Tekstur. Tekstur tanah adalah kehalusan atau kekasaran bahan tanah pada Pertukaran Kation

Aulia Rahman Khani Selian : Analisa Kadar Unsur Hara Kalium K Dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2008. USU Repository © 2009

2.2. Sifat Fisik Tanah

Sifat fisik tanah merujuk kepada tabiat dan perilaku mekanik termal, optik, koloidal, dan hidrologi tanah. tabiat dan perilaku menghadirkan sejumlah parameter yang diamati atau diukur.

2.2.1. Susunan mekanik tanah a.Ukuran

. secara kasaran, zarah mineral tanah dipilahkan menjadi tiga kategori. Yang berdiameter lebih besar dari pada 2 cm disebut batu, berdiameter antara 2 cm dan 2mm disebut krikil dan berdiameter lebih kecil dari pada 2 mm disebut bahan tanah halus. Analisis fisik dan kimia menggunakan bahan tanah halus.

b. Tekstur. Tekstur tanah adalah kehalusan atau kekasaran bahan tanah pada

perabaan berkenaan dengan perbandingan berat antar fraksi tanah. jadi, adalah ungkapan agihan besar zarah tanah atau proporsi nisbi fraksi tanah. dalam hal fraksi lempung merajai dibandingkan dengan fraksi pasir dan debu, tanah dikatakan bertekstur halus atau lempung. Oleh karena tanah bertekstur hakus sering bersifat berat diolah karena sangat liat dan lekat sewaktu basah dan keras sewaktu kering, tanah yang dirajai fraksi lempung juga disebut bertekstur berat. Sebaliknya, tanah yang dirajai fraksi pasir disebut kasar, pasiran, atau ringan mudah diolah, karena longgar dan gembur. Apabila kadar ketiga fraksi tanah kira – kira berimbang, tanah disebut bertekstur sedang. Tanah yang dirajai fraksi debu disebut bertekstur debuan. Apabila fraksi lempung banyak dan fraksi debu cukup, akan tetapi fraksi pasir sedikit, tanah disebut bertekstur lempung berdebuan. Dalam hal fraksi pasir banyak dan fraksi lempung cukup, akan tetapi fraksi debu sedikit, tanah dikatakan bertekstur pasir lempungan. Demikian seterusnya. Tekstur tanah diklasifikasikan menjadi sejumlah kelas. Ada berbagai sitem klasifikasi tekstur tanah yang saling berbeda dalam hal tatanama, klasifikasi tekstur Aulia Rahman Khani Selian : Analisa Kadar Unsur Hara Kalium K Dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2008. USU Repository © 2009 tanah, dan atau kriteria kelas tekstur tanah mengenai interval proporsi nisbi antar fraksi tanah dalam batsan kelas tekstur. Sistem yang lebih banyak diterapkan.

2.3. Sifat Kimia Tanah

Perilaku kimia tanah dapat ditaksirkan sebagai keseluruhan reaksi risiko kimia dan kimia yang berlangsung antar penyusun tanah dan antara penyususn tanah dan bahan yang ditambahkan kepada tanah in situ. Faktor semua kelajuan reaksi kimia berlangsung dalam tanah berentangan sangat lebar, antara yang sangat singkat berhitungan abad reaksi jerapan tertentu dan yang luar biasa lama berhitungan abad reaksi yang berkaitan dengan pembentukan tanah. reaksi – reaksi tanah diimbas oleh tindakan faktor lingkungan tertentu.

2.3.1. Reaksi Tanah

Reaksi tanah adalah parameter tanah yang dikendalikan kuat oleh sifat – sifat elektrokimia koloid – koloid tanah. istilah ini mengunjuk kemasan atau kebebasan tanah, yang derajatnya ditentukan oleh kadar ion hidrogen dalam larutan tanah. sebetulnya kemasaman dan kebasaan merupakan pencerminan kadar baik ion H + maupun ion OH - . Hukum aksi massa menyatakan bahwa hasil perkalian kadar H + dengan kadar OH - selalu tetap, yaitu [H + ] [OH - ] = 10 -14 . maka cukup mengetahui kadar salah satu biasanya H + untuk hidrolisis garam karbonat. Kemasaman dan kebasaan tanah bersumber dari sejumlah senyawa. Air adalah sumber kecil ion H karena disosiasi molekul H 2 O lemah. Sumber – sumber besar adalah asam – asam anorganik dan organik. Proses yang menghasilkan ion H + ialah respirasi akar dan jasad penghuni tanah, perombakan bahan organik, pelarutan CO 2 udara dalam lengas tanah, hidrolisis Al, nitrifikasi, oksidasi N 2 , oksidasi S, dan pelarutan serta penguraian pupuk kimia Tejoyuwono,1998. Aulia Rahman Khani Selian : Analisa Kadar Unsur Hara Kalium K Dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2008. USU Repository © 2009

2.4. Pertukaran Kation

Istilah pertukaran kation lebih disukai dari pada istilah pertukaran basa karena reaksinya juga melibatkan ion H + . Ion hidrogen adalah suatu kation, tetapi bukan basa. Kation – kation yang terjerap dapat dipertukarkan dengan kation lainnya. Proses penggantian ini disebut pertukaran kation. Laju reaksi pada dasarnya bersifat seketika instantaneous. Untuk mempertahankan elektronetralitas dalam tanah, reaksi pertukaran merupakan reaksi stoikiometri seperti yang digambarkan oleh percobaan klasik Way 1850 : Ca-tanah + 2NH 4 + → NH 4 2 -tanah + Ca 2+ Jerapan dan pertukaran kation memegang peranan praktis yang sangat penting dalam penyerapan hara oleh tanaman, kesuburan tanah, retensi hara, dan pemupukan. Kation yang terjerap umumnya tersedia bagi tanaman melalui pertukaran dengan ion H + yang dihasilkan oleh respirasi akar tanaman. Hara yang ditambahkan kedalam tanah dalam bentuk pupuk, akan ditahan oleh permukaan koloid dan untuk sementara waktu terhindar dari pencucian. Kation – kation yang dapat mencemari air tanah dapat tersaring oleh kegiatan jerapan koloid tanah. oleh karena itu, kompleks jerapan dianggap sebagai gudang kation dan memberi kapasitas penyanggaan kation dalam tanah. tamabahan pula, ia dapat memainkan peranan dalam membuat bahan kapur menjadi tersedia bagi pertumbuhan tanaman. Batu kapur kalsit atau CaCO 3 , tidak larut dalam air. Sewaktu ditambahkan pada tanah masam tanah dengan Al tinggi, batu kapur dapat bereaksi dengan H 2 O yang mengandung CO 2 : CaCO 3 + H 2 CO 3 → CaHCO 3 2 Kalsium karbonat yang terbentuk bersifat larut dalam air. Ca 2+ yang terdisosiasi kemudian dapat dijerap oleh tanah melalui pertukaran dengan Al 3+ : 32 CaHCO 3 2 + tanah Al → Ca32-tanah + AlOH 3 + 3CO 2 Aulia Rahman Khani Selian : Analisa Kadar Unsur Hara Kalium K Dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2008. USU Repository © 2009 Thomas 1974 menganggap proses – proses diatas sebagai tipe netralisasi dan presipitasi dari reaksi pertukaran kation. Kapasitas tukar kation KTK tanah didefinisikan sebagai kapasitas tanah untuk menjerap dan mempertukarkan kation. KTK biasanya dinyatakan dalam miliekuivalen per 100 gram. Akan tetapi, kadang – kadang bagian survey tanah, Departemen Pertanian, AS, menggunakan satuan mili ekuivalen per 100 gram lempung. Adalah merupakan hal yang umum dalam praktek penetapan KTK bahwa semua kation yang dapat dipertukarkan dianalisis. KTK kemudian dihitung sebagai : KTK = ∑ mEk kation dapat dipertukarkan per 100 gram tanah. Bolt et al. 1976 berpendapat bahwa suatu koreksi tertentu diperlukan terhadap prosedur diatas. Mereka menyatakan bahwa kation – kation yang sesungguhnya terjerap tidak disertai oleh anion – anion. Akan tetapi kation – kation ”bebas” bisa jadi terikut dan membawa serta anion lawan, sehingga anion – anion tersebut dapat teranalisis bersama – sama dengan kation yang dapat dipertukarkan. Ion – ion dari garam bebas tersebut harus dikurangkan untuk mendapatkan KTK yang sesungguhnya. Nilai KTK tanah bervariasi menurut tipe dan jumlah koloid yang ada dalam tanah Kim H. Tan,1998. Dalam analisis tanah, pengambilan contoh harus mewakili suatu areal tertentu. Contoh tanah yang dianalisis untuk satu jenis hara hanya memerlukan beberapa gram saja.oleh karena itu, kesalahan dalam pengambilan contoh tanah dapat menyebabkan kesalahan dalam evaluasi dan interpretasi. Pengambilan contoh tanah untuk mengetahui status hara kesuburan tanah menggunakan sistem composite sample, yaitu percampuran contoh yang diambil dari areal yang dikehendaki. Contoh tanah tersebut mewakili areal yang relatif agak seragam dalam hal jenis tanah, topografi, kemiringan, dan bahan induk. Aulia Rahman Khani Selian : Analisa Kadar Unsur Hara Kalium K Dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2008. USU Repository © 2009 Pengambilan contoh tanah umumnya dengan berjalan sambil mengambil contoh tanah berupa irisan tipis sedalam sekitar 20 cm daerah perakaran . Dari suatu lahan yang kesuburan dan pengelolaannya relatif seragam, contoh tanah masing – masing sebanyak 100 g. Tanah tersebut dikumpulkan dan di campur homogen, kemudian diambil contoh sebanyak 200 g untuk keperluan analisis. Penyebaran hara dalam tanaman tidak merata, artinya kadar suatu unsur pada daun tidak sama dengan kadar unsur tersebut dalam tangkai daun atau pada kayu. Seperti pengambilan contoh tanah, pengambilan contoh tanaman untuk analisis perlu mendapat perhatian. Kesukaran timbul bila banyak macam hara dan banyak macam tanaman yang perlu dianalisis. Misalnya, analisis yang diperlukan N, P, K, Ca, Mg, Fe, Cu, Mn untuk tanaman kopi, jagung, kedelai, karet, dan sebagainya sehingga memerlukan kecermatan dan kesabaran dalam mengambil contoh tanaman. Pada dasarnya, pemilihan contoh tanaman adalah sebagai berikut : 1. pertumbuhan organ tersebut telah cukup 2. tidak terlalu muda atau terlalu tua 3. sebaiknya sebelum fase generatif, yakni mendekati tanaman berbunga. Jumlah hara tanaman yang hilang karena diserap tanaman dipengaruhi oleh produksi yang dihasilkan. Data ini memberikan gambaran hara hilang diangkut keluar dari lahan karena terbawa organ yang dipanen. Pertumbuhan kehidupan tanaman sangat berhubungan dengan kesuburan tanah. Dalam kaitan ini, akar tanaman berperanan sangat penting karena fungsi akar sebagai penyerap unsur hara tanaman dan translokasi unsur dari akar kebatang, daun, ataupun buah. Unsur hara tanaman pada dasarnya berasal dari mineral tanah yang mengalami pelapukan dan bahan organik yang mengalami mineralisasi. Di samping itu, akar tanaman juga mempunyai fungsi mempercepat proses pelepasan unsur dari mineral tanah karena kemampuan Aulia Rahman Khani Selian : Analisa Kadar Unsur Hara Kalium K Dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2008. USU Repository © 2009 akar mengeluarkan senyawa – senyawa yang melepaskan unsur dari mineral tanah. Makin panjang dan banyak akar rambut, maka makin besar pula kemampuan tanaman untuk meyerap unsur atau mengubah unsur menjadi tersedia untuk tanaman Afandi,2002.

2.5. Kandungan Unsur Hara Tanah