39
BAB IV ANALISIS ATAS PEMIKIRAN BUYA HAMKA
A. Krisis Manusia Modern Penjelasan secara detail dan terperinci tentang pemikiran Hamka yang
menyangkut krisis manusia modern yang terjadi saat ini memang tidak di paparkan secara kongkrit oleh Hamka dalam artian Hamka memang tidak
berbicara khusus tentang krisis manusia mdern dalam beberapa karyanya, namun analisa Hamka tentang pola hidup manusia sehingga mengakibatkan krisis di
zaman modern ini banyak beliau paparkan dalam hampir semua karya tulisnya yang menyangkut dengan keislaman dan pengetahuan ilmu agama, maka dalam
penelitian ini penulis dapat meramu dan mengambil inti dari beberapa pemikiran Hamka yang tersebar dalam beberapa karyanya yang sedikit banyak berbicara
tentang krisis manusia modern. Sejatinya kehidupan manusia modern bukan hanya berdampak negative
dalam kehidupan kita saat ini, banyak pengaruh positif yang ditimbulkan oleh dunia modern seperti kemajuan teknologi yang mempermudah kehidupan
masyarakat kita. Juga dampak pola piker yang rasional bisa diarahkan kea rah yang positif pula, namun dalam penelitian ini penulis hanya mencoba
memaparkan dampak negative yang ditimbulkan oleh zaman modern ayang berakibatkan krisis pada masyarakat kita.
Menurut Hamka krisis manusia modern yang terjadi saat ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah Pertama manusia modern yang terlalu
mencintai dunia dan mengejar kebutuhan materi yang terlalu jauh. Yang dicari adalah keuntungan materi, pangkat dan martabat. Manusia modern telah terjebak
dalam kemusyrikan, membela Allah tapi untuk mendewakan pangkat dan materi kebendaan.
76
Manusia modern selalu menjadikan harta sebagai ukuran kesuksesan, sehingga manusia tersebut lupa akan nilai-nilali agama, dan perintah Tuhan sudah
tidak dijalankan kembali karena terlalu sibuk dengan duniawi. Dalam pandangan Hamka kehidupan manusia modern serba dinilai dari
ukuran rasionalitas pikiran manusia, ia lupa makna hidupnya, ia lupa akan kekuatan Tuhan dalam dirinya, manusia modern hanya menpercayai sesuatu bila
sejalan dengan pikirannya, tapi tidak pernah menggunakan hati sebagai bahan pertimbangan hidupnya.
Faktor Kedua penyebab mengapa manusia modern saat ini adalah sudah hilangnya rasa malu dalam diri manusia. Karena apabila seseorang telah
menanamkan sifat malu di dalam dirinya maka ia tidak akan mudah berbuat kejahatan karena ia akan malu bila namanya menjadi buah bibir orang lain, dan ia
tidak akan berbuat kejahatan karena ia akan merasa malu jika ia sudah tidak menggunakan lagi kepercayaan orang lain dengan baik.
77
Faktor ketiga menurut Hamka mengapa terjadi krisis manusia modern adalah disebabkan manusia yang tidak bisa mempertahanka harga dirinya sebagai
76
Hamka, Tasawuf Modern, Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1994, cetakan IV
h. 82
Hamka, Tasawuf Modern, Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1994, cetakan IV h 125- 174
makhluk Tuhan yang paling sempurna sehingga otomatis ia tidak bisa pula mempertahankan harga diri bangsa dan negaranya, dan mempertahankan
kepercayaan yang dianutnya, Sehingga hidupnya hanya berlomba-lomba mencari kehormatan dan kemuliaan dalam segi harta dan tahta dalam lingkungannya, ia
lupa bahwa kehormatan dan kemuliaan itu hanya di dapatkan dengan jalan iman dan Taqwa kepada Allah, sehingga efek yang di dapatkan slalu timbul dalam
dirinya perasaan tidak mau kalah, tidak mau tertinggal dengan kawan dan tetangganya dalam hal menumpuk materi, ia malu jika orang lain lebih kaya
darinya. Fenomena seperti inilah yang menurut Hamka menyebabkan bangsa ini tidak lagi mempunyai budi pekerti yang kuat dan teguh memegang kokoh tali
agama Allah, yang menyebabkan manusia modern tidak sanggup lagi menahan hawa nafsu duniawi.
78
Adapun faktor yang bisa menyelamatkan krisis manusia modern saat ini menurut Hamka yang Pertama adalah harus terciptanya sebuah tatanan
masyarakat yang Amanah, terpercaya karena ini akan menjadi tiang utama dari masyarakat setelah sifat malu tadi. Seorang ayah harus amanah terhadap anak-
anaknya, seorang suami amanah terhadap istrinya, seorang tetangga amanah terhadap tetangga yang lain. Karena pola hidup manusia di zaman modern ini
adalah pola hidup yang bermasyarakat dan bersosialisasi, manusia yang satu berhubungann dengan manusia yang lain. Seperti perkataan Herbert Spencer yang
di kutip oleh Hamka bahwa hidup adalah “lancarnya hubungan kita dengan dunia
Hamka, Pandangan Hidup Muslim Jakarta: Penenrbit Pustaka Panji Mas, 1985 h. 177
luar”. Hamka mengambil contoh seperti kita makan sesuap nasi adalah jasa dari para petani, kita makan ikan adalah jasa para nelayan dll.
79
Faktor Kedua yang bisa menyelamatkan krisis manusia modern yang terjadi saat ini menurut Hamka adalah harus ada campur tangan pemerintah untuk
mengatur masyarakat, karena pemerintah ibaratkan seperti sebuah bangunan yang mana antara dinding, lantai, dan atap harus saling bekerja sama agar tercipta
kehidupan yang amanah dan lurus tadi, agar bisa saling timbul kepercayaan antara aparat pemerintah dan masyarakat bawah dan menanamkan budi pekerti terpuji
sehingga krisis yang terjadi dalam masyarakat kita bisa di atasi dengan baik.
80
Penurut pendapat penulis mengapa manusia modern sekarang ini mengalami krisis karena adanya beberapa faktor penyebab:
1. Dari segi faktor pendidikan sedini mungkin manusia tersebut tidak di tanamkan nilai-nilai agama yang kuat dan benar sehingga ia terlahir sebagai manusia yang
kurang berilmu, akibatnya yang ia tahu adalah bagaimana memuaskan hawa nafsu dan kepuasan dunia yang sesaat tanpa mengetahui bahwa akan ada kehidupan di
akhirat kelak yang kekal yang mana kita di mintai pertanggung jawaban oleh Sang Pencipta.
2. Faktor lingkungan yang membentuk dirinya sehingga ia menjadi manusia yang melenceng dari fitrahnya, karena bagaimanapun hebatnya manusia, ia pasti butuh
sesuatu yang Maha Kuat dan Maha Besar melebihi dirinya sebagai tempat
Hamka, Tasawuf Modern, Jakarta: Penerbit Yayasan Nurul Islam, 1977 h. 105 Hamka, Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta: Penerbit Yayasan Nurul
Islam 1951 h. 194
berkeluh kesah dalam mengarungi hidup ini, karena ia tidak kenal dan lupa dengan Tuhannya maka jika mendapatkan masalah ia lebih percaya pada narkoba,
pergaulan bebas dan melakukan kesenangan semata dalam hidupnya. 3. Pemahaman rasionalitas terlalu menguasai dirinya, sehingga ia tidak lagi
menggunakan mata hati dalam bertindak Sebagai contoh ia percaya bahwa ilmu- ilmu sains dan teknologi mampu membantu manusia dalam kehidupan ini, maka
ia merasa sudah tidak perlu campur tanganTuhan dalam hidupnya. Jadi solusi yang bisa mengatasi krisis tersebut memang harus di
timbulkannya kembali nilai-nilai agama dan moralitas dan selalu menanamkan dalam diri kita sifat-sifat yang di anjurkan dalam ilmu tawasuf seperti iman,
tawakal. Sabar, wara’, ikhlas, qana’ah.dll Maka setiap muslim harus kembali kepada ajaran murni islam dan aqidah
yang benar, tauhid yang murni, supaya dapat memahaminya arti hidupnya dengan benar agar tidak terperosok ke dalam kehinaan karena kemaksiatan. Hawa nafsu
yang telah membawa dirinya menjauh dari Allah.
B. Tasawuf dalam Perspektif Buya Hamka