12
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar Alur Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: “dengan strategi Bermain
Peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Rejoagung 01 tahun pelajaran 20132014”.
III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Lokasi
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.
2. Waktu
Waktu pelaksanaan diawali bulan Oktober sampai Desember 2013.
B. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan oleh peneliti secara langsung. Berdasarkan tujuan penelitian, maka
jelas bahwa penelitian ini tidak menguji hipotesis secara kualitatif, akan tetapi lebih bersifat untuk mendeskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V dan siswa kelas V SD Negeri
Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. KONDISI
AWAL •
Motivasi belajar rendah. •
Guru mengajar dengan menggunakan strategi yang konvensional
Siklus I TINDAKAN
Siklus II
Motivasi belajar
meningkat KONDISI
AKHIR
13
2. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dan strategi
pembelajaran bermain peran.
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti, yaitu:
a. Data kuantitatif nilai hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara
deskriptif. b.
Data kualitatif yaitu meningkatkan motivasi belajar IPS siswa.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan sumber data dari lember observasi, jurnal siswa dan pedoman wawancara.
E. Rancangan Penelitian
Menurut Arkunto 2008, model penelitian tindakan kelas adalah meliputi 4 tahapan, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan
Refleksi. Berikut gambar tahapan tindakan penelitian:
Siklus I 1.
Perencanaan Tahap ini meliputi:
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Ke siklus berikutnya jika tujuan belum tercapai
Perencanaan Siklus I
Siklus II Perencanaan
Pengamatan Refleksi
Pengamatan Refleksi
Seterusnya sesuai alokasi waktu setiap tahap tindakan yang direncanakan
14
a. Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk
dipraktekkan dengan menerapkan metode pembelajaran bermain peran.
b. Menyusun Rencana Pelakasanaan Pembelajaran.
c. Membuat pedoman observasi bagi siswa maupun guru.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini meliputi: a.
Kegiatan Awal 10 menit 1
Apersepsi tanya jawab. 2
Menyampaikan tujuan pembelajaran. b.
Kegiatan Inti 45 menit 1
Menjelaskan materi pelajaran menggunakan alat peraga visual. 2
Bersama siswa melaksanakan bermain peran. 3
Membagi siswa dalam beberapa kelompok. 4
Membagi LKS pada siswa dengan memberikan penjelasan petunjuk kerjanya.
5 Mengamati dan membimbing siswa dalam mengerjakan LKS.
6 Menyampaikan kesimpulan materi pelajaran.
7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang belum jelas. c.
Kegiatan Akhir 15 menit 1
Mengadakan evaluasi pada siswa. 2
Analisa hasil evaluasi. 3
Mengadakan refleksi. 4
Memberi tindak lanjut berupa tugas kepada siswa. 3.
Pengamatan Penelitian ini dapat terlaksana atas kerjasama antara peneliti, teman
sejawat supervisor, kepala sekolah dan siswa kelas V SDN Rejoagung 01. Teman sejawat mengamati proses berlangsungnya pembelajaran yang
difokuskan pada penggunaan strategi pembelajaran Bermain Peran dan mencatat semua temuan saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I yang digunakan sebagai bahan
pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang
dilaksanakan pada siklus kedua dan seterusnya.
Siklus II
Pelaksanaan hampir sama dengan Siklus I tetapi lebih menitikberatkan pada perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
Bermain Peran ke siklus berikutnya.
15
F. Teknik Pengumpulan Data