Identifikasi Masalah Identifikasi dan Rumusan Masalah

Wulan Saripah, 2013 Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Interaksi sosial merupakan bagian yang penting dalam kelangsungan hidup individu, karena individu merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Menurut Thibaut dan kelley Ali Asrori, 2009:87 interaksi sosial adalah „peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain atau berkomunikasi satu sama lain‟. Turner 1988: 13 mendefinisikan interaksi sosial sebagai “a situation where the behaviors of one actor are consciously reorganized by, and influence the behaviors of, another actor, and vice versa ”. Backstead Goetz 1990: 5 menyatakan “dimensi utama interaksi sosial adalah role, purpose dan topography ”. Dari pengertian dapat disimpulkan interaksi sosial dalam penelitian merupakan perilaku interpersonal yang dilakukan oleh peserta didik broken home dalam menjalin hubungan dengan orang lain yang ditandai dengan role peran, purpose tujuan dan topography keterlibatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial adalah keadaan keluarga, karena interaksi sosial dimulai sejak kecil dan dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga dan sanak saudara. Melalui interaksi sosial, peserta didik mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial. Lingkungan keluarga yang kondusif memfasilitasi pencapaian perkembangan sosial peserta didik secara matang. Peserta didik yang dibesarkan dalam keluarga tidak utuh atau broken home tidak menguntungkan bagi perkembangan sosialnya. Soelaeman 1994:12 menyatakan ketidakutuhan keluarga ialah: Keluarga yang karena bercerai atau meninggal salah satu pihak tidak ada, ayah atau ibu, karena kesatuannya atau unitnya pecah. Sekiranya jumlah anggota keluarga itu lengkap, akan tetapi ayah atau ibu tidak atau kurang dihayati kehadiran dan integrasinya dalam keluarga, maka keluarga tersebut dikatakan keluarga semu atau quasi broken home. Wulan Saripah, 2013 Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interaksi yang tidak harmonis antara orangtua dan anak menurut Yusuf 2007:125 akan menampilkan perilaku maladjusment , seperti: “1 bersifat minder; 2 senang mendominasi orang lain; 3 bersifat egoisselfish; 4 senang mengisolasi dirimenyendiri; 5 kurang memiliki perasaan tenggang rasa; dan 6 kurang mempedulikan norm a dalam berperilaku”. Penelitian akan dilakukan di SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung dengan pertimbangan melihat kondisi objektif sekolah yang baru berdiri pada Tahun 2005 sehingga program Bimbingan dan Konseling belum terlaksana secara utuh. Kemudian berdasarkan hasil wawancara dengan Wakasek Kesiswaan dan Guru BK di SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung menyebutkan banyak peserta didik yang berasal dari keluarga yang tidak utuh. Pernyataan Guru Bk didukung oleh data yang diperoleh dari hasil pengisian buku pribadi peserta didik sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Ketidakutuhan Keluarga Peserta Didik Kelas X SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung Tahun Ajaran 20122013 Kelas Jumlah Ketidakutuhan Keluarga Peserta Didik Jumlah Peserta Didik Persentase X Tav I 2 36 5 X Tav II 12 36 33 X Tav III 5 37 13 X Tav IV 8 35 22 X Tkr I 6 39 15 X Tkr II 7 38 18 X Tkr III 5 38 13 X Tkr IV 8 38 21 Program BK di SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung belum dilengkapi dengan layanan bantuan terhadap peserta didik yang berasal dari keluarga yang tidak utuh, program BK secara tertulispun belum ada. Hal ini dikarenakan sekolah yang baru dibangun pada Tahun 2005 belum memiliki Guru BK yang lulusan dari BK, pelayanan bimbingan dan konseling dilayani oleh Guru Mata Pelajaran. Baru pada awal tahun 2013 memiliki 2 orang Guru BK. Wulan Saripah, 2013 Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rumusan Masalah