63
Variabel terikat dependent variabel dalam penelitian adalah pertumbuhan ekonomi Y dan variabel bebas independent variabel adalah
variabel independen tenaga kerja UKM X
1
, total ekspor UKM X
2
, jumlah unit UKM X
3
, dan investasi UKM X
4
.
1. Uji Statistik
Selanjutnya untuk mengetahui keakuratan data maka perlu dilakukan beberapa pengujian Gujarati, 2003:
a. Uji t-Statistik
Uji t-statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Hipotesis yang digunakan : 1 Jika Hipotesis positif
Ho : βi = 0 Ha : βi ≠ 0
2 Pengujian satu sisi Jika t tabel ≥ t hitung, Ho diterima berarti variabel independen secara
individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika t tabel t hitung, Ho ditolak berarti variabel independen secara individu berpengaruh
terhadap variabel dependen.
64
b. Uji F-Statistik
Pengujian ini akan memperlihatkan hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen,
yaitu dengan cara sebagai berikut : Ho : βi = 0, maka variabel independen secara bersama-sama tidak
mempengaruhi variabel independen. Ha :
βi ≠ 0, maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Hasil pengujian adalah : Ho diterma tidak signifikan jika F hitung F tabel df = n
– k Ho ditolak signifikan jika F hitung F tabel df = n
– k Dimana :
K : Jumlah variabel N : Jumlah pengamatan
c. R
2
Adjusted
Uji koefisien determinasi ditujukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennya yang
dapat dilihat melalui adjusted R square karena variabel dalam penelitian ini lebih dari dua. Wing Wahyo Winarno, 2007
65
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Usaha Kecil Menengah UKM
Pemberdayaan terhadap UKM di Indonesia merupakan bentuk implementasi dari UUD 1945, khususnya pasal 33. Pada pasal tersebut
tertuang prinsip dasar, yakni pengakuan seara yuridis tentang demokrasi ekonomi. Bahkan dalam amandemen UUD 1945 telah mengalami
penambahan dua ayat sehingga menjadi lima ayat. Pada ayat 4 dipertegas tentang demokrasi ekonomi yakni “perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Sejarah menunjukkan bahwa gagasan dan pemikiran membangun ekonomi nasional dengan landasan demokrasi dan keberpihakan kepada
kelompok ekonomi kecil dan menengah UKM telah lama menjadi agenda dalam pembangunan ekonomi nasional. Dorodjatun Kuntjoro-
Jakti 1989 dalam pengantar buku Clifford Geertz berjud ul “Penjaja dan
Raja: Perubahan Sosial dan Modenisasi Ekonomi di Dua Kota Indonesia”, menyebutkan bahwa keberpihakan kepada kelompok
66
pengusaha pribumi atau golongan ekonomi lemah GEL, telah ada sejak lama pada berbagai pemerintahan.
Banyak pihak memandang bahwa kelemahan utama dalam pembangunan ekonomi nasional karena menyimpang dari prinsip dasar
pembangunan, yakni dari masyarakat untuk masyarakat. Fundamental ekonomi nasional sangat lemah dan terkesan rapuh karena mengabaikan
pemerataan dan terlalu berpihak kepada golongan ekonomi besar seperti kelompok konglomerasi. Kendatipun demikian, bangsa Indonesia patut
bersyukur dalam kondisi multi krisis, ekonomi nasional masih mampu bertahan dan tidak sampai bangkrut secara total karena diselamatkan oleh
UKM.
2. Perkembangan Usaha Kecil Menengah UKM