Konsep Dasar Pembentukan Komite Sekolah.

19 Komite SekolahMadrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tuawali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. 33 Menurut Bedjo Sujanto dalam bukunya Manajemen Berbasis Sekolah, Mengatakan ada 4 poin mengenai Komite Sekolah: 1. Badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan 2. Dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh stakeholder pendidikan 3. Nama Generik, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan 4. BP3, Komite Sekolah dan atau Majelis Sekolah yang sudah ada dapat memperluas fungsi, peran, dan keaanggotaannya sesuai dengan acuan ini. 34

2. Konsep Dasar Pembentukan Komite Sekolah.

Dalam Pasal 56 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Komite sekolahmadrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayaan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prsasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan; 35 Ada dua prinsip yang harus dipegang dalam proses pembentukan Komite Sekolah, yakni: Pertama, dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan demokratis. Kedua, Komite Sekolah yang dibentuk harus dapat menjadi mitra sejajar dengan satuan pendidikan. 1. Kedudukan dan Sifat Komite Sekolah Komite Sekolah Sebagai lembaga mandiri di tingkat satuan pendidikan sebagai wadah peran serta msyarakat dalam mewujudkan pelayanan pendidikan dan pencapaian hasil kualitas pendidikan yang tinggi berkedudukan di tingkat 33 UU. Sisdiknas. Pasal 1 ayat 25 34 Bedjo Sujanto. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:CV Sagung Seto, Hal 61 35 http:www.google.comdepdiknas 20 satuan pendidikan atau Sekolah. Menurut Bedjo Sujanto, kedudukan dan sifat Komite Sekolah disebutkan bahwa:  Komite Sekolah berkedudukan di satuan pendidikan  Komite Sekolah dapat dibentuk di: - Satuan pendidikan sekolah atau diluar sekolah - Beberapa satuan pendidikan yang berbeda jenjang tetapi berada apada suatu lokasi berdekatan. - Satuan-satuan pendidikan yang dikelola oleh suatu penyelenggara, - Pertimbangan lain  Badan yang bersifat mandiri dan tidak mempunyai hubungan heararkhis dengan lembaga pemerintah. 36 2. Tujuan Komite Sekolah Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di tingkat satuan pendidikan merupakan langkah yang positif dari perencanaan pembangunan pendidikan di Negara ini. Langkah tersebut termasuk usaha mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kepemilikan Sekolah. Oleh karena itu, pembentukan Komite Sekolah memiliki beberapa tujuan dalam peningkatan mutu pendidikan. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sebagai wadah dan bentuk peran serta masyarakat dalam pendidikan bukanlah suatu kebijakan yang ekslusif atau terpisah”. Hal tersebut memungkinkan, karena Komite Sekolah merupakan bagian dari kebijakan pendidikan nasional sebagai bentuk desntralisasi, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pendidikan. Tidak dapat dilupakan bahwa, Komite Sekolah diharapkan dapat menampung aspirasi dari semua lapisan masyarakat untuk lebih memiliki Sekolah dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan pendidikan di satuan pendididkan. Pembentukan Komite Sekolah dapat dilihat pada Keputusan Menteri Pnedidikan Nasional Nomor 044U2002 tentang acuan pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang bertujuan sebagai berikut:  Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan  Meningkatkan tanggungjawab peranserta aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan 36 Bedjo Sujanto. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, Model Pengelolaan Sekolah di Era Otonomi Daerah. Jakarta:CV Sagung Seto 2007, Cet ke 1, hal 61-62 21  Menciptakan suasana dan kondisi yang terang transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu. 37 a. Peran Fungsi Komite Sekolah Komite Sekolah memiliki peran yang sangat penting terhadap pengelolaan pendidikan. Peran Komite Sekolah tersebut tidak hanya terbatas pada mobilisasi sumbangan sebagai mana peran BP3, akan tetapi lebih berperan serta pada hal-hal yang lebih subtansial untuk membantu merencanakan, menetapkan, menjalakan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan. Peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan, Advisory Agensy, badan pendudukung Supporting Agency, badan pengawaspemantau Controlling Agency, mediator Mediator Agency. 38 Sedangkan secara fungsional Komite Sekolah memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. 2. Kerja sama dengan masyarakat peroranganorganisasiDUDI dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu. 3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat. 4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai: a. Kebijakan dan program pendidikan b. RAPBS c. Kriteria kinerja satuan pendidikan d. Kriteria tenaga kependidikan e. Kriteria Fasilitas pendidikan e. Hal-hal yang terkait dengan pendidikan 5. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. 6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelengaraan pendidikan di satuan pendidikan. 7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. 39 37 Umaedi, Manajemen Berbasis SekolahMadrasah Madrasah –Mengelola Pendidikan dalam Era Masyarkat Berubah, Jakarta: Pusat Kajian Manajemen Mutu Pendidikan, 2004. Cet, ke-1: h 405-406 38 Dr. Ace Suryadi, M.Sc Dr. Dasim Budimansyah, M.Si, Pendidikan Nasional Menuju Masyarakat Indonesia Baru. Bandung: PT Genesindo 2004, Cet ke-1. hal 230,233,236,240. 39 Umaedi, Manajemen Berbasis SekolahMadrasah….... h 406-407 22 Dengan demikian, peran dan fungsi Komite Sekolah tidak dapat dipisahkan, karena ada keterkaitan antara peran dan fungsi. Contohnya, pada saat Komite Sekolah memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksaan kebijakan pendidikan, maka Komite Sekolah harus menindaklanjuti dengan cara mendorong komitmen partisipasi masyarakat agar mendukung pelaksanaan pengelolaan pendidakan yang bermutu. Adapun tugas-tugas Komite sekolah adalah; dalam konteks ini Hatry Menjelaskan bahwa tugas-tugas Komite Sekolah antara lain adalag sebagai berikut Hatry, 1994: 42: 1. Mengembangkan akses sekolah pada dana, sehingga sekolah mampu membangkitkan berbagai sumber dana potensial untuk mendukung proses pembelajaran siswa. 2. Mengembangkan Budgeting seklah dalam konteks pengembangan kemampuan pembiayaan untuk mendanai berbagai program sekolah. 3. Memutuskan anggaran struktur sekolah. 4. Berpartisipasi dalam pemilihan kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah. 5. Ikut serta dalam curah pendapat tentang kurikulum dalam konteks peningkatan kualitas hasil pembelajaran, dan memberi masukan-masukan pada sekolah tentang kualifikasi kompetensi siswa yang akan dihasilkan sekolah. Relevan dengan fokus tugas komite sekolah, Duhou ketika menjelaskan salah satu pengalaman tentang sekolah yang telah menjalakan SBM di salah satu sekolah di Australia, yakni Victoria‟s School, dan dinamai dengan SOF atau School of Future, memaparkan bahwa tugas-tugas yang dikembangkan untuk komite sekolahnya adalah sebagai berikut Dohou, 1999:66: 1. Komite sekolah terlibat dalam membuat dan menyusun berbagai kebijakan pendidikan dari sekolahnya. 2. Mendirikan komite pendidikan tingkat regional, dan endorong keterwakilan tiap sekolah pada komite regional tersebut. 23 3. Pada komite regional diperkuat dengan exspert dalam bidang- bidang yang perlukan, dan komite tersebut independent tidak terkait dengan birokrasi pendidikan, namun bertanggungjawab dengan menteri. 40 4. Organisasi 1. Keanggotaan Komite Sekolah: a. Keanggotaan Komite Sekolah terdiri atas: 1 Unsur masyarakat dapat berasal dari: 3. Orangtuawali pereta didik 4. Tokoh masyarakat 5. Tokoh pendidikan 6. DUDI dunia usaha dan dunia industri 7. Organisasi profesi tenaga kependidikan 8. Wakil alumni 9. Wakil perta didik 2 Unsur dewan guru, yayasan penyelenggara pendidikan, badan pertimbangan desa dapat dilibatkan sebagai anggota komite sekolah maksimal 3 tiga orang. b. Jumlah anggota minimal 9 sembilan orang dan gasal c. Syarat-syarat, hak dan kewajiban, serta masa bakti keanggotaan ditetapkan dalam ADART. 41 2. Kepengurusan Komite Sekolah: a. Pengurusan sekurang-kurangnya terdiri: 1 Ketua 2 Sekretaris 3 Bendahara b. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota; c. Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan. Komite Sekolah adalah bagian dari organisasi, ini dibentuk agar tersusun dengan rapi kepengurusan dan kinerja Komite. Perangkat organisasi Komite Sekolah minimal yang harus ada, yang memungkinkan berjalannya roda organisasi Komite Sekolah adalah: Personel Komite Sekolah, Struktur Organisasi disertai job description setiap personel dan tata-hubungan antar personel, Panduan 40 Prof. Dr. Dede Rosyada. Paradigma Pendidikan Demokratis.hal 259 41 Bedjo Sujanto. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, Model Pengelolaan Sekolah di Era Otonomi Daerah. hal 63 24 Organisasi antara lain berupa ADART, fasilitas penunjang KantorSekretariat, tenaga adminstrasi. Komite Sekolah adalah masyarakat sekolah yang peduli pendidikan yang berinteraksi satu sama lain. Pengertian dikoordinasikan secara sadar bahwa organisasi itu dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen, artinya roda organisasi harus dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen moderen. Keterikatan yang terus-menerus berarti masyarakat secara sadar merasa terikat dengan sekolah, karena mereka peduli dengan pendidikan. Terakhir adalah bahwa organisasi itu memiliki tujuan atau kelompok tujuan. Sebagaimana telah diuraikan di muka ada empat tujuan pembentukan Komite Sekolah, dan tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan tersebut, sehingga dihasilkan lulusan yang bermutu ditinjau dari aspek akademik dan non-akademik.

2. Indikator Kinerja Komite Sekolah