Pendekatan Histogram Pendekatan Grafik Metode Pendekatan Grafik Analisis Regresi Linear Berganda

a. Pendekatan Histogram

Gambar 4.2 : Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini ditunjukan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.

b. Pendekatan Grafik

Gambar 4.3 : Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data disepanjang garis normal, hal ini berarti residual data berdistribusi normal.

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Pengujuian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik Non-parametik Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 2.13752953 Most Extreme Differences Absolute .076 Positive .076 Negative -.056 Kolmogorov-Smirnov Z .756 Asymp. Sig. 2-tailed .618 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Tabel 4.6 Terlihat bahwa nilai Asymp.sig 2 tailed adalah .618 dan nilai signifikan 0,05, karena nilai Asymp.sig 2 tailed di atas 0,05 yaitu .618 hal ini berarti menunjukan bahwa residual data berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedestisitas atau tidak terjadi heteroskedestisitas. Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan pendekatan statistik dengan uji glejser, heteroskedestisitas tidak akan terjadi apabila tidak satupun varaibel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi varaibel dpenden nilai absolute Ut absUt. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

a. Metode Pendekatan Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas , sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik, yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedestis. Gambar 4.4 : Scatter Plot Uji Hetoroskedestisitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Gambar 4.4 Grafik Scatter Plot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi heteroskedestisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi etika kerja islam berdasarkan masukan variabel kepuasan kerja, organizational citizenship behavior dan komitmen organisasional.

b. Metode Pendekatan Statistik Uji Glejer

Tabel 4.8 Hasil Uji Glejer Heteroskedetisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.746 3.221 -.542 .590 Kepuasan_Kerja .102 .108 .139 .940 .352 Organizational- _Citizenship_Behvior .023 .093 .036 .244 .809 a. Dependent Variable: Komitmen_Organisasional Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Tebel 4.8 terlihat varaibel Independent Kepuasan Kerja dan Organizational Citizenship Behavior yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolute Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas X 1 dan X 2 0,352 dan 0.809 diatas tingkat kepercayaan 5 0,05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedestisitas.

4.3.3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation faktor VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah apabila Tolerance Value, 0,1 sedangkan VIF 5 maka tidak terjadi multikolineritas. Berikut ini disajikan cara medeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan varianace inflation factor VIF. Tabel 4.9. Hasil Uji Nilai Tolerance dan VIF Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa : 1. Nilai VIF dari nilai kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior lebih baik kecil atau dibawah 5 VIF5 yaitu 1,075, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. 2. Nilai Tolerance dari sistem kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior lebih besar dari 0,1 yaitu 0,930 ini bearti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi,

4.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20 for windowsdengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Etika Kerja Islam X 1 , Kepuasan Kerja X 2 Organizational Citizenship BehaviorX 3 terhadap Komitmen OrganisasionalY sebagai variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah: Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2+ b 3 X 3 +e Dimana : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 16.091 5.135 3.133 .003 Kepuasan_Kerja .557 .172 .394 3.230 .002 .930 1.075 Organizational_Citizen ship_Behavior .404 .148 .333 2.734 .009 .930 1.075 a. Dependent Variable: Komitmen_Organisasional Y = Komitmen Organisasional a = Konstanta b 1, b 2, b 3 = Koefisien regresi X 1 =Etika kerja islam X 2 = Kepuasan Kerja X 3 = Organizational Citizenship Behavior e = Standard error Tabel 4.10. Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 16.091 5.135 3.133 .003 Kepuasan_Kerja .557 .172 .394 3.230 .002 Organizational_Citizen ship_Behavior .404 .148 .333 2.734 .009 a. Dependent Variable: Komitmen_Organisasional Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b 1 variabel Kepuasan Kerjasebesar 0,557 nilai b 2 variabel Organizational Citizenship Behavior sebesar 0,404 dan nilai konstanta a adalah 16,091maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y= 16,091+0,557 X₁+0,40X₂+e 1. Konstanta a = 16,091ini mempunyai arti bahwa apabila variabel Kepuasan KerjadanOrganizational Citizenship Behaviordianggap konstan maka tingkat variabel komitmen organisasional Y. 2. koefisien b 1 X 1 = 0,557 berarti bahwa variabel Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap Komitmen Organisasional pada Bank Syariah Mandiri Medan. 3. Koefisien b 2 X 2 = 0,404, berarti bahwa variabel Organizational Citizenship Behavior mempunyai pengaruh yang positif terhadap Komitmen Organisasional pada Bank Syariah Mandiri Medan. 4.5. Pengujian Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikan Simultan Uji- F

Dokumen yang terkait

PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

11 102 174

Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior Dan Komitmen Organisasional Pada Bank Syariah Mandiri Medan

4 27 103

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKART

0 0 16

Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior.

0 0 24

Cover Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Citizenship Behavior Dan Komitmen Pada Bank Syariah Mandiri Medan

0 0 6

Abstract Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Citizenship Behavior Dan Komitmen Pada Bank Syariah Mandiri Medan

0 0 2

Chapter I Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Citizenship Behavior Dan Komitmen Pada Bank Syariah Mandiri Medan

0 0 8

Chapter II Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Citizenship Behavior Dan Komitmen Pada Bank Syariah Mandiri Medan

0 0 25

Reference Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Citizenship Behavior Dan Komitmen Pada Bank Syariah Mandiri Medan

0 0 2

Appendix Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Citizenship Behavior Dan Komitmen Pada Bank Syariah Mandiri Medan

0 0 3