BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitif. Jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah penelitian discourse analysis atau analisis
wacana. Penelitian analisi wacana merupakan investigasi mengenai bahasa apa atau budaya apa yang dicapai seseorang melalui bahasa.
A. PENDEKATAN KUALITATIF
Bogdan dan Taylor dalam Moleong , 2005 mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. David dan Williams dalam Moleong, 2005 menulis bahwa penelitian kualitatif
adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Data diperoleh dengan wawancara. Hal ini
dikarenakan tidak cukupnya data teoritis yang mendukung penelitian ini, oleh karena itu diperlukannya untuk mendapatkan informasi dari para ahli budaya
melalui metode wawancara. Melalui penelitian kualitatif diharapkan peneliti memperoleh pemahaman
yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti dan akan dapat melihat permasalahan ini dengan lebih mendalam karena turut mempertimbangkan
dinamika, perspektif, alasan dan faktor-faktor eksternal yang turut mempengaruhi responden penelitian Poerwandari, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Tipe penelitian ini adalah penelitian analisis wacana. Gee et all dalam Punch, 1998 menjelaskan ada tiga prinsip yang harus ada pada studi wacana: 1
wacana manusia bersifat teratur dan terstruktur secara internal, 2 dihasilkan oleh pembicara yang selalu berada pada matriks sosio-historikal, yang memiliki
budaya, politik, ekonomi, sosial dan realita personal yang membentuk wacana tersebut, dan 3 wacana tersebut membentuk atau menginformasikan aspek
penting dari matiks sosio-historikal.
B. RESPONDEN PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Penelitian
Pemilihan responden didasarkan pada karakteristik tertentu. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah orang yang mengusasai
pengetahuan mengenai adat Minangkabau dan kepemimpinan penghulu Minangkabau.
2. Jumlah Responden Penelitian
Menurut Poerwandari 2007, penelitian kualitatif bersifat relatif luwes. Tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang harus diambil
untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel pada penelitian kualitatif diarahkan pada kecocokan konteks Sarantoks, dalam Poerwandari 2007 dan tergantung
pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Responden penelitian ini terdiri dari:
a. 3 orang ahli budaya Minangkabau
b. 1 orang penghulu
Universitas Sumatera Utara
3. Prosedur Pengambilan Responden Penelitian
Pada awalnya direncanakan prosedur pengambilan responden dalam penelitian ini berdasarkan konstruk operasional operational construct
sampling. Responden dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya atau
sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Setelah penelitian berjalan, tidak memungkinkan untuk menggunakan metode konstruk
operasional, dikarenakan peneliti tidak mengenal sampel tersebut, oleh karena peneliti melakukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik snow
ball atau chain sampling, dimana peneliti menanyakan kepada orang yang diwawancarai siapa kira-kira yang bisa diwawancarai selanjutnya.
Pengambilan sampel dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai atau dihubungi sebelumnya, demikian
seterusnya Poerwandari, 2007.
4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memilih responden yang berdomisili di Sumatera Barat.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Tipe-tipe pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian dan sifat objek yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk
Universitas Sumatera Utara
mencapai tujuan tertentu Poerwandari, 2007. Menurut Banister dkk. dalam Poerwandari, 2007 wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud
untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna sujektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud mengadakan
eksplorasi terhadap isu tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara. Pedoman wawancara berisi open-ended question
yang bertujuan agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Berdasarkan teori, pedoman wawancara disusun untuk
memperoleh data tentang gaya kepemimpinan penghulu Minangkabau. Wawancara juga dilaksanakan sesuai dengan keadaan di lapangan, dimana
proses wawancara dilakukan menggunakan gabungan bahasa daerah dan bahasa Indonesia, sehingga peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan
yang diberikan dapat dipahami oleh subjek dan sesuai dengan maksud peneliti.
D. ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA