Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
BAB II GERAKAN SERIKAT BURUH SEBELUM TAHUN 1970
2.1. Gambaran Singkat Kondisi Umum Perburuhan
Kolonialisme Hindia Belanda dimulai sejak abad ke-19. pengusaha-pengusaha Eropa tampil sebagai penguasa yang pengelola industri perkebunan dan pabrik-
pabrik, sementara kaum bumi putra disiapkan menjadi buruh. Struktur masyarakat kapitalistik juga secara tidak langsung terbentuk dengan lahirnya lembaga keuangan
NHM Nederlanche Handels Maatschapij serta JB Javasche Bank. Buruh lahir karena hubungan industrial kapitalistik hubungan buruh dengan modal untuk
memproduksi barang-barang dagangan secara massal.
13
Maka muncullah konflik perburuhan. Misalnya pada keresidenan Pekalongan di desa kaliepucan Kulon, Karang Anjur dan Wates Ageng. Buruh Planter penanam
tebu melakukan tuntutan terhadap kebijakan yang membebani mereka untuk membayar pajak natura terbu. Bahkan mereka melakukan tuntutan balik untuk
kenaikan upah dari 14,22 gulden manjadi 25 gulden. Protes ini terjadi pada tanggal Di pihak buruh, muncul kesadaran untuk mempertahankan kemerdekaan dan
menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Hal ini disebabkan terpinggirkannya nasib buruh. Para pengusaha selalu saja mengeksploitasi
kaum buruh dengan sewenang-wenang. Sementara pemerintah Hindia Belanda menggunakan kekuasaan politiknya untuk menekan gerakan buruh.
13
Edi Cahyono, Zaman Bergerak di Hindia Belanda: Mozaik Bacaan Kaoem Buruh Tempo Doeloe, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah, 2003, Hal. 10
Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
24 Oktober 1842 dan diikuti oleh 600 pekerja dari 51 desa. Begitu juga pada tahun 1882 di Yokyakarta terjadi pemogokan besar-besaran. Isu yang diangkat adalah
kenaikan upah serta sistem kerja yang menindas kaum buruh. Namun seringkali aktivitas buruh ini tidak menjadi perhatian yang serius akibat belum adanya
organisasi modern serikat buruh, partai politik dan sebagainya yang mampu memayungi dan menyuarakan tuntutan mereka.
Dinamika gerakan buruh tampaknya semakin maju. Pertumbuhan gerakan buruh yang besar di Belanda berbanding lurus dengan pertumbuhan gerakan buruh di
Hindia Belanda pada akhir abad ke-19. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya serikat- serikat buruh yang awalnya dibangun orang-orang Eropa di Indonesia. Tahun 1897
muncul Nederlanche Indisch Onderwijzers Genootdcap NIOG, pada tahun 1905 berdiri Staatspoor Bond SS Bond dan pada tahun 1908 berdiri lagi Vereeniging
voor Spoor-en Tramweg Personeel in Ned-Indie. Kaum buruh bumiputra tidak mau ketinggalan. Mereka turut berperan aktif
dalam mendirikan serikat buruh. Pada tanggal 14 November 1908 di Semarang berdiri Vereeniging Spoor-Traam Personen VSTP. Dalam rapat umum VSTP pada
bulan Februari 1914 memutuskan dari 7 posisi anggota eksekutif, tiga diambil dari kaum bumiputra
14
14
Ibid., hal. 19.
. VSTP menjadi organisasi buruh yang begitu gigih melawan penindasan kolonial Belanda. Mereka mampu membangun hinga 93 cabang
organisasi di Cirebon, Semarang, Yokyakarta, Surabaya, Madiun bahkan sampai ke pantai barat Sumatera dan perkebunan Deli. Semaun menjadi tokoh yang berperan
Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
penting dalam membangun VSTP dan merebut kepemimpinan Serikat Islam SI Semarang yang notabene memang sangat moderat dan tidak berpihak pada buruh dan
rakyat jelata. Sementara itu, terjadi perubahan sistem kerja terutama di perkebunan.
Perkebunan yang pada awalnya dimonopoli oleh pemerintah kini boleh diusahakan oleh modal-modal swasta. Sistem kerja paksa yang semula diterapkan juga ikut
berubah menjadi sistem upah kerja bebas
15
Kondisi ini tentu saja direspon oleh aksi-aksi buruh yang massif dengan tujuan menggulingkan kekuasaan mereka. Tokoh-tokoh buruh yang tergabung dalam
Partai Komunis Indonesia PKI seperti Semaun, Alimin, Darsono dan lain-lain terlibat dalam pemberontakan tahun 1926. PKI yang dipimpin oleh Muso melakukan
pemberontakan bahkan hingga pengrusakan di berbagai daerah dan kota. Keadaan ini dimaksudkan untuk menciptakan kondisi revolusioner yang mereka inginkan untuk
mengusir Belanda dari Indonesia. Namun rencana ini gagal, pemerintah Hindia Belanda langsun mengambil tindakan tegas dengan menangkap gembong-gembong
PKI termasuk Darsono. Pada bulan November 1925, PKI mengorganisir pemogokan buruh pelabuhan Belawan yang bertepatan dengan kedatangan gubernur jenderal
. Sejak saat itu modal-modal asing mulai mengalir ke Hindia Belanda dengan menggarap perkebunan dan pabrik-pabrik.
Pertumbuhan ini malah menjadi malapetaka bagi masyarakat pribumi karena eksploitasi yang terjadi sangat besar sementara struktur masyarakat masih sangat
lemah sehingga dapat dipakai oleh kaum kapitalis untuk mencapai tujuan mereka.
15
Soe Hok Gie, Di bawah Lentera Merah, Riwayat Sarekat Islam Semarang 1917-1920, Jakarta: Frantz Fanon Foundation, 1990, hal.6.
Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
Hindia Belanda di daerah itu. Basis utama PKI adalah Proletariat kota yang terorganisasi dan pengaruhnya dapat menyusup dikalangan buruh-buruh
perkebunan
16
16
Imam Sujono, Yang Berlawan: Membongkar Tabir Pemalsuan Sejarah PKI, Yokyakarta: Resist Book, 2006, hal.154.
Pasca tragedi 1926 ada upaya untuk membangun kembali gerakan buruh. Syahrir mencoba membangkitkan kembali semangat kaum buruh dengan
menerbitksan pamphlet-pamflet perlawanan dan menegaskan bahwa menurutnya di dalam masa kemerdekaan belum tentu kaum buruh juga ikut merdeka. Selain itu Dr
Sutomo juga membangun Serikat Kaoem Boeroh Indonesia SKBI pada tahun 1928, namun hanya bertahan selama satu tahun.
Semangat anti kolonial jelas mengaktifkan kembali gerakan serikat buruh pribumi. Kondisi politik dan semangat nasionalisme menjadi faktor pemicu
terbentuknya perlawanan ini. Secara historis tampak bahwa gerakan buruh tidak hanya sebuah semangat melawan ketidakadilan dalam hubungan industrial semata,
namun sosok gerakan serikat buruh yang bersifat ideologis dan anti kolonial terlihat jelas lewat corak gerakan yang dilahirkan oleh kekuatan buruh sektor perkebunan dan
transportasi. Tetapi sekitar tahun 1930-an hingga datangnya Jepang gerakan serikat buruh
dapat dikendalikan oleh pemerintah kolonial Hindia Benlanda maupun pemerintahan Jepang. Tidak terkecuali, pada zaman pendudukan Jepang semua kegiatan organisasi
politik, sosial dan ekonomi dilarang. Sehingga otomastis menghambat kinerja gerakan serikat buruh membangun perlawanan.
Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
Pasca kemerdekaan pola dan orientasi gerakan serikat buruh mulai bervariasi. Barisan Buruh Indonesia BBI berdiri pada tanggal 15 September 1945. Serikat ini
menampung buruh secara keseluruhan sebagai bagian penting dari semangat revolusi kemerdekaan. Perbedaan mendasar dalam melihat gerakan buruh tampaklah jelas.
Pada satu sisi lahir sebuah keinginan bahwa serikat buruh harus beorientasi ke dalam gerakan peningkatan kesejahteraan ekonomi saja. Namun pada sisi lain ada cita-cita
agar serikat buruh memiliki orientasi yang jelas dalam perjuangan politik. Sebagai sebuah manifestasi pemikiran akan keinginan tersebut, maka pada November 1945
dari hasil sebuah kongres didirikan Partai Buruh Indonesia PBI sebagai alat politik kaum buruh. Dalam konsepsi itu juga disepakati untuk menuntaskan revolusinasional.
Pada tahun 1946, BBI dilebur menjadi Gabungan Serikat Buruh Indonesia GASBI. Sementara serikat buruh yang tidak sepakat dengan struktur yang ada
memilih keluar dari GASBI. Serikat buruh yang keluar ini membantu organisasi Gabungan Serikat Buruh Vertikal GASBV.
Di tahun yang sama, Alimin dan Harjono berinisiatif untuk menggabungkan kedua organisasi buruh yang berselisih ini menjadi satu dalam wadah Sentral
Organisasi Buruh Seluruh Indonesia SOBSI pada tanggal 29 November 1946. dalam perjalanannya, SOBSI mampu mengkonsolidasikan 34 Serikat Buruh SB.
Dengan kata lain, SOBSI sudah beranggotakan sekitar 85 dari 3 Juta lebih buruh yang terorganisasi di Indonesia sekitar tahun 1952.
17
17
Peter Edman, Komunisme Ala Aidit: Kisah PKI di Bawah Kepemimpinan D.N. Aidit 1950- 1965, Jakarta: Center For Information Analysis, 2005,hal.83.
SOBSI lahir dan menyatakan diri bukan sebagai partai politik, tetapi dalam menjalankan aksinya organisasi buruh
Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
ini tidak pernah lepas dari gelombang politik. SOBSI juga memilih partai politik yang sehaluan dalam memperjuangkan aspirasi politik buruhnya. Bentuk organisasi SOBSI
ini sendiri adalah demokrasi sentralisme dan setiap pengurus melakukan kewajibannya serta bertanggungjawab kepada kongres.
Harjono ditunjuk sebagai ketua SOBSI yang pertama, organisasi ini memonopoli kekuatan buruh yang terorganisir di Indonesia. Paham ideologi yang ada
di Indonesia bercampur baur ke dalam organisasi ini dan disatukan oleh perasaan solidaritas yang tinggi terutama dalam mempertahankan kemerdekaan dari Belanda.
Dinamisnya pemikiran dalam organisasi ini tentu saja menunjukkan bahwa kesamaan prinsip yang ada adalah bagaimana bersama-sama mengusir Belanda dan menaikkan
harkat dan martabat buruh sebagai kaum tertindas. Meskipun pemberontakan PKI pada tahun 1948 di Madiun menghancurkan
kekuatan revolusioner yang dibangun. PKI semakin mendapat tindakan refresif bahkan dianggap ilegal karena melakukan pemberontakan pada masa perjuangan
kemerdekaan. SOBSI tetap eksis karena belum diklaim sebagai underbow PKI. Pasca peristiwa Madiun, beberapa anggota PKI menyusup dan membangun
SOBSI sekaligus mengembangkan paham komunisme yang mereka anut. Asraruddin sebagai ketua SOBSI saat itu tidak sepakat dengan ajaran komunisme sehingga dia
mengundurkan diri dari keanggotaan. Dia beranggapan bahwa gerakan yang dibangun dengan asas komunisme hanya akan menghancurkan organisasi tersebut
karena telah bersebrangan dengan semangat perjuangan bangsa Indonesia. Sejak tahun 1946, organisasi buruh ini telah dikuasai komunis. Secara
konstitusional beberapa kebijakan organisasi telah dipengaruhi oleh paham ini.
Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
Beberapa anggota partai yang ditugaskan untuk menyatukan PKI dengan SOBSI secara fragmatis berhasil dan mendapat tempat di beberapa kader SOBSI yang ada.
18
Satu masa yang penting bagi gerakan serikat buruh adalah pada masa berlakunya sistem pemerintahan liberal di Indonesia. Pada masa ini terlihat jelas
bagaimana orientasi gerakan buruh. Mereka tidak hanya bergerak dalam hal hubungan industrial saja, namun sudah merambah ke ranah politik yakni untuk
mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan. Pola yang terjadi adalah semakin dekatnya serikat buruh dan organisasi tani kepada partai politik tertentu. Mereka
menjadi underbow dan mesin penghasil suara pada pemilihan umum 1955. Dari organisai yang ada, SOBSI adalah organisasi terbesar yang pernah ada di
Indonesia. Organisasi ini memayungi kurang lebih 62 serikat buruh yang tersebar di seluruh nusantara. Kekuatan mereka pun diperhitungkan dalam setiap melakukan aksi
massa. Kepekaan kepada sosial–ekonomi buruh dan keberpihakannya kepada kaum tertindas justru membuat keanggotaan SOBSI semakin lama semakin bertambah.
Selain itu sistem komando yang dijalankan tentunya membuat kesatuan gerak seluruh anggota sangat solid.
18
Markas Besar ABRI, Bahaya Laten Komunis di Indonesia: Perkembangan Gerakan dan Penghianatan Komunisme di Indonesia 1913-19480, Jakarta: Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI, 1991,
hal 72.
Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
Tabel 1 Partai politik utama dan organisasi-organisasasi petani dan buruh yang bernaung di
bawahnya
No Partai Politik
Organisasi Buruh Organisasi Petani
1 Partai Nasional
Indonesia PNI Konsentrasi Buruh
Kerakyatan Indonesia KBKI
Persatuan Petani Nasional Indonesia Petani
2 Majelis Syuro
Muslimin Indonesia Masyumi
Sarekat buruh Islam Indonesia SBII
Sarekat Tani Islam Indonesia STII
3 Nahdatul Ulama NU
Sarekat Buruh Muslimin Indonesia Sarbumusi
Persatuan Tani Nahdatul Ulama Petanu
4 Partai Komunis
Indonesia PKI Sentral Organisasi Buruh
Seluruh Indonesia SOBSI -
Barisan tani Indonesia BTI
- Rukun Tani
Indonesia RTI -
Serikat Kaum tani Indonesia
Sakti 5
Partai Sosialis Indonesia PSI
Kongres Buruh Seluruh Indonesia KBSI
Gerakan Tani Indonesia GTI
6 Partai Sarekat Islam
Indonesia PSII Gabungan Organisasi Buruh
Sarekat Islam Indonesia GOBSII
-
Tongam Panggabean : Gerakan Serikat Buruh Di Medan 1971-1990, 2009.
7 Partai Kristen
Indonesia PARKINDO
Serikat Buruh Kristen Indonesia SBKI
-
8 Partai Katolik
Indonesia Organisasi Buruh Pancasila
OB. Pancasila -
9 Partai Rakyat Nasional
PRN Organisasi Buruh Pancasila
OB. Pancasila Badan Perjuangan Rakyat
Penunggu BPRP
Sumber: Peter Edman dalam Komunisme Ala Aidit: Kisah Partai Komunis Indonesia di bawah Kepemimpinan D.N. Aidit 1950-1965, 2005
2.2. Gerakan Serikat Buruh di Medan