1. Tahapan Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian Moleong, 2005 yaitu sebagai
berikut: a.
Mengumpulkan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat Peneliti mengumpulkan berbagai fenomena yang terjadi di
masyarakat yang berhubungan dengan kepemimpinan dalam budaya Minangkabau, baik melalui orang-orang sekitar, teman-teman, artikel dan
informasi dari internet untuk meyakinkan peneliti mengenai gaya kepemimpinan pemimpin Minangkabau. Selain itu, peneliti merumuskan
masalah yang ingin diteliti sesuai dengan fenomena yang diperoleh. b.
Menyusun rancangan penelitian Setelah peneliti menemukan fenomena mengenai kepemimpinan
dalam budaya Minangkabau, selanjutnya peneliti menyusun rancangan penelitian proposal penelitian yang berisi latar belakang masalah dan
alasan pelaksanaan penelitian. c.
Mempersiapkan landasan teoritis Di sini peneliti mengumpulkan informasi dan teori yang
berhubungan dengan kepemimpinan, gaya kepemimpinan, serta literatur mengenai budaya Minangkabau
d. Menyusun pendoman wawancara
Peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan kerangka teoritis untuk menjadi pedoman wawancara.
Universitas Sumatera Utara
e. Persiapan untuk pengumpulan data
Peneliti melakukan wawancara awal dengan seorang pemuka adat via telepon. Dari wawancara tersebut peneliti memutuskan untuk
mengambil topik mengenai gaya kepemimpinan penghulu Minangkabau. f.
Membangun rapport Setelah memperoleh kesediaan dari responden penelitian, peneliti
memulai untuk membangun rapport. Menurut Moleong 2002, rapport adalah hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian yang sudah
melebur sehingga seolah-olah sudah tidak ada lagi dinding pemisah diantara keduanya. Dengan demikian, responden bisa dengan suka rela
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Setelah tahap persiapan penelitian dilakukan, maka peneliti memasuki tahap pelaksanaan penelitian.
a. Mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, peneliti mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat sebelumnya telah disepakati bersama dengan responden.
Konfirmasi ini dilakukan selambat-lambatnya 2 jam sebelum waktu wawancara yang telah ditentukan. Konfirmasi ini dilakukan guna
memastikan kondisi responden, apakah dalam keadaan yang memungkinkan untuk melakukan wawancara atau tidak.
b. Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara
Universitas Sumatera Utara
Sebelum melakukan wawancara, peneliti meminta responden untuk menandatangani “Lembar Persetujuan Wawancara” yang
menyatakan bahwa responden mengerti tujuan wawancara dan bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan, mempunyai hak untuk
mengundurkan diri dari penelitian sewaktu-waktu serta memahami bahwa hasil wawancara adalah rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian. c.
Memindahkan hasil wawancara dalam bentuk transkip verbatim Setelah hasil wawancara diperoleh, peneliti melakukan langkah
penting pertama sebelum analisis dilakukan yaitu dengan memindahkan hasil wawancara ke dalam verbatim tertulis.
3. Tahap Analisa Data