metodologi telusur. Perubahan ini merubah kompetensi dan fungsi dari seluruh staf yang terlibat dalam akreditasi yang semula hanya mampu dan berfungsi untuk
mempersiapkan dokumen, tetapi sekarang dituntut harus mampu dan berfungsi sebagai assessor internal dalam mempersiapkan akreditasi rumah sakit Sutoto,
2013.
2.4. Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2011 yang menyatakan bahwa Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 terdiri dari :
a. Kelompok Standar Berfokus Kepada Pasien terdiri dari 7 bab, 161 standar, 626 elemen penilaian ;
Bab I : Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan APK
Bab II : Hak Pasien dan Keluarga HPK
Bab III : Assessmen Pasien AP
Bab IV : Pelayanan Pasien PP
Bab V : Pelayanan Anestesi dan Bedah PAB
Bab VI : Manajemen dan Penggunaan Obat MPO
Bab VII : Pendidikan Pasien dan Keluarga PPK
b. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit terdiri dari 6 bab, 153 standar, 568 elemen penilaian ;
Bab I : Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien PMKP
Bab II : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI
Universitas Sumatera Utara
Bab III : Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan TKP
Bab IV : Manajemen Fasilitas dan Keselamatan MFK
Bab V : Kualifikasi dan Pendidikan Staf KPS
Bab VI : Manajemen Komunikasi dan Informasi MKI
c. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit terdiri 1 bab, 6 standar, 24 elemen penilaian ;
Sasaran I : Ketepatan Identifikasi Pasien.
Sasaran II : Peningkatan Komunikasi Yang Efektif.
Sasaran III : Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai.
Sasaran IV : Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi.
Sasaran V : Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan.
Sasaran VI : Pengurangan Risiko Pasien Jatuh.
d. Sasaran Menuju Millineum Development Goals terdiri dari 1 bab, 3 standar 19 elemen penilaian ;
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi Dan Peningkatan Kesehatan
Ibu. Sasaran II
: Penurunan Angka Kesakitan HIV AIDS. Sasaran III
: Penurunan Angka Kesakitan TB Dari 15 bab yang terdapat dalam kelompok Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi
2012 dengan total keseluruhan standar 323 dan elemen penilaian 1237, disusun kembali urutan bab berdasarkan yang utama sampai dengan terakhir, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Bab I : Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit SKP … kelompok c
Bab II : Hak Pasien dan Keluarga HPK … kelompok a bab II.
Bab III : Pendidikan Pasien dan Keluarga PPK … kelompok a bab VII.
Bab IV : Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien PMKP … kelompok b
bab I. Bab V
: Millineum Development Goals MDG’S … kelompok d. Bab VI
: Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan APK … kelompok a bab I.
Bab VII : Assessmen Pasien AP … kelompok a bab III.
Bab VIII : Pelayanan Pasien PP … kelompok a bab IV. Bab IX
: Pelayanan Anestesi dan Bedah PAB … kelompok a bab V. Bab X
: Manajemen dan Penggunaan Obat MPO … kelompok a bab VI. Bab XI
: Manajemen Komunikasi dan Informasi MKI … kelompok b bab VI. Bab XII
: Kualifikasi dan Pendidikan Staf KPS … kelompok b bab V. Bab XIII : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI … kelompok b bab II.
Bab XIV : Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan TKP … kelompok b bab III.
Bab XV : Manajemen Fasilitas dan Keselamatan MFK … kelompok b bab IV.
Ketentuan Penilaian : a. Penilaian suatu bab ditentukan oleh penilaian pencapaian semua standar pada
bab tersebut, dan menghasilkan nilai persentase bagi bab tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b. Penilaian suatu standar dilaksanakan melalui penilaian terpenuhinya Elemen Penilaian EP, menghasilkan nilai persentase bagi standar tersebut.
c. Penilaian suatu Elemen Penilaian dinyatakan sebagai berikut : −
Tercapainya Penuh TP → diberikan skor 10.
− Tercapainya Sebagian TS
→ diberikan skor 5. −
Tidak Tercapainya TT → diberikan skor 0.
− Tidak Dapat Diterapkan TDD
→ tidak masuk dalam proses penilaian dan perhitungan.
d. Penentuan Skor 10 Sepuluh −
Temuan tunggal negatif tidak menghalangi nilai “tercapai penuh” dari minimal 5 telusur pasien pimpinan staf.
− Nilai 80 - 100 dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi
dan dokumen misalnya 8 dari 10 dipenuhi. −
Data mundur “tercapai penuh” adalah sebagai berikut : a Untuk survei awal : selama 4 bulan kebelakang.
Artinya rumah sakit yang menjalani survei akreditasi untuk pertama kali diharuskan memiliki catatan balik ke belakang track record 4 empat
bulan bukti sudah mematuhi standar.
Universitas Sumatera Utara
b Untuk survei lanjutan : selama 12 bulan kebelakang. Artinya rumah sakit yang menjalani survei ulang diharuskan dapat
menunjukkan catatan balik ke belakang track record selama 12 dua belas bulan bukti mematuhi standar.
e. Penentuan Skor 5 lima −
Jika 20 sampai 79 misalnya 2 sampai 8 dari 10 dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen.
− Bukti pelaksanaan hanya dapat ditemukan di sebagian daerah atau unit kerja
yang seharusnya dilaksanakan. −
Regulasi tidak dilaksanakan secara penuh lengkap. −
Kebijakan proses sudah ditetapkan dan dilaksanakan tetapi tidak dapat dipertahankan.
− Data mundur sebagai berikut :
a Untuk survei awal : 1 – 3 bulan mundur.
Artinya rumah sakit yang menjalani survei akreditasi untuk pertama kali diharuskan memiliki catatan balik ke belakang track record 1 - 3 bulan
bukti sudah mematuhi standar. b Untuk survei lanjutan : 5 – 11 bulan mundur.
Artinya rumah sakit yang menjalani survei ulang diharuskan dapat menunjukkan catatan balik ke belakang track record selama 5 – 12
bulan bukti mematuhi standar.
Universitas Sumatera Utara
f. Penentuan Skor 0 nol −
Jika ≤ 19 dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan
dokumen. −
Bukti pelaksanaan tidak dapat ditemukan di daerah unit kerja dimana harus dilaksanakan.
− Regulasi tidak dilaksanakan.
− Kebijakan proses tidak dilaksanakan
− Data mundur sebagai berikut :
a Untuk survei awal : 1 bulan mundur.
Artinya rumah sakit yang menjalani survei akreditasi untuk pertama kali diharuskan memiliki catatan balik ke belakang track record 1 bulan
bukti sudah mematuhi standar. b Untuk survei lanjutan
: 5 bulan mundur. Artinya rumah sakit yang menjalani survei ulang diharuskan dapat
menunjukkan catatan balik ke belakang track record selama 5 bulan bukti mematuhi standar.
Kelulusan : Proses akreditasi terdiri dari kegiatan survei oleh Tim Surveior dan proses
pengambilan keputusan kelulusan akreditasi oleh Ketua KARS, melalui Tim Penilai Laporan Survei Akreditasi Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan hasil survei : 1. Lulus akreditasi
2. Diberikan kesempatan perbaikan resurvey remedial 3. Tidak lulus
Tingkat kelulusan dan kriterianya adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Dasar
a. Empat bab digolongkan major, nilai minimum setiap bab harus 80 delapan puluh :
1 Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit SKP 2 Hak Pasien dan Keluarga HPK
3 Pendidikan Pasien dan Keluarga PPK 4 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien PMKP
b. Sebelas bab digolongkan minor, nilai minimum setiap bab harus 20 dua puluh :
1 Millineum Development Goal’s MDG’S 2 Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan APK
3 Assessmen Pasien AP 4 Pelayanan Pasien PP
5 Pelayanan Anestesi dan Bedah PAB 6 Manajemen dan Penggunaan Obat MPO
7 Manajemen Komunikasi dan Informasi MKI 8 Kualifikasi dan Pendidikan Staf KPS
Universitas Sumatera Utara
9 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI 10 Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan TKP
11 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan MFK Bila nilai dari 11 sebelas bab lainnya ada yang diatas 60 enam puluh
maka rumah sakit dapat : •
Dilakukan remedial re –survei 3 – 6 bulan lagi, pada 11 sebelas bab lainnya yang nilainya diatas 60 enam puluh .
• Bila keberatan dilakukan remedial, maka status akreditasi tingkat dasar
dapat ditetapkan. 2. Tingkat Madya
a. Delapan bab digolongkan major, nilai minimum setiap bab harus 80 delapan puluh :
1 Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit SKP 2 Hak Pasien dan Keluarga HPK
3 Pendidikan Pasien dan Keluarga PPK 4 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien PMKP
5 Millineum Development Goal’s MDG’S 6 Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan APK
7 Assessmen Pasien AP 8 Pelayanan Pasien PP
Universitas Sumatera Utara
b. Tujuh bab digolongkan minor, nilai minimum setiap bab harus 20 dua puluh :
1 Pelayanan Anestesi dan Bedah PAB 2 Manajemen dan Penggunaan Obat MPO
3 Manajemen Komunikasi dan Informasi MKI 4 Kualifikasi dan Pendidikan Staf KPS
5 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI 6 Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan TKP
7 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan MFK Bila nilai dari 7 tujuh bab lainnya ada yang diatas 60 enam puluh maka
rumah sakit dapat : •
Dilakukan remedial re –survei 3 – 6 bulan lagi, pada 7 tujuh bab lainnya yang nilainya diatas 60 enam puluh .
• Bila keberatan dilakukan remedial, maka status akreditasi tingkat madya
dapat ditetapkan. 3. Tingkat Utama
a. Dua belas bab digolongkan major, nilai minimum setiap bab harus 80 delapan puluh :
1 Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit SKP 2 Hak Pasien dan Keluarga HPK
3 Pendidikan Pasien dan Keluarga PPK
Universitas Sumatera Utara
4 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien PMKP 5 Millineum Development Goal’s MDG’S
6 Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan APK 7 Assessmen Pasien AP
8 Pelayanan Pasien PP 9 Pelayanan Anestesi dan Bedah PAB
10 Manajemen dan Penggunaan Obat MPO 11 Manajemen Komunikasi dan Informasi MKI
12 Kualifikasi dan Pendidikan Staf KPS b. Tiga bab digolongkan minor, nilai minimum setiap bab harus 20 dua
puluh : 1 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI
2 Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan TKP 3 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan MFK
Bila nilai bab yang lainnya diatas 60 enam puluh maka rumah sakit dapat mengajukan re-survei remedial.
Bila nilai dari 3 tiga bab lainnya ada yang diatas 60 enam puluh maka rumah sakit dapat :
• Dilakukan remedial re –survei 3 – 6 bulan lagi, pada 3 tiga bab lainnya
yang nilainya diatas 60 enam puluh .
Universitas Sumatera Utara
• Bila keberatan dilakukan remedial, maka status akreditasi tingkat utama
dapat ditetapkan. 4. Tingkat Paripurna
Lima belas semua bab digolongkan major, nilai minimum setiap bab harus 80 delapan puluh :
1 Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit SKP 2 Hak Pasien dan Keluarga HPK
3 Pendidikan Pasien dan Keluarga PPK 4 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien PMKP
5 Millineum Development Goal’s MDG’S 6 Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan APK
7 Assessmen Pasien AP 8 Pelayanan Pasien PP
9 Pelayanan Anestesi dan Bedah PAB 10 Manajemen dan Penggunaan Obat MPO
11 Manajemen Komunikasi dan Informasi MKI 12 Kualifikasi dan Pendidikan Staf KPS
13 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI 14 Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan TKP
15 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan MFK
Universitas Sumatera Utara
Komisi Akreditasi Rumah Sakit 2013 menyatakan rumah sakit yang mendapat status akreditasi Dasar, Madya, atau Utama, pada waktu dilakukan
akreditasi ulang 3 tiga tahun lagi, harus terjadi peningkatan status akreditasinya dari akreditasi pertama.
Rumah sakit dapat mengajukan peningkatan status akreditasi sekurang- kurangnya 1 satu tahun setelah survei dilaksanakan.
Kriteria re-survei remedial adalah survei yang dilakukan pada rumah sakit yang nilai pada bab-babnya minimal 60 enam puluh . Untuk re-survei remedial
mempunyai tujuan dan ketentuan yaitu : a. Tujuan dari re-survei adalah untuk perbaikan hasil survei pada rumah sakit yang
mendapat sertifikat akreditasi tingkat dasar, madya dan utama. b. Ketentuan re-survei remedial sebagai berikut :
• Diajukan oleh rumah sakit dengan biaya ditanggung oleh rumah sakit.
• Re-survei remedial dapat diajukan pada bab yang nilainya diatas 60 enam
puluh . •
Re-survei remedial dilakukan 3 – 6 bulan setelah survei dilakukan. •
Surveior akan ditunjuk oleh KARS, jumlah surveior dan jumlah hari survei tergantung besar kecilnya rumah sakit dan banyaknya bab yang dilakukan re-
survei. Kriteria Tidak lulus :
• 4 empat bab dasar dibawah 80 delapan puluh
Universitas Sumatera Utara
• Dan atau ada 11 sebelas bab lainnya dibawah 20 dua puluh .
• Rumah sakit dapat mengajukan akreditasi secepat-cepatnya 1 satu tahun,
selambat-lambatnya 3 tiga tahun. •
Rumah sakit tidak diberi kesempatan remedial. Manfaat Akreditasi :
a. Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitik beratkan sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayanan.
b. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga staf merasa puas. c. Mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak-hak mereka dan
melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses pelayanan. d. Menciptakan budaya mau belajar dari laporan insiden keselamatan pasien.
Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerjasama. Kepemimpinan ini menetapkan prioritas untuk dan demi terciptanya kepemimpinan yang
berkelanjutan untuk meraih kualitas dan keselamatan pasien pada semua tingkatan Kementerian Kesehatan, 2011.
Acuan penyusunan Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2011 adalah :
1. International Principles For Healthcare Standards, A Framework of requirements for standard, 3
rd
Edition December 2007, International Society for Quality in Health Care ISQua.
Universitas Sumatera Utara
2. Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals, 4
th
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007, Komisi Akreditasi Rumah Sakit KARS.
Edition, 2011.
4. Standar spesifik lainnya untuk rumah sakit. Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 berbeda dengan Standar
Akreditasi Rumah Sakit International JCI dimana Sasaran Menuju Millineum Development Goal’s dimasukkan dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012
dan Academic Medical Center Hospital Standards tidak dibahas dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012.
Menurut Joint Commision International 2010 Standar Akreditasi Rumah Sakit International JCI yang terdiri dari :
Section I Patient Centered Standards
1. International Patient Safety Goals IPSG
2. Access to Care and Continuity of Care ACC
3. Patient and Family Rights PFR
4. Assessment Of Patients AOP
5. Care Of Patients COP
6. Anesthesia and Surgical Care ASC
7. Medication Management and Use MMU
8. Patient and Familly Education PFE
Universitas Sumatera Utara
Section II Health care Organization Management Standards 1.
Quality Improvement and Patient Safety QPS 2.
Prevention and Control of Infections PCI 3.
Governance, Leadership, and Direction GLD 4.
Facility Management and Safety FMS 5.
Staff Qualifications and Education SQE 6.
Management of Communication and Information MCI Section III Academic Medical Center Hospital Standards
1. Medical Profesional Education MPE
2. Human Subjects Research Program HRP
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengupayakan di Indonesia agar 7 tujuh rumah sakit kelas A terakreditasi internasional oleh Joint Commission
International JCI pada tahun 2012 yaitu : Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo – Jakarta, Rumah Sakit Sanglah – Bali , Rumah Sakit Sardjito – Yogyakarta, Rumah
Sakit Fatmawati – Jakarta, Rumah Sakit Adam Malik – Sumatera Utara, Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo – Makasar, dan RSPAD Gatot Subroto – Jakarta.
Menurut Sutoto 2013 rumah sakit pemerintah yang terakreditasi JCI adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo – Jakarta dan Rumah Sakit Sanglah – Bali,
sedangkan rumah sakit swasta adalah Rumah Sakit Siloam di Karawaci - Tangerang, Rumah Sakit Eka di Bumi Serpong Damai - Tangerang, Rumah Sakit Sentosa –
Bandung, Rumah Sakit Bintaro Premier – Tangerang, Rumah Sakit Jatinegara – Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Komisi Akreditasi Rumah Sakit 2014, rumah sakit–rumah sakit yang telah terakreditasi Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 yaitu 1 RSUPN
dr. Cipto Mangunkusomo Jakarta, 2 Rumah Sakit Premier Bintaro Tangerang, 3 Rumah Sakit Royal Progress Jakarta, 4 Rumah Sakit Premier Jatinegara Jakarta, 5
Rumah Sakit Eka Tangerang, 6 Rumah Sakit Puri Indah Pondok Indah Jakarta, 7 Rumah Sakit Santa Maria Pekan Baru, 8 Rumah Sakit Panti Nirmala Malang, 9
RSUP Fatmawati Jakarta, 10 Rumah Sakit Mata Undaan Jawa Timur Surabaya, 11 Rumah Sakit PT. Chevron Pacific Duri Riau, 12 Rumah Sakit Hermina Bekasi
Jawa Barat, 13 Rumah Sakit Eka Pekan Baru, Riau, 14 Rumah Sakit RSUP. Dokter Kariadi Semarang, Jawa Tengah, 15 Rumah Sakit Omni Alam Sutera
Tangerang, Banten, 16 Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat, 17 Rumah Sakit Telogorejo Semarang, Jawa Tengah, 18 Rumah Sakit Jakarta Eye Center Kedoya,
Jakarta, 19 Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, 20 Rumah Sakit Ibu dan anak Hermina Podomoro, Jakarta Utara, 21 Rumah Sakit Umum Surya Husahda
Denpasar, Bali, 22 Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta, Jakarta, 23 RSUP Dokter Wahidin Sudirohusodo Makasar, Sulawesi Selatan, 24 Rumah
Sakit Hermina Daan Mogot Jakarta, Jakarta, 25 RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, Jakarta.
Dalam rangka memantau kepatuhan standar akreditasi secara berkelanjutan maka satu tahun setelah survei akreditasi dilaksanakan, KARS akan menugaskan
surveior verifikasi untuk melakukan verifikasi pelaksanaan perencanaan perbaikan strategis, pelaksanaan self assessment di rumah sakit dan pelaksanaan pencatatan dan
Universitas Sumatera Utara
pelaporan insiden keselamatan pasien. Bila hasil verifikasi, rumah sakit belum melaksanakan perbaikan strategis maka KARS akan melakukan evaluasi status
akreditasi rumah sakit tersebut. Dua tahun setelah pelaksanaan survei akreditasi KARS kembali menugaskan surveior verifikasi untuk melakukan verifikasi
perencanaan perbaikan strategis yang belum dilaksanakan dan melihat persiapan rumah sakit untuk akreditasi ulang. Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2013.
2.5. Pengertian Rumah Sakit