Alasan Melakukan Automasi Tujuan Automasi Penerapan Sistem Automasi Perpustakaan

10 1994:96, pengertian automasi mencakup konsep proses atau hasil membuat mesin swatindak dan atau swakendali dengan menghilangkan campur tangan manusia dalam proses tersebut. Salim 1991:1067, Otomasi perpustakaan adalah suatu sistem atau metode yang menggunakan peralatan untuk menggantikan tenaga manusia dalam pekerjaan rutin. Dari penjelasan diatas maka pengertian automasi ialah proses perubahan dari konvensional menggunakan tenaga manusia kedalam bentuk digital dengan menggunakan alat atau mesin.

2.2.1 Alasan Melakukan Automasi

Setiap perpustakaan memiliki alasan untuk menggembangkan sistem kerumahtanggannya dari sistem konvensional menjadi sistem menggunakan komputer, baik berupa alasan sfesifik maupun alasan yang berlaku umum bagi semua perpustakaan. Duval dan Main 1992 menyatakan dari berbagai alasan untuk melakukan automasi di perpustakaan, alasan berikut adalah alasan yang paling sering digunakan dan dikutip yaitu meningkatkan efisiensi pemrosesan increased processing efficiency, memperbaiki layanan kepada pengguna improved service for users, penghematan dan penekanan biaya saving money and containing cost, memperbaiki administrasi dan informasi manajemen improved administrative and management information. Duval dan Main menyatakan memperbaiki administrasi dan informasi manajemen dalam teorinya. Administrasi dan informasi manajemen sangat penting didalam perpustakaan atau organisasi lainnya dikarenakan kegagalan dari sebuah perpustakaan dalam melaksanakan tugasnya ialah perpustakaan tidak di dukung oleh administrasi dan informasi yang baik. 11

2.2.2 Tujuan Automasi

Automasi perpustakaan diperlukan untuk meningkatkan mutu layanan kepada pengguna dan dapat meningkatkan kemampuan perpustakaan agar dapat mengikuti pertambahan banyaknya koleksi, banyaknya transaksi, dan resource sharing dengan perpustakaan lainnya. Menurut Widodo Adapun tujuan automasi perpustakaan adalah: 1. Untuk meningkatkan pelayanan, mempercepat, mengefisienkan dan mengakurasi pekerjaan 2. Untuk memberi keleluasaan akses informasi 3. Untuk meningkatkan akses ke perpustakaan lain 4. Untuk memenuhi tuntutan perkembangan TI 5. Untuk meningkatkan prestisecitra 6. Agar perpustakaan tidak terisolasi 7. Untuk menyebarkan informasi 8. Untuk mengembangakan kerjasama dan “resource sharing”

2.2.3 Penerapan Sistem Automasi Perpustakaan

Aplikasi Teknologi Informasi TI di perpustakaan sering disebut juga sebagai automasi perpustakaan. Akan tetapi, penggunaan istilah aplikasi TI di perpustakaan lebih luas daripada istilah automasi perpustakaan. TI biasanya diartikan ssbagai, perpaduan antara a komputer, mencakup perangkat kerasn dan perangkat lunak, b. Komunikasi data yang memungkinkan komputer berdiri sendiri terintegrasi pada jaringan komputer baik yang bersifat lokal maupun internasional c. Media penyimpanan dan metode utnuk mempresentasikan data, dengan tujuan utnuk memperoleh, mengolah, menyimpan serta menyampaikan informasi Keen, 1995,1-2, dan Longley, 1983,165 yang dikutip oleh Hasugian 2009, 167. 12 Para pakar menyatakan TI adalah 3C yaitu Communication, Computer, dan Content. Dalam ruang lingkup perpustakaan TI diartikan sebagai aplikasi komputer dan teknologi lain untuk pengadaan, pengolahan, penyimpanan, temu kembali, dan penyebaran informasi Duval, 1992, 245 dalam kajian Hasugian 2009,167. Pemanfaatan komputer pada sistem kerumahtanggaan perpustakaan bukanlah merupakan suaatu fenomena baru. Pola tradisional atau konvensional untuk mengelola perpustakaan semakin hari semakin dirasakan tidak dapat lagi menghandel ledakan informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan pengguna. Pola tradisional mengolah perpustakaan berangsur-angsur harus dialihkan kepada pola pengelolaan yang berorientasi kepada penerapan TI. Di sisi lain, pengguna perpustakaan telah mulai familiar dengn TI khususnya komputer untuk melakukan pencarian informasi yang dibutuhkannya. Kebutuhan akan penerapan TI di perpustakaan sudah lama dirasakan sangat penting oleh perpustakaan di berbagai negara maju, negara berkembang, maupun negara terbelakang. Penerapan komputer untuk sistem kerumahtanggaan perpustakaan bagi beberapa perpustakaan di Indonesia, dewasa ini sudah merupakan kebutuhan yang mendesak karena berbagai alasan. Perpustakaan yang berkembang dengan pesat dan dinamis, telah merasakan sistem manual tidak lagi memadai untuk penanganan beban kerja, khususnya utnuk kegiatan rutin yang bersifat klerikal, misalnya untuk bidang pengadaan, pengatalogan, pengawasan sirkulasi, dan untuk berbagai jenis layanan jasa lainnya. 13 Di sisi lain, ternyata masih banyak perpustakaan yang belum mempunyai pengalaman pada pemanfaatan komputer. Para pustakawan di berbagai jenis perpustakaan diperkirakan masih banyak yang belum memiliki pengetahuan yang memadai dalam bidang ini. Ironisnya, diduga masih ada iantara elit pengelola perpustakaan yang masih merasa alergi dengan TI. Mereka secara konservatif bercokol mempertahankan pola pengelolaan konvensional dengan memunculkan berbagai alasan yang irasional. Keadaan yang demikian menyebabkan pengembangan perpustakaan dirasa lamban karena pustakawan masih enggan bahkan mungkin tidak mampu berkomunikasi dengan baik dengan para profesional di bidang komputer yang seharusnya menjadi mitra kerja yang dapat diajak bekerjasama untuk pengembangan sistem kerumahtanggaan perpustakaan yang berbasis TI. Perpustakaan mengaplikasikan komputer untuk sistem kerumahtanggaannya dengan berbagai tujuan antara lain, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, memperluas atau menanmbah jenis layanan baru yang tidak bisa dilakukan dengan sistem manual Duval, 1993, 249 yang dikutip oleh Hasugian 2009, 169. Akan tetapi jika dikaji secara mendalam, tujuan penerapan komputer pada sistem kerumahtanggaan perpustakaan pada peningkatan kualitas layanan perpustakaan yang dapat memberikan kepuasan terhadap pengggunanya. Untuk itu, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan sistematis, karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum suatu sistem di implementasikan dan dioperasikan dengan mulus, termasuk pemahaman 14 tentang konsep dasar sistem kerumahtanggan perpustakaan, dan faktor pemilihan sistem.

2.2.4 Pemilihan Sistem Automasi