22
sistem, baik sistem yang akan di buat maupun sistem yang telah berjalan. Masalah yang akan diteliti menggunakan kerangka PIECES meliputi kinerja sistem
automasi, kemudahan pencarian automasi, pendanaan sistem automasi, fungsi control perpustakaan dalam manajemen organisasi, efisiensi penggunaan serta
peningkatan layanan.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai sistem automasi perpustakaan.
penelitian ini berusaha mengunngkapakan dan menjelaskan adanya kenyataan, gejala, fakta dan yang ditemukan padalatar alamiah.
Menurut Moleong 2006, 6, “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek peneliti misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan”. Sedangkan menurut Sugiyono 2008, 16 metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, yang biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Pada penelitian kualitatif biasanya lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Dalam pendekatan deskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-
kata, gambar bukan angka-angka. Data tersebut bisa berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan HKBP Nommensen Medan
yang terletak di jalan Sutomo nomor 4A Medan, Sumatera Utara.
23
3.4 Proses Penelitian
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan, maka ada beberapa proses yang harus dilakukan, adapun proses penelitian yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.1 Mengidentifikasi Informan
Dalam menetapkan informan penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu yang di anggap berkompetensi dibidang automasi perpustakaan atau peneliti mengumpulkan informasi dengan melakukan observasi
dan wawancara terhadap pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan sistem automasi. Dalam teknik purposive sampling ini dipilih 4 orang pengelola
perpustakaan HKBP Nommensen Medan sebagai informan. Tabel 3.1 Identifikasi Informan
Informan I Jabatan
I1 Kepala Perpustakaan HKBP Nommensen Medan
I2 Bagian Pengadaan dan Pengolahan
I3 Kepala Bagian Sirkulasi
I4 Bagian PSI
24
3.4.2 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : a.
Metode observasi Pengamatan Arikunto 2006, 156 mengemukan bahwa ‘’observasi atau juga yang
disebut dengan pengamatan adalah suatu kegiatan yang meliputi pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki dengan
menggunakan seluruh alat indera’’. Teknik pengumpulan data dengan observasi dilakukan dengan mengamati
langsung sistem automasi perpustakaan HKBP Nommensen Medan observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non pertisipatif , observasi ini dapat
digunakan apabila keterlibatan peneliti dibatasi seminimal mungkin dengan alasan keterbatasan orang luar untuk mengetahui perincian pendanaan yang mungkin
menjadi rahasia perpustakaan HKBP Nommensen Medan. Peneliti dalam observasi hanya mengamati sistem automasi yang ada di perpustakaan.
b. Interview wawancara
Menurut Moleong 2006, 186, wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu antara pewawancara interviewer dan
terwawancara interviewee dengan maksud tertentu. Tujuan wawancara adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang
lengkap, akurat dan adil. Teknik pengumpulan data selain dengan observasi bisa juga melalui wawancara terhadap informan dengan mengetahui lebih dalam lagi
mengenai sistem automasi pada Perpustakaan HKBP Nommensen Medan. Pedoman wawancara juga diperlukan agar tidak menyimpang dari tujuan
25
penelitian, pedoman wawancara juga disusun berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan untuk mendukung wawancara ini akan
menggunakan alat bantu berupa Pedoman wawancara, alat perekam suara, contoh kerangka PIECES.
3.4.3 Analisis Data
Menurut Sugiyono, 2008, 217, analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting mana yang perlu dipelajari,
serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini, menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut : a.
Editing Data Editing data adalah pengecekan data yang telah diperoleh secara berulang-
ulang. Pengecekan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas data yang diperoleh. b.
Kategorisasi Kategorisasi adalah menyusun informasi atau data serta mengelompokkan
data berdasarkan kategorisasi yang berbeda berdasarkan pada pedoman tertentu.
26
c. Penafsiran Data
Dalam penelitian kualitatif, tujuan penafsiran data ialah untuk mencapai teori subtantif. Adapun yang dimaksud dengan teori subtantif adalah suatu teori
dasar, dimana peneliti harus menampakkan atau menjabarkan metafora atau rancangan yang telah dikerjakannya dalam analisis dengan bahasanya sendiri.
Moleong 2006, 251 Dengan kata lain, penafsiran data adalah penulisan teori setelah
menyelesaikan tahap penyusunan kategori dan hipotesisi kerja dengan disiplin bahasa masing-masing peneliti. Menurut Moleong, ada beberapa penulisan teori
yaitu cara argumentasi, deskripsi, perbandingan, analisis proses, analisis sebab- akibat, dan pemanfaatan analogi. Pada penafsiran data kali ini, peneliti
menggunakan cara deskripsi.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Data Primer, yaitu hasil dari wawancara dan pengamatan penulis, seperti sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama
melakukan interpretasi data. b.
Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer dan diperoleh melalui studi kepustakaan seperti : buku, jurnal, dokumen lain yang berhubungan
dengan penelitian.
27
3.6 Keabsahan Data
Penelitian kualitatif harus mengungkap penelitian yang objektif. Oleh karena keabsaahan data dalam sebuah penelitiansangatlah penting. Melalui
proseskeabsahan data makavaliditas penelitian dapat tercapai. Dalam penelitianini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Menurut
Moleong 207,330 “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu atau keperluanpengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu”. Triangulasi dilakukan berdasarkan wawancara dengan informan. Teknik
pengumpulan data juga dilakukan untuk melengkapi data primer dan data sekunder. Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Triangulasi Data Menggunakan berbagai sumber data seperti hasil wawancara dan hasil
dokumentasi. Penulis mewawancarai staf atau pustakawan perpustakaan HKBP Nommensen Medan. Penulis juga melakukan kegiatan pengumpulan berbagai
informasi dandata dari beberapa dokumen yaitu melalui buku , majalah,jurnal, hasilseminar maupun artikel.
2. Triangulasi Teori Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data
yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada Bab II untuk dipergunakan pada pembahasan penelitian dan
menguji terkumpulnya data tersebut serta diperkuat dengan artikel jurnal,buku yangmengurastetang sistem automasi perpustakaan.
28
3. Triangulasi Metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara
metode dokumentasi, serta metode observasi. Metode yang dapat digunakan pada penelitian ini ialah wawancara ke sumber penelitian dan observasi. Peneliti
melakukan analisa dari hasil wawancara dan hasil observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti terhadap staf atau pustakawan HKBP Nommensen
Medan.
29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data