Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Wulan Saripah, 2013 Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan dirumuskan sebagai berikut. a. Bagaimana profil interaksi sosial peserta didik broken home kelas X SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung Tahun Ajaran 20122013? b. Seperti apa implikasi layanan bimbingan dan konseling berdasarkan profil dari interaksi sosial peserta didik broken home kelas X SMK Negeri 7 Baleendah Bandung Tahun Ajaran 20122013?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah menghasilkan layanan dari profil interaksi sosial peserta didik broken home kelas X SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung Tahun Ajaran 20122013. Tujuan khusus adalah untuk mendeskripsikan tentang layanan interaksi sosial peserta didik broken home kelas X SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung Tahun Ajaran 20122013.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Guru BK SMK Negeri 7 Baleendah Profil mengenai interaksi sosial peserta didik broken home kelas X SMK Negeri 7 Baleendah serta implikasinya dapat dijadikan bahan rujukan untuk diaplikasikan oleh Guru BK dalam membantu peserta didik broken home. 2. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat mengujicobakan implikasi bantuan pada responden dengan karakteristik yang sama. 3. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Penelitian akan menjadi salah satu contoh dalam mendeskripsikan tentang layanan interaksi sosial peserta didik broken home di SMK. Wulan Saripah, 2013 Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek PopulasiSampel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung Tahun Ajaran 20122013. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena berdasarkan hasil wawancara dengan Wakasek kesiswaan dan guru Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung banyak peserta didik yang berasal dari keluarga yang tidak utuh. Selain itu SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung merupakan sekolah yang baru berdiri pada Tahun 2005 sehingga program layanan Bimbingan dan Konseling belum utuh termasuk layanan bimbingan dan konseling yang secara khusus difokuskan untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial peserta didik yang berasal dari keluarga broken home. Menurut Sugiyono 2010: 117, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono 2010:124 purposive sampling adalah “teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu”. Pertimbangan tertentu yang dimaksud dalam penelitian difokuskan pada kasus peserta didik broken home. Pemilihan populasi dan sampel terhadap peserta didik kelas X adalah sebagai berikut. 1. Banyak peserta didik yang berasal dari keluarga tidak utuh pada jenjang kelas X. 2. Peserta didik memasuki lingkungan sekolah baru dan teman-teman baru, sehingga kemampuan berinteraksi sosial penting untuk menjaga keharmonisan pergaulan di sekolah. Populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta didik broken home kelas X. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi. Sampel penelitian yang dimaksud adalah seluruh peserta didik yang berasal dari keluarga broken home kelas X yang ditandai dengan peserta didik yang salah satu atau kedua