Kinerja Profesional Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor

47 Sarbudin, 2015 KINERJA PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR DILIHAT DARI KUALITAS PRIBADI DAN FAKTOR BIOGRAFISNYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Creswell 2012, hlm. 142 menjelaskan makna populasi adalah sekelompok individu yang memiliki karakteristik yang sama. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah kinerja profesional, kualitas pribadi dan faktor biografis seluruh guru bimbingan dan konseling yang tersebar di sekolah menengah SMPMadrasah Tsyanawiyyah dan SMASMKMA di Kota Bima. Sedangkan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik sampel jenuh saturation sample, yaitu keseluruhan dari populasi adalah sampel. Sehingga sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 132 guru bimbingan dan konseling, termasuk karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing guru bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan kinerja profesionalnya, kualitas pribadi dan faktor biografisnya. Dalam hal ini adalah karakteristik pembeda yang sama yang dapat diidentifikasi dan diteliti oleh peneliti.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat konsep yang perlu dijelaskan secara operasional, yaitu kualitas pribadi dan kinerja profesional guru bimbingan dan konseling.

3.4.1. Kinerja Profesional Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor

Kata kinerja merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu dari kata performance . Kata performance berasal dari kata to perform yang berarti menampilkan atau melaksanakan. Performance berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau prestasi kerja. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia 2002, hlm: 570, kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan kerja. Adapun pendapat ahli tentang kinerja, seperti yang dijelaskan Lembaga Adminitrasi Negara 1993, hlm: 3 menyebut kinerja adalah gambaran tentang tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran. Wibowo 2014, hlm: 70 kinerja dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan 48 Sarbudin, 2015 KINERJA PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR DILIHAT DARI KUALITAS PRIBADI DAN FAKTOR BIOGRAFISNYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berlangsung untuk mencapai hasil kerja dan hasil pekerjaan itu sendiri adalah kinerja. Mangkunegara 2012, hlm: 64 kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Rivai dalam Barnawi dan Arifin, 2012, hlm: 12 kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Barnawi dan Arifin 2012, hlm: 13 kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan selama periode tertentu dalam kerangka mencapai tujuan organisasi. Kegiatan bimbingan dan konseling adalah kegiatan profesional, karena itu harus dilakukan oleh tenaga ahli profesional. Kinerja profesional konselor sekolah mengacu kepada sejumlah perilaku nyata yang ditunjukkan pada saat konselor sekolah melakukan tugas-tugas profesional sebagai sesuai dengan indikator yang ditetapkan di dalam Standar. Dalam hal ini, maka kinerja profesional adalah kemampuan seorang guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling melalui upaya menfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal. Kinerja profesional guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi kompetensi utuh konselor. Secara terinci dalam Departemen Pendidikan Nasional 2008; hlm. 267-270 memberikan deskripsi kompetensi utuh konselor dikemukakan sebagai berikut: 1 memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani, 2 mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli, 3 menguasai landasan teoretik bimbingan dan konseling, 4 menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan 5 mengembangkan pribadi dan profesionalitas secara berkelanjutan. 49 Sarbudin, 2015 KINERJA PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR DILIHAT DARI KUALITAS PRIBADI DAN FAKTOR BIOGRAFISNYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan variabel dalam penelitian ini tentang kinerja profesional, peneliti mengambil salah satu deskripsi kompetensi utuh konselor yang secara spesifik dapat melihat dan mengukur kinerja professional konselor tentang menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan dengan aspek- aspek deskripsi indikatornya adalah sebagai berikut: 1 Merancang program Bimbingan dan Konseling, 2 Mengimplementasikan program Bimbingan dan Konseling yang komprehensif, 3 Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling, 4 Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli. Adapun sub indikator aspek menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan berdasarkan indikator adalah sebagai berikut; 1 Merancang program Bimbingan dan Konseling dengan sub indikator; menganalisis kebutuhan konseli, menyusun program bimbingan dan konseling yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan perkembangan, menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan konseling, merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling, 2 Mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif dengan indikator; melaksanakan program bimbingan dan konseling, melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam layanan bimbingan dan konseling, memfasilitasi perkembangan akademik, karier, personal, dan sosial konseli, mengelola sarana dan biaya program bimbingan dan konseling, 3 Menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling dengan sub indikator; melakukan evaluasi hasil, proses, dan program bimbingan dan konseling, melakukan penyesuaian proses layanan bimbingan dan konseling, menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada pihak terkait dan menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan program bimbingan dan konseling, dan 4 Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli dengan sub indikator; menguasai hakikat asesmen, memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan layanan bimbingan dan konseling, menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan 50 Sarbudin, 2015 KINERJA PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR DILIHAT DARI KUALITAS PRIBADI DAN FAKTOR BIOGRAFISNYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konseling, mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah- masalah konseli, memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli, memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan, mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan konseling, menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat dan menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen.

3.4.2. Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor