50
C. Metode Pengumpulan Data
1.  Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari
Kementian Koperasi dan UKM di Indonesia. a.
Field Research
Penulis  melakukan  penelitian  ketempat  yang  menyediakan  data-data sekunder  yang  diperlukan  sebagai  bahan  referensi  seperti  Kementrian
Koperasi dan UKM. b.
Library Reasearch
Landasan  dan  teori  yang  kuat  sangat  dibutuhkan  dalam  pemecahan masalah,  sehingga  penulis  melakukan  penelitian  kepustakaan  dengan
menggunakan  buku-buku,  artikel-artikel  ilmiah,  jurnal,  majalah,  data- data  dari  internet,  dan  sumber-sumber  dokumentasi  lainnya  yang
berhubungan dengan penelitian. 2.  Data Sekunder
Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  menggunakan  data indikator makro UKM yang terdiri dari tenaga kerja UKM,  ekspor UKM,
jumlah unit UKM, investasi pada sektor UKM, dan PDB UKM dari tahun 2000 sampai 2009 yang diperoleh dari Kementrian Koperasi dan UKM.
51
Selain  itu  data-data  untuk  penelitian  ini  diperoleh  dari  berbagai bahan-bahan tertulis, baik berupa literatur-literatur ilmiah yang digunakan
untuk  meletakan  dasar-dasar  teoritis,  maupun  dari  majalah,  surat  kabar, laporan  penelitian,  jurnal  ilmiah,  serta  tulisan-tulisan  lainnya  yang
menunjang dan berkaitan dengan penelitian ini.
D. Metode Analisis
1.  Metode Analisis Data Panel Data  Panel  adalah  gabungan  antara  data  silang  cross  section
dengan  data  runtut  waktu  time  series.  Data  panel  diperkenalkan  oleh Howles pada tahun 1950. Data runtun waktu biasanya meliputi satu objek
misalnya  harga  saham,  kurs  mata  uang,  atau  tingkat  inflasi,  tetapi meliputi  bebrapa  periode  bisa  harian,  bulanan,  kuartalan,  tahunan,  dan
sebagainya.  Data  silang  terdiri  atas  beberapa  atau  banyak  objek,  sering disebut  responden,  misalnya  perusahaan  dengan  beberapa  jenis  data
misalnya  laba,  biaya  iklan  ,  laba  ditahan,  dan  tingkat  investasi.  Wing Wahyo Winarno, 2007
Banyak  alasan  mengapa  data  panel  lebih  baik  digunakan  dalam model-model regresi dibandingkan data time series ataupun cross section,
diantaranya menurut Baltagi 1995 adalah: a.  Bila  data  panel  berhubungan  dengan  individu,  perusahaan,  negara,
daerah,  dan  lain-lain  pada  waktu  tertentu,  maka  data  tersebut  adalah
52
heterogen. Teknik penaksiran data panel yang heterogen secara eksplisit dapat dipertimbangkan dalam perhitungan.
b.  Kombinasi  data  time  series  dan  cross  section  akan  memberikan informasi yang lebih lengkap, lebih beragam, kurang berkorelasi antara
variabel, derajat bebas lebih besar dan lebih efisien. c.  Studi  data  panel  lebih  memuaskan  untuk  menentukan  perubahan
dinamis dibandingkan studi berulang-ulang dari cross section. d.  Data  panel  lebih  baik  mendeteksi  dan  mengukur  efek  yang  secara
sederhana  tidak  dapat  diukut  oleh  data  time  series  atau  cross  section, misalnya efek dari upah minimum regional.
e.  Data  panel  membantu  studi  untuk  menganalisis  perilaku  yang  lebih kompleks, misalnya fenomena skala ekonomi dan perubahan teknologi.
f.  Data  panel  dapat  meminimalkan  bias  yang  dihasilkan  oleh  agregasi individu atau perusahaan karena unit data lebih banyak.
Diantara  sekian  banyak  kegunaan  dari  data  panel,  salah  satu manfaat  yang  paling  dirasakan  oleh  para  ahli  ekonomi  adalah
penggunaan data panel  mengatasi masalah kekurangan data  yang tidak dapat dipenuhi oleh data time series.
Penyelesaian  model-model  panel  data  bila  dilihat  dari  kesalahan pengganggunya  dapat  dipecahkan  dengan  fixed  effect  method  FEM
atau  random  effect  method  REM.  Kedua  metode  ini  menghasilkan
53
koefisien  yang sangat  berbeda  antara satu  sama lainnya. Perbedaan itu disebabkan  karena  asumsi  yang  digunakan  diantara  kedua  metode
tersebut tidak sama. Pada FEM, varians error dari observasi satu dengan observasi  lainnya  dianggap  konstan.  Sementara  dalam  REM,  varians
error  diasumsikan  tidak  sama.  Akibat  ketidaksamaan  dua  asumsi tersebut  bias  saja  terjadi  perbedaan  keputusan  dalam  melihat
signifikansi  dari  variabel-variabel  independent  yang  disertakan  dalam model.
Salah  satu  metode  ekonometrik  yang  lazim  digunakan  untuk menganalisis  apakah  lebih  tepat  FEM  atau  REM  untuk  memecahkan
system  persamaan  panel  data  adalah  dengan  Hausman-test.  Selain  itu, berdasarkan  beberapa  keunggulan  dari  masing-masing  kedua  model
tersebut, sebagaimana yang dijelaskan oleh Gujarati 2003, dapat juga dilihat  secara  apriori  model  manakah  yang  lebih  tepat.  Keunggulan
yang  dimaksud  adalah  sebagai  berikut.  Arief  Dariyanto  dan  Yundy Hafizrianda, 2010
a.  Jika jumlah data time-series T besar dan jumlah unit cross-section N kecil, maka ada sedikit perbedaan nilai parameter hasil estimasi
dengan  FEM  dan  REM.  Berarti  pilihan  berdasarkan  pada  layaknya perhitungan mungkin FEM lebih dipilih.
b.  Bila T kecil dan N besar, estimasi yang diperoleh dari kedua  model tersebut  sangat  berbeda  sekali.  Jika  individu  atau  unit-unit  cross
54
section  bersifat  tidak  random,  maka  FEM  yang  tepat.  Namun,  bila unit analisis bersifat random maka REM lebih tepat.
c.  Jika  error  component  individu  dan  satu  atau  lebih  variabel independent  berkorelasi,  maka  estimasi  dengan  REM  akan  bias,
sementara hasil dari estimasi FEM unbiased. d.  Jika T kecil dan N besar, dan asumsi  yang digunakan adalah REM,
maka estimasi REM lebih efisien dibanding FEM. 2.  Estimasi Model Data Panel
Untuk  mengestimasi  parameter  model  dengan  data  panel,  terdapat beberapa teknik yang ditawarkan, yaitu:
a. Ordinary Least Square
Teknik  ini  tidak  ubahnya  dengan  membuat  regresi  dengan  data cross section atau time series sebagaimana telah dipelajari sebelumnya.
Akan  tetapi,  untuk  data  panel,  sebelum  membuat  regresi  kita  harus menggabungkan  data  cross-section  dengan  time-series  pool  data.
Kemudian  data  gabungan  ini  diperlakukan  sebagai  satu  kesatuan pengamatan yang digunakan untuk mengestimasi model dengan metode
OLS. Bila kita punya asumsi bahwa
α dan β akan sama konstan untuk setiap data time series dan cross section, maka
α dan β dapat di estimasi dengan model berikut dengan mengguanakan NxT pengamatan.
Yit = α + βXit+ εit; i=1,2,....N; t = 1,2,....,T
55
Pertanyaannya  apakah  asumsi  bahwa  α  dan  β  konstan  realistis? Dalam penelitian ini penulis mengamati pengaruh perkembangan UKM
terhadap  pertumbuhan  ekonomi  pada  3  sektor  UKM.  Apakah  realistis jika  dibuat  suatu  model,  di  mana  sektor  pertambangan  dan  penggalian
mempunyai intercept yang sama dengan sektor industri pengolahan? Untuk  mengatasi  permasalahan  tersebut,  ada  dua  buah  teknik
yang  biasanya  digunakan  untuk  membuat  model  dari  data  panel,  yaitu Metode  Efek  Tetap  Fixed  Effect  Method  dan  Metode  Efek  Random
Random Effect Method. b.  Model Efek Tetap Fixed Effect
Adanya  variabel-variabel  yang  tidak  semuanya  masuk  dalam persamaan  model  memungkinkan  adanya  intercept  ini  mungkin
berubah  untuk  setiap  individu  dan  waktu.  Pemikiran  inilah  yang menjadi dasar pemikiran pembentukan model tersebut.
Asumsi  pembuatan model  yang  menghasilkan  α  konstan  untuk
setiap  individu  i  dan  waktu  t  kurang  realistis.  Dalam  Efek  Tetap Fixed  Effet  Model  atau  disingkat  FEM  kita  dapat  mengatasi  hal
tersebut,  karena  metode  ini  memungkinkan  adanya  perubahan  α  pada setiap i dan t.
Secara matematis model FEM dinyatakan sebagai berikut: Y
it
=  α  +  X
it
+
2
W
2t
+
3
W
3t
+  ...+
N
W
Nt
+
2
Z
i2
+
3
Z
i3
+  ...  +
T
Z
iT
+ it
56
Dimana: Y
it
=Variabel terikat untuk individu ke-i dan waktu ke-t X
it
= Variabel bebas untuk individu ke-i dan waktu ke-t W
it
dan Z
it
variabel dummy yang didefinisikan sebagai berikut: W
it
=1 ; untuk individu i;i = 1,2,..., N = 0 ; lainnya.
Z
it
=1; untuk periode t; t=1,2,...,T = 0 ; lainnya
Dari model diatas terlihat bahwa sesungguhnya FEM adalah sama dengan  regresi  yang  menggunakan  Dummy  Variabel  sebagai  variabel
bebas, sehingga dapat diestimasi dengan Ordinary Least Square OLS. Dengan  diestimasinya  tersebut  mengguanakn  OLS,  maka  akan
memperoleh estimator yang tidak bias dan konsisten. c.  Model Efek Random Random Effect
Bila  pada  Model  Efek  Tetap,  perbedaan  antarindividu  dan  atau waktu  dicerminkan  lewat  intercept,  maka  pada  Model  Efek  Random,
perbedaan  tersebut  diakomodasi  lewat  error.  Teknik  ini  juga memperhitungkan  bahwa  error  mungkin  berkorelasi  sepanjang  time
series dan cross section. Pada  FEM  perbedaan  karekteristik  individu  dan  waktu
diakomodasikan  pada  intercept-nya  berubah  antar  individu  dan  antar waktu.  Sementara  Model  Efek  Random  atau  Random  Efect  Model
REM  perbedaan  karakteristik  individu  dan  waktu  diakomodasikan
57
pada  eror dari model. Mengingat  ada dua komponen  yang mempunyai kontribusi  pada  pembentukan  error,  yaitu  individu  dan  waktu,  maka
random  error  untuk  komponen  individu,  error  komponen  waktu  dan error gabungan.
Dengan demikian, persamaan REM diformulasikan sebagai berikut: Y
it
= α + βX
it
+ε
it
;
ε
it
= u
i
+ v
t
+ w
it
Dimana: u
i
: komponen error cross-section v
t
: Komponen error time-series w
it
: Komponen error gabungan Adapun asumsi yang digunakan untuk komponen error tersebut adalah:
u
i
~ N 0, σ
u 2
; v
t
~ N 0, σ
u 2
; w
it
~ N 0, σ
w 2
; Melihat  persamaan  di  atas,  maka  dapat  dinyatakan  bahwa  REM
menganggap  efek  rata-rata  dari  data  cross-setion  dan  time  series direpresentasikan  dalam  intercept.  Sedangkan  deviasi  efek  secara
random  untuk  data  time  series  direpresentasikan  dalam  v
t
dan  deviasi untuk  data  cross-section  dinyatakan  dalam  u
i..
Kita  telah  mengetahui bahwa:
it
= u
i
+ v
t
+ w
it
. Dengan demikian varians dari error tersebut dapat dituliskan dengan:
Var
it
=
u 2
+
v 2
+
w 2
58
3.  Pemilihan Metode Estimasi dalam Data Panel Ada  2  tahapan  dalam  memilih  metode  estimasi  data  panel.
Pertama-tama  kita  akan  membandingkan  PLS  dengan  FEM  terlebih dahulu.  Kemudian  dilakukan  uji  F-test.  Jika  hasil  menunjukan  model
PLS yang diterima, maka model PLS-lah yang akan dianalisa. Tapi jika model  FEM  yang  diterima,  maka  tahap  kedua  dijalankan  yakni
melakukan  perbandingan  lagi  dengan  model  REM.  Setelah  itu dilakukan  pengujian  dengan  Hausman  test  untuk  menentukan  model
mana yang akan dipakai, apakah FEM atau REM.
a. PLS vs FEM
Relatif  terhadap  Fixed  Effet  Model,  Pooled  Least  Square adalah restricted model  dimana ia menerapkan  intercept  yang sama
untuk  seluruh  individu.  Padahal  asumsi  bahwa  setiap  unit  cross setion  memiliki  perilaku  yang  sama  cenderung  tidak  realistis
mengingat dimungkinkan saja setiap unit tersebut memiliki perilaku yang berbeda. Untuk mengujianya dapat digunakan restricted F-test,
dengan hipotesis sebagai berikut: H
: Model PLS Restricted H
1
: Model Fixed Effect Unrestricted Dimana restricted F-test dirumuskan sebagai berikut:
F = R
2 UR
– R
2 R
m 1
– R
2 UR
df
59
Dimana: R
2 UR
= unrestricted R
2
; m = df for numerator N-1
R
2 R
= restricted R
2
; df = df for denominator NT-N-k N      = Jumlah data cross section
T       = Jumlah data time series K      = Jumlah Koefisien Variabel
Jika  nilai  F-hitung    F-tabel  maka  H ditolak,  artinya  model
panel  yang  baik  untuk  digunakan  adalah  Fixed  Effect  Model,  dan sebaliknya.  Jika  H
diterima,  berarti  model  PLS  yang  dipakai  dan dianalisis.  Namun  jika  H
ditolak,  maka  model  FEM  harus  diuji kembali  untuk  memilih  apakah  akan  memakai  model  FEM  atau
REM kemudian dianalisis.
b. FEM vs REM
Ada  beberapa  pertimbangan  teknis-empiris  yang  dapat digunakan  sebagai  panduan  untukl  memilih  antara  fixed  effect  atau
random effect ToT untuk pengajar Ekonomi FEUI, 2006 yaitu: 1.  Bila  T  jumlah  unit  time  series  besar  sedangkan  N  jumlah  unit
cross setion kecil, maka hasil FEM dan REM tidak jauh berbeda. Dalam  hal  ini  pilihan  umumnya  akan  didasarkan  pada
kenyamanan perhitungan, yaitu FEM. 2.  Bila  N  besar  dan  T  kecil,  maka  hasil  estimasi  kedua  pendekatan
dapat  berbeda  secara  signifikan.  Jadi,  apabila  kita  meyakini bahwa unit cross section yang kita pilih dalam penelitian diambil
60
secara  acak  random  maka  REM  harus  digunakan.  Sebaliknya, apabila  kita  meyakini  bahwa  unit  cross  section  yang  kita  pilih
dalam  penelitian  tidak  diambil  secara  acak  maka  kita menggunakan FEM.
3.  Apabila  cross-section  error  component ε
i
berkorelasi  dengan variabel  bebas  X  maka  parameter  yang  diperoleh  dengan  REM
akan bias sementara parameter yang diperoleh dengan FEM tidak bias.
4.  Apabila  N  besar  dan  T  kecil,  maka  apabila  asumsi  yang mendasari  REM  dapat  terpenuhi,  maka  REM  lebih  efisien
dibandingkan FEM. Keputusan  penggunaan  FEM  dan  REm  dapat  pula  ditentukan
dengan  menggunakan  spesifikasi  yang  dikembangkan  oleh Hausmann.  Spesifikasi  ini  akan  memberikan  penilaian  denagn
menggunakan  Chi-square  statistics  sehingga  keputusan  pemilihan model akan dapat ditentukan secara statistik. Pengujian ini dilakukan
dengan hipotesa sebagai berikut: H
: Random Effect Model H
1
: Fixed Effect Model Setelah  dilakukan  pengujian  ini,  hasil  dari  Hausman  test
dibandingkan  dengan  Chi-square  statistics  dengan  df=k,  dimana  k adalah  jumlah  koefisien  variabel  yang  diestimasi.  Jika  hasil  dari
61
Haussman  test  signifikan,  maka  H ditolak,  yang  berarti  FEM
digunakan. Pengujian  asumsi  klasik  tidak  dilakukan  karena  penelitian  ini
menggunakan  jenis  data  panel  yang  membolehkan  identifikasi parameter  tertentu  tanpa  perlu  membuat  asumsi  yang  ketata  atau
tidak mengharuskan terpenuhinya semua asumsi klasik regresi linear pada Ordinary Least Squar. Verbeek, 2000 dalam Yuanita Handoko
2010 4.  Model Empiris
Untuk  mengetahui  pengaruh  variabel  dependen  terhadap variabel  independen,  maka  digunakan  model  regresi  data  panel
dengan persamaan sebagai berikut : Y
t
= β +  β
1
TK
it
+  β
2
EX
it
+  β
3
JU
it
+   β
4
IU
it
+ ε
it
Keterangan : Y
=  PDB TK
=  tenaga kerja UKM terhadap PDB EX
=  ekspor UKM terhadap PDB JU
=  jumlah unit UKM terhadap PDB IU
=  Investasi UKM terhadap PDB i
= 1,2,....N untuk individu t
= 1,2,....,T untuk waktu
62
Perhitungan  dan  pengolahan  data  dalam  penelitian  ini menggunakan alat bantu melalui software statistik dan ekonometrik
dalam komputer yang sesuai, yaitu E-Views 7.
E. Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Jenis Variabel
Indikator Definisi variabel
Terikat Pertumbuhan
Ekonomi PDB
Y Pertumbuhan  ekonomi  menggambarkan
perkembangan perekonomian
suatu negara  dalam  suatu  tahun  tertentu  yang
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dalam  bentuk  persentase  perubahan
pendapatan  nasional.  Data  perumbuhan PDB diperoleh dari nilai PDB Indonesia
tahun 2005-2009
Bebas Tenaga kerja UKM
TK Tenaga
kerja manpower
adalah seluruh penduduk dalam usia kerja yang
potensial  dapat  memproduksi  barang dan  jasaindikator  ini  digunakan  untuk
mengetahui  berapa  banyak  tenaga  kerja atau penduduk usia kerja potensial yang
dapat  memproduksi  barang  dan  jasa. Dalam hal ini tenaga kerja yang diserap
oleh sektor UKM.
Bebas Ekspor
UKM ET Ekspor UKM adalah total produk UKM
yang    diperdagangan  dengan  cara mengeluarkan barang dari dalam ke luar
wilayah  pabean  suatu  negara  ke  negara lain
dengan memenuhi
ketentuan berlaku.
Bebas Jumlah Unit UKM
JU Jumlah Unit UKM adalah keseluruhan
jumlah unit usaha yang termasuk dalam kriteria usaha kecil dan usaha menengah
Bebas Investasi UKM IU
Investasi  UKM  adalah  penanaman modal pada sektor UKM untuk satu atau
lebih  aktiva  yang  dimiliki  biasanya berjangka  panjang  dengan  harapan
mendapatkan  keuntungan  di  masa  yang akan datang
63
Variabel  terikat  dependent  variabel  dalam  penelitian  adalah pertumbuhan ekonomi Y dan variabel bebas independent variabel adalah
variabel  independen  tenaga  kerja  UKM  X
1
,  total  ekspor  UKM  X
2
, jumlah unit UKM X
3
, dan investasi UKM X
4
.
1. Uji Statistik
Selanjutnya  untuk  mengetahui  keakuratan  data  maka  perlu  dilakukan beberapa pengujian Gujarati, 2003:
a. Uji t-Statistik
Uji t-statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Hipotesis yang digunakan : 1  Jika Hipotesis positif
Ho : βi = 0 Ha : βi ≠ 0
2  Pengujian satu sisi Jika  t  tabel  ≥  t  hitung,  Ho  diterima  berarti  variabel  independen  secara
individual  tidak  berpengaruh  terhadap  variabel  dependen.  Jika  t  tabel    t hitung, Ho ditolak berarti variabel independen secara individu berpengaruh
terhadap variabel dependen.