau 26,23%, responden yang berusia 41–55 tahun sebanyak 14 orang atau 22,95%. Sedangkan responden yang berusia di atas 55 tahun tidak ada atau 0%

Tabel 4.5 Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase (%)

30-40 Tahun 13 32,5


(54)

Jumlah 40 100

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenjang pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan D3 sebanyak 7 orang atau 17,5% dan yang berpendidikan terakhir dengan kategori Sarjana Strata Satu (S1) sebanyak 19 orang atau 47,5%, dan Strtata Dua (S2) sebanyak 14 orang atau 35%. Artinya, kondisi ini menggambarkan bahwa Manajer sebagai responden yang terdapat di Wilayah Tangerang sebagian besar berpendidikan terakhir Sarjana Strata Satu (S1).

Tabel 4.6

Tingkat Pendidikan Akhir

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

D3 7 17,5

S1 19 47,5

S2 14 35

Jumlah 40 100

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jabatan yang dimiliki oleh responden pada data yang telah diolah, responden yang menjabat sebagai manajer pabrik adalah 13 orang atau 32,5% dari 40 responden. 11 orang atau 27,5% menjabat sebagai manajer penjualan, sedangkan 9 orang atau 22,5% mempunyai jabatan sebagai manajer keuangan. 7 orang atau 17,5% menjabat seperti manajer investment, manajer IT, manajer R&D dan manajer EQMS.


(55)

Tabel 4.7 Tingkat Jabatan

Jabatan Frekuensi Persentase (%)

Manajer Pabrik 13 32,5

Manajer Penjualan 11 27,5

Manajer Keuangan 9 22,5

Lainnya 7 17,5

Jumlah 40 100

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa lama bekerja yang dijalankan oleh responden, dalam hal ini adalah manajer yang paling mendominasi yaitu lebih dari 12 tahun sebanyak 16 orang atau 40%. Lama bekerja 8–12 tahun sebanyak 13 orang atau 32,5%. 4-8 tahun sebanyak 7 orang atau 17,5%, sedangkan 1–4 tahun sebanyak 4 orang atau 10%.

Tabel 4.8 Lama Bekerja

Lama Bekerja Frekuensi Persentase (%)

1–4 tahun 4 10


(56)

8–12 tahun 13 32,5

> 12 tahun 16 40

Jumlah 40 100

Sumber: Data primer yang diolah

C. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikasi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel 4.9 akan menunjukkan hasil uji validitas.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas

Sistem Pengendalian Manajemen

PERTANYAAN Sig. Pearson

Correlation KETERANGAN

SPM1 0,000 0,814** Valid

SPM2 0,000 0,779** Valid

SPM3 0,000 0,744** Valid

SPM4 0,000 0,543** Valid

SPM5 0,000 0,784** Valid

SPM6 0,000 0,765** Valid

SPM7 0,000 0,826** Valid

SPM8 0,072 0,287 Tidak Valid

SPM9 0,000 0,568** Valid

SPM10 0,031 0,342* Valid


(57)

SPM12 0,000 0,739** Valid

SPM13 0,000 0,704** Valid

SPM14 0,000 0,771** Valid

SPM15 0,000 0,810** Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak seluruh pertanyaan tersebut valid, karena terdapat 1 indikator yang memiliki nilai signifikan diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dari perhitungan penelitian.

Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel efektifitas perencanaan laba dimana jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir pertanyaan. Hasil pengujian validitas untuk variabel efektifitas perencanaan laba dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Efektifitas Perencanaan Laba

PERTANYAAN Sig. Pearson

Correlation KETERANGAN

EPL1 0,000 0,833** Valid

EPL2 0,000 0,827** Valid

EPL3 0,000 0,674** Valid

EPL4 0,000 0,698** Valid

EPL5 0,000 0,760** Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan tersebut valid, karena memiliki nilai signifikan dibawah 0,05. Adanya hasil yang valid ini tidak sesuai dengan hasil penelitian terdahulu


(58)

(instrumen penelitian yang digunakan berbeda) yang dinyatakan semua pertanyaan telah valid dimana kemungkinan disebabkan oleh perbedaan pendapat responden, jenis pekerjaan responden dan perbedaan tempat dan waktu.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengukur apakah jawaban responden atas pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu dengan menggunakan SPSS konstruk, atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2001). Hasil dari uji reliabilitas untuk variabel motivasi dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Pengendalian Manajemen

Reliability Statis tics

,925 ,926 14

Cronbac h's A lpha

Cronbac h's A lpha Bas ed

on Standardized

Items N of Items

Sumber: Data SPSS

Hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,925 dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,60 (0,925 > 0,60).

Selanjutnya uji reliabilitas untuk variabel efektifitas perencanaan laba. Hasil uji variabel ini dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:


(59)

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Efektifitas Perencanaan Laba

Reliability Statis tics

,809 ,816 5

Cronbac h's A lpha

Cronbac h's A lpha Bas ed

on Standardized

Items N of Items

Sumber: Data SPSS

Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,809 dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,60 (0,809 > 0,60).

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk medeteksi ada tidaknya hubungan antara beberapa variabel independen atau semua variabel independen dalam model regresi. Tabel 4.13 berikut ini hasil uji multikolonieritas:

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinearitas Sistem Pengendalian Manajemen


(60)

Variabel Tolerance VIF Sistem Pengendalian

Manajemen

1.000 1,000

Sumber: Data SPSS

Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji dapat dilihat melalui Variace Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance > 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi linear berganda terbebas dari asumsi multikolonieritas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y (Santoso, 2000).


(61)

-3 -2 -1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

-3 -2 -1 0 1 2 3 4

Regressi

on S

tud

enti

ze

d R

esidu

al

Dependent Variable: EPL Scatterplot

Sumber: Data SPSS

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas karena titik-titik menyebar di atas dan di bawah nilai angka nol (0) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola.

3. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normal probability plot.

Pedoman suatu model dikatakan terdistribusi normal jika nilai-nilai sebaran terletak disekitar garis lurus diagonal. Tabel 4.2 akan menunjukkan hasil uji normalitas sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba, Pada tabel 4.2 berikut ini dapat dikatakan sebaran data terdistribusi normal karena data berada sepanjang garis diagonal yang merupakan syarat normalitas.


(62)

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

E

xpec

ted

C

um

P

ro

b

Dependent Variable: EPL

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber: Data SPSS

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, bahwa terdistribusi normal jika nilai-nilai sebaran terletak disekitar garis lurus diagonal. Dan dapat dikatakan sebaran data terdistribusi normal karena data berada sepanjang garis diagonal yang merupakan syarat normalitas.

E. Uji Hipotesis

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:

Tabel 4.14


(63)

Model Sum m aryb

,612a ,374 ,357 1,860

Model 1

R R Square

A djusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), SPM a.

Dependent V ariable: EPL b.

Sumber: Data SPSS

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen hanya sebesar 0,374 yang artinya 37,4% variabel dependen efektifitas perencanaan laba dapat dijelaskan oleh variabel independen sistem pengendalian manajemen. Sedangkan, sisanya sebesar 62,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam analisis regresi ini.

2. Uji Statistik t

Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen bersifat menentukan (significant) atau tidak, dengan kriteria berdasarkan nilai signifikansi < 0.05 maka varabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya, jika nilai signifikansinya > 0.05, maka variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Santoso, 2000:168). Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t


(64)

Coe fficientsa

7,717 2,501 3,085 ,004

,197 ,041 ,612 4,764 ,000

(Cons tant) SPM Model 1

B Std. Error

Unstandardiz ed Coef f icients

Beta Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: EPL a.

Sumber: Data SPSS

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian manajemen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Ini berarti H0 ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan proses sistem pengendalian manajemen (X) berpengaruh signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba.

F. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis 1 menguji apakah proses sistem pengendalian manajemen tidak berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba. Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat bahwa Ho ditolak. Dilihat dari tabel uji statistik t menunjukkan nilai signifikasi kurang dari 0,005.

Sedangkan hipotesis 2 menguji apakah proses sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba. Hasil uji statistik t menunjukkan nilai signifikasi 0,000.


(65)

Hasil Uji Statistik t

Coe fficientsa

7,717 2,501 3,085 ,004

,197 ,041 ,612 4,764 ,000

(Cons tant) SPM Model 1

B Std. Error

Unstandardiz ed Coef f icients

Beta Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent V ariable: EPL a.

Dengan demikian, pengendalian perusahaan yang tersistem dan terstruktur akan memperoleh laba yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Hasil ini konsisten dengan teori Anthony dan Govindarajan (2002), Mulyadi (2003) serta dalam Amiruddin (2004).

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai R = 0,612, koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,374 dan nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,357. Hal ini berarti proses sistem pengendalian manajemen dapat menjelaskan 37,4% terhadap


(66)

efektifitas perencanaan laba. Sedangkan, sisanya 62,4% varians dijelaskan oleh variabel lain.

2. Dari hasil uji t diketahui bahwa variabel sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba dengan nilai signifikan sebesar 0,000.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba.

Hal ini disebabkan oleh adanya sistem pengendalian manajemen yang terorganisir dalam perusahaan dan proses seorang manajer dalam memastikan sumber daya yang diperoleh dan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian, secara langsung sistem pengendalain yang baik akan berdampak mengefektifkan perencanaan laba yang telah disusun dan mengarah pada sasaran yang telah ditetapkan.

C. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur dimana ada beberapa perusahaan manufaktur khususnya yang sudah terbuka (Tbk.) tidak bersedia berperan dalam pengisian kuesioner, dikarenakan adanya


(67)

kekhawatiran untuk dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang lain, meskipun sudah dijelaskan bahwa kuesioner digunakan untuk keperluan akademis.

2. Responden dalam penelitian ini adalah manajer-manajer perusahaan manufaktur, seperti manajer pabrik, manajer keuangan dan lain–lain. Mereka umumnya tidak mempunyai banyak waktu dalam pengisian kuesioner.

3. Penelitian ini hanya mencakup area Kabupaten Tangerang, karena peneliti terbatasi oleh tenaga dan kondisi.

D. Saran

Selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya saran-saran mengenai beberapa hal:

1. Memilih objek penelitian lain selain perusahaan manufaktur, seperti instansi pemerintah/lembaga, bank dan jangkauan yang lebih luas seperti seluruh Indonesia.

2. Perhatikan dengan seksama operasional penelitian untuk memberikan hasil yang berkualitas atas instrumen yang diuji dan untuk mengukur variabel yang diteliti.


(68)

3. Metode penelitian selanjutnya dapat dilakukan perluasan gambaran, kerangka pemikiran dan indikator untuk setiap sub variabel yang akan digunakan, serta dalam penggunaan metode dan uji analisis yang sebaiknya agar mendapatkan hasil yang terperinci.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, 2004, “Hubungan Proses Pengendalian Manajemen dengan

Efektifitas Perencanaan Laba”, Jurnal Ekobis 1 (2):77-81.

Anthony, et.al, 2002, “Sistem Pengendalian Manajemen”, Terjemahan Drs. F.X Kurniawan M.Si, AK, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Cahyo, Dwi, Evi Lestari, Syarifudin Yusuf, 2007, “Pengaruh Moderasi Sistem Pengendalian Manajemen dan In ovasi Terhadap Kinerja”, Simposium

Nasional Akuntansi X, Unhas Makasar.

Carter, Usry, 2005, “Akuntansi Biaya”, Terjemahan Krista SE, Ak., Edisi 13,

Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Imam, Ghazali, 2001, “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi 3,


(69)

Indriantoro, Nur dan Supomo, 1999, “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta:

BPFE.

Gordon, Hilton, dan Welsch, 1996, “Anggaran Perencanaan dan Pengendalian

Laba”, Terjemahan Purwatiningsih, MBA dan Maudy Waraow, SE, Ak.,

Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hamerson R. dan Anthony R. N, 1993, “Akuntansi Manajemen Program Belajar Mandiri”, Penerbit Rineka Cipta.

Hansen, Dor R. dan Maryanne M. Mowen, 2000, “Akuntansi Manajemen”, Terjemahan Ancella A. Hermawan, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Horngren, 1991, “Pengantar Akuntansi Manajemen”, Jilid 1, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Johny, Setiawan dan Mulyadi, 2001, “Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen”, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Jumaili, Salman dan Gudono, 2006, “Hubungan Komponen Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Kualitas dan Konsekuensi terhadap Kinerja Keuangan”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang: 1-26.

K. Shim, Jae dan G. Siegel, Joel, 2000, “Langkah-langkah Penganggaran”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo, 2002, “Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, Drs, M.Sc., 2003, “Akuntansi Biaya Untuk Manajemen”, Edisi 4,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Munandar, M, Drs., 1998, “Budgeting Perencanaan, Pengendalian dan

Pengawasan Kerja”, Edisi 1, Yogyakarta: BPFE.

Nafarin, M, 2000, “ Penganggaran Perusahaan”, Edisi 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nugroho, Agung, Bhuono, SE, M.Si., Akt, 2006, “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS”, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Singgih, Santoso, 2000, Latihan SPSS: Statistik Parametrik, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sukarno, Edy, 2000, “Sistem Pengendalian Manajemen” Suatu Pendekatan


(70)

Tunggal, Amin Widjaja, 1996, “Akuntansi Manajemen Untuk Usahawan”, Penerbit Rineka Cipta


(1)

Hasil Uji Statistik t Coe fficientsa

7,717 2,501 3,085 ,004

,197 ,041 ,612 4,764 ,000

(Cons tant) SPM Model 1

B Std. Error Unstandardiz ed

Coef f icients

Beta Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent V ariable: EPL a.

Dengan demikian, pengendalian perusahaan yang tersistem dan terstruktur akan memperoleh laba yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Hasil ini konsisten dengan teori Anthony dan Govindarajan (2002), Mulyadi (2003) serta dalam Amiruddin (2004).

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai R = 0,612, koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,374 dan nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,357. Hal ini berarti proses sistem pengendalian manajemen dapat menjelaskan 37,4% terhadap


(2)

efektifitas perencanaan laba. Sedangkan, sisanya 62,4% varians dijelaskan oleh variabel lain.

2. Dari hasil uji t diketahui bahwa variabel sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba dengan nilai signifikan sebesar 0,000.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba.

Hal ini disebabkan oleh adanya sistem pengendalian manajemen yang terorganisir dalam perusahaan dan proses seorang manajer dalam memastikan sumber daya yang diperoleh dan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian, secara langsung sistem pengendalain yang baik akan berdampak mengefektifkan perencanaan laba yang telah disusun dan mengarah pada sasaran yang telah ditetapkan.

C. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur dimana ada beberapa perusahaan manufaktur khususnya yang sudah terbuka (Tbk.) tidak bersedia berperan dalam pengisian kuesioner, dikarenakan adanya


(3)

kekhawatiran untuk dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang lain, meskipun sudah dijelaskan bahwa kuesioner digunakan untuk keperluan akademis.

2. Responden dalam penelitian ini adalah manajer-manajer perusahaan manufaktur, seperti manajer pabrik, manajer keuangan dan lain–lain. Mereka umumnya tidak mempunyai banyak waktu dalam pengisian kuesioner.

3. Penelitian ini hanya mencakup area Kabupaten Tangerang, karena peneliti terbatasi oleh tenaga dan kondisi.

D. Saran

Selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya saran-saran mengenai beberapa hal:

1. Memilih objek penelitian lain selain perusahaan manufaktur, seperti instansi pemerintah/lembaga, bank dan jangkauan yang lebih luas seperti seluruh Indonesia.

2. Perhatikan dengan seksama operasional penelitian untuk memberikan hasil yang berkualitas atas instrumen yang diuji dan untuk mengukur variabel yang diteliti.


(4)

3. Metode penelitian selanjutnya dapat dilakukan perluasan gambaran, kerangka pemikiran dan indikator untuk setiap sub variabel yang akan digunakan, serta dalam penggunaan metode dan uji analisis yang sebaiknya agar mendapatkan hasil yang terperinci.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, 2004, “Hubungan Proses Pengendalian Manajemen dengan

Efektifitas Perencanaan Laba”, Jurnal Ekobis 1 (2):77-81.

Anthony, et.al, 2002, “Sistem Pengendalian Manajemen”, Terjemahan Drs. F.X Kurniawan M.Si, AK, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Cahyo, Dwi, Evi Lestari, Syarifudin Yusuf, 2007, “Pengaruh Moderasi Sistem

Pengendalian Manajemen dan In ovasi Terhadap Kinerja”, Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makasar.

Carter, Usry, 2005, “Akuntansi Biaya”, Terjemahan Krista SE, Ak., Edisi 13, Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Imam, Ghazali, 2001, “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi 3, Penerbit Univesitas Diponegoro, Semarang.


(5)

Indriantoro, Nur dan Supomo, 1999, “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE.

Gordon, Hilton, dan Welsch, 1996, “Anggaran Perencanaan dan Pengendalian

Laba”, Terjemahan Purwatiningsih, MBA dan Maudy Waraow, SE, Ak., Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hamerson R. dan Anthony R. N, 1993, “Akuntansi Manajemen Program Belajar

Mandiri”, Penerbit Rineka Cipta.

Hansen, Dor R. dan Maryanne M. Mowen, 2000, “Akuntansi Manajemen”, Terjemahan Ancella A. Hermawan, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Horngren, 1991, “Pengantar Akuntansi Manajemen”, Jilid 1, Edisi Keenam,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Johny, Setiawan dan Mulyadi, 2001, “Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen”, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Jumaili, Salman dan Gudono, 2006, “Hubungan Komponen Sistem Pengendalian

Manajemen terhadap Kinerja Kualitas dan Konsekuensi terhadap Kinerja Keuangan”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang: 1-26.

K. Shim, Jae dan G. Siegel, Joel, 2000, “Langkah-langkah Penganggaran”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo, 2002, “Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, Drs, M.Sc., 2003, “Akuntansi Biaya Untuk Manajemen”, Edisi 4, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Munandar, M, Drs., 1998, “Budgeting Perencanaan, Pengendalian dan

Pengawasan Kerja”, Edisi 1, Yogyakarta: BPFE.

Nafarin, M, 2000, “ Penganggaran Perusahaan”, Edisi 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nugroho, Agung, Bhuono, SE, M.Si., Akt, 2006, “Strategi Jitu Memilih Metode

Statistik Penelitian Dengan SPSS”, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Singgih, Santoso, 2000, Latihan SPSS: Statistik Parametrik, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sukarno, Edy, 2000, “Sistem Pengendalian Manajemen” Suatu Pendekatan Praktis, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(6)

Tunggal, Amin Widjaja, 1996, “Akuntansi Manajemen Untuk Usahawan”, Penerbit Rineka Cipta


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KEEFEKTIFAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Jember)

0 9 21

Pengaruh Total Quality Management Dan Just In Tiem Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang

12 113 110

Pengaruh sistem akutansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kenerja manjerial : studi empiris pada perusahaan manufaktur di kota tangerang

0 7 122

Pengaruh aplikasi sistem pengendalian produk terhadap efektifitas perencanaan laba: studi empiris pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Tangerang

0 26 65

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat

0 6 20

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat

0 3 16

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 2 8

Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Efektivitas Penjualan Perusahaan PT. Semangat Sejahtera Bersama di Tangerang.

0 0 19