Uji Asumsi Klasik Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di BEI)

54 asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. a. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Untuk memberikan gambaran analisis statistik deskriptif.

2. Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik, baik itu multikolineritas, heteroskedastisitas dan autokorelsasi Indoyama, 2008. a. Uji Normalitas Singgih Santoso 2012:230 pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 1 Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. 55 Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu: a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas Imam Ghozali, 2011:163. 2 Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati. Secara visual kelihatan normal, namun secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu disampinh uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. 56 Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorof- Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : H o : Data residual terdistribusi normal H a : Data residual tidak terdistribusi secara normal Imam Ghozali,2011 : 164 b. Uji Multikolineritas Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel inependen lain dalam suatu model Nugroho, 2005 : 58. Artinya, uji ini melihat adakah hubungan linier antara variabel dependen dan independen pada sebuah regresi. Menurut Husein Umar, 2002:186 dalam Indoyama 2008:16 salah satu asumsi model regresi linier berganda adalah tidak terjadi korelasi yang signifikan antar variable bebasnya. Dalam statistik, tidak terjadi multikolinieritas. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak tejadi korelasi diantara variabel bebas. Koefisien koralsi antar variabel independen haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai 57 tolerance ≤ 0.10 dan lawanya serta Variance Inflation Factor VIF ≥ 10 Imam Ghozali, 2011:106. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam suatu model regresi berganda terdapat korelasi antara kesalah pengganggu pada periode t-1 sebelumya. Jika trejadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena adanya observasi yang berurutan, sepanjang berkaitan satu sama lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah autokorelasi menurut Nugroho 2005:33, adalah dengan cara sebagai berikut : Kesimpulan Daerah Pengujian Terdapat autokorelasi positif d dl Ragu-ragu dl d du Tidak terdapat autokorelasi du d 4-du Terdapat autokorelasi negatif 4-dl d Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya signifikan, menjadi tidak layak untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatasi dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan transformasi data dan menambah data observasi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya perbedaan variane residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang 58 diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi dengan studentzed delete residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan nilai tersebut homokesdastisitas. Menurut Nugroho 2005:35, model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika pada pola gambar scatterplot : 1 Titik-titik data yang menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 Nol. 2 Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau di bawah saja. 3 Penyebaran titik-titik data yang di peroleh tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4 Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

2 8 123

Pengaruh struktur kepemilikan saham, kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan yang terdaftar di bei)

0 5 16

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN CASH POSITION TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 4 142

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2014)

0 9 116

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Keputusan Investasi, Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Burs

1 3 14

PENGARUH AKTIVA TETAP, KEBIJAKAN DIVIDEN, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BEI.

0 3 26

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 30

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 2 132

PENGARUH INVESTASI, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, OPERATING LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tah

0 2 33