Wulan Saripah, 2013 Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan
Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Peserta Didik Broken Home
Definisi keluarga broken home menurut Gerungan 2009:199 adalah: Tidak adanya ayah atau ibu atau keduanya tidak ada, maka struktur
keluarga sudah tidak utuh lagi. Juga apabila ayah atau ibunya jarang pulang ke rumah atau berbulan-bulan meninggalkan rumah karena tugas-tugas atau
hal-hal lain, dan hal ini terjadi secara berulang maka struktur keluarga itupun sebenarnya tidak utuh lagi broken.
Menurut Soelaeman 1994:12 Ketidakutuhan keluarga ialah: Keluarga yang karena bercerai atau meninggal salah satu pihak tidak ada,
ayah atau ibu, karena kesatuannya atau unitnya pecah. Sekiranya jumlah anggota keluarga itu lengkap, akan tetapi ayah atau ibu tidak atau kurang
dihayati kehadiran dan integrasinya dalam keluarga, maka keluarga tersebut dikatakan keluarga semu atau quasi broken home.
Peserta didik broken home dalam penelitian adalah peserta didik yang tinggal bersama wali, orangtua bercerai, atau salah satu atau kedua orangtua sudah
meninggal.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpulan data penelitian, menggunakan data
berupa angket atau kuesioner tentang interaksi sosial serta buku catatan pribadi
peserta didik untuk mengetahui ketidakutuhan keluarga. Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap tingkat interaksi sosial peserta didik broken home peserta didik
dikembangkan dari definisi operasional variabel penelitian. Item-item pernyataan instrumen pengungkap interaksi sosial peserta didik broken home dikembangkan
dari komponen atau variabel interaksi sosial peserta didik broken home yang telah ada, lalu dijabarkan melalui sub komponen yang akhirnya berbentuk indikator-
indikator.
1. Jenis Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup angket berstruktur tentang interaksi sosial, yang merupakan alat pengumpul data
sekaligus alat ukur untuk mencapai tujuan penelitian. Responden hanya perlu
Wulan Saripah, 2013 Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan
Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menjawab pernyataan dengan cara memilih alternatif respon yang telah disediakan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penyebaran angket kepada seluruh peserta didik Broken Home Kelas X SMK Negeri 7
Baleendah Kab. Bandung yang menjadi sampel dalam penelitian. Angket yang digunakan menggunakan format rating scale skala bertingkat model Likert
dengan lima alternatif jawaban Sangat sesuai SS, Sesuai S, Kurang Sesuai KS, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS dengan skor berkisar
antara 1 sampai dengan 5.
2. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen
Angket atau kuesioner dalam penelitian dipergunakan untuk memperoleh gambaran tentang interaksi sosial peserta didik broken home. Kisi-kisi instrumen
ini dikembangkan menjadi tiga aspek interaksi sosial. Ketiga aspek tersebut dijabarkan menjadi sepuluh sub aspek dan masing-masing aspek terdiri dari satu
indikator.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Interaksi Sosial Peserta Didik
Sebelum Judgement
Aspek Dimensi
Sub aspek Indikator
Pernyataan +
- Role peran Initiation
memulai Peserta didik mampu
memulai interaksi 1,2
3,4 Acknowledgem
ent merespon Peserta didik mampu
merespon percakapan 5,6,7
8,9,10 Purpose
tujuan Social sosial
Peserta didik melakukan interaksi dengan tujuan
sosial yang berkenaan dengan rekreasi atau
kesenangan 11,12,13
14,15,16
Task related interaction
Peserta didik melakukan interaksi yang
berhubungan dengan pemenuhan tugas sekolah
17,18,19 .
20,21,22,2 3
Topography On task Peserta didik ikut
berpartisipasi dalam kegiatan
24,25 26,27
Wulan Saripah, 2013 Profil Interaksi Sosial Peserta Didik Broken Home Dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan
Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No active task participation
Peserta didik tidak berpartisipasi dalam
kegiatan yang sedang berlangsung tetapi juga
tidak memperlihatkan perilaku yang tepat
28,29,30 31,32,33
Voluntary isolation
Peserta didik menarik diri dari interaksi di
sekolah 34,35,36
37,38,39
Aggression to other
Bertindak kasar terhadap orang lain
40,41,42 43,44,45,4
6,47 Inappropriate
to self Melakukan kegiatan
yang merusak citra diri 48,49
50,51 Mild
inappropriate Berperilaku tidak pantas
terhadap orang lain 52,53,54
55,56,57,5 8,59
3. Uji Keterbacaan