4 Kemudian melalui sistem gateway pihak penjual akan melakukan proses otorisasi. 5 Merchant melakukan otorisasi ke acquirer untuk selanjutnya diteruskan ke issuer melalui
jaringan kredit atau debit. 6 Setelah memeriksa validitas informasi kartu kredit atau debit, issuer akan mengirimkan
hasil otorisasi kembali ke acquirer 7 Acquirer selanjutnya mengirimkan hasil otorisasi kepada merchant dan diinformasikan
kepada customer melalui Website merchant 8 Jika otorisasi berhasil, selanjutnya merchant mengesahkan transaksi tersebut dan mengirim
produk yang telah disepakati. d. Menyerahkan Barang
Apabila serangkaian proses pembayaran telah dilalui dan merchant dipastikan telah menerima pembayaran dari customer, maka merchant diwajibkan untuk menyerahkan barang sesuai dengan
yang disepakati kepada customer. e. Merchant wajib menjamin customer untuk dapat memiliki barang yang telah dibelinya itu
dengan aman dan tentram, serta bertanggung jawab terhadap cacat-cacat yang tersembunyi dan sebagainya.
D. Perbandingan Antara Jual beli Umumnya Dengan Jual Beli Secara Elektronik .
Dalam konsep jual beli secara umum, pada umumnya setiap pihak – pihak yang terkait melakukan proses tawar – menawar barang maupun jasa dengan datang langsung ketempat
dimana barang atau jasa tersebut dijual belikan. Disetiap aspek aspek perdagangan lumrah terjadi antara pembeli dan penjual melakukan kesepakatan akan barang yang ditawarkan kepada
pembeli kemudian dengan respon dari pihak pembeli dengan sendirinya berniat dan tertarik untuk menawar barang tersebut. Pada hal ini pihak – pihak tekait melakukan kesepakatan akan
Universitas Sumatera Utara
barang dan jasa yang ditawarkan, apabila keduanya telah menerima kesepakatan maka terjadilah penjualan oleh pihak penjual dan pembelian oleh pihak pembeli, akan tetapi metode seperti ini
diangap tidak efisien karena memakan waktu dan tidak praktis. Untuk itu dengan adanya kemajuan dan perkembangan teknologi, telah lahir sebuah sistem yang lebih canggih yang
memungkinkan para pihak tidak harus berhadapan secara langsung dan lebih tertata dengan baik. Maka dari setiap bentuk transaksi jual beli, E-Commerce atau transaksi jual beli melalui
media elektronik dianggap lebih praktis dan efisien,karena tidak terganjal masalah waktu, tempat dan biaya. Pada masa sekarang Perkembangan jual beli melalui media elektronik yaitu internet
mulai mendorong melakukan transaksi – transaksi diluar wilayah atau internasional semakin lebih cepat, melakukan transaksi pun tidak menemui kendala yang berat.
Pada hal ini pembahasan yang membedakan antara penjualan secara umum dan secara elektronik terletak pada sistem pelaksanaanya. Pada proses ini yang membandingkan hal tersebut
antara lain ; 1.
Dibandingkan dengan jual beli secara umum jual beli melalui media elektronik lebih memudahkan akses kepada pelanggannya tanpa harus bertemu langsung dengan penjual
yang menawarkan barang atau jasa transaksi anonim dengan jasa layanan ISP internet service provider , pada transaksi jual beli secara umum tidak ditemukan akses
kepada orang yang menawakan barang dan jasa akan tetapi langsung berjumpa pada tempat yang ditentukan.
2. Dalam hal dokumen atau bukti sah kesepakatan dalam perjanjian jual belinya, transaksi
jual beli melalui media elektronik tidak ditemukan berupa kertas, faktur, bon,cek dan lainnya sebagai alat pembayaran tetapi adanya dibuat dokumen elektronik yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
pada media tersebut telah disepakati sesuai dengan pasal 1 butir 17 Undang – undang Transaksi Elektronik No. 11 tahun 2008.
3. Dengan adanya bentuk transaksi seperti ini perusahaan kecil dan berkembang dapat
meluaskan jaringan usahanya keberbagai tempat dan wilayah,sehingga mnciptakan iklim usaha yang baik dan perkembangan ekonomi yang lebih maju.
4. Dengan adanya ditemukanya website tempat melakukan penawaran akan barang dan jasa
tersebut para pihak yang melakukan transaksi dengan leluasa dapat melihat akan barang dan jasa yang diinginnya untuk melakukan penawaran.
5. E-Commerce mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat untuk
mendistribusikan informasi yang disampaikan, yang menjadi nilai tambah untuk menarik minat bagi costumer kemudian mendorong keinginan untuk membeli barang yang
ditawarkan. 6.
Penyampaian informasi mengenai barang atau jasa pada media elektronik lebih cepat sampai ke tangan konsumen tanpa harus datang melihat ketempat barang atau jasa
didistribusikan oleh penyalur, dengan demikian dapat meningkatkan kepuasan dan pelayanan bagi pelanggan.
Perbedaan Pasar Tradisional dengan Pasar E-commerce yaitu : Pada Pasar Tradisional.
1. Tempat bertemunya penjual dan pembeli secara langsung.
2. Barang dipasarkan langsung.
3. Menjual kebutuhan sehari – hari berupa kebutuhan pokok seperti : makanan, minuman,
pakian, obat – obatan dan lain sebagainya 4.
Antara penjual dan pembeli bisa langsung melakukan transaksi tanpa halangan.
Universitas Sumatera Utara
5. Bentuk transaksinya tidak berlangsung selama 24 jam.
6. Dalam segi keuntungan yang dipadat jauh lebih kecil atau standar harga pasaran.
7. Biaya yang dikeluarkan lebih kecil karena barang dibeli secara langsung.
Pada Pasar E – Commerce atau elektronik. 1.
Tempat berlangsungnya atau proses interaksi antara penjual dan pembeli melalui dunia maya yaitu : internet, media jejaring sosial maupun blog – blog pemasaran.
2. Barang – barang yang dijual tidak dipasarkan secara langsung.
3. Biasanya atau kebanyakan barang - barang yang dijual berupa : kendaraan,
properti, barang elektronik, benda antik, maupun barang fashion. 4.
Model transaksi dalam hal ini berlangsung 24 jam tanpa adanya batasan waktu. 5.
Adapun jenis barang atau jasa terbaru dapat langsung disampaikan kepada costumer.
6. Tingkat keuntungan yang didapatkan jauh lebih besar dari pada penjualan yang
yang dilakukan pada pasar umum atau tempat lainnya. 7.
Biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar karena memerlukan biaya tambahan untuk operasional dan ongkos kirim
24
Perjanjian dalam transaksi elektronik sebenarnya tidak berbeda hanya saja perjanjian tersebut dilakukan melalui media elektronik, syarat sahnya perjanjian
dilakukan dengan proses penawaran hingga terjadi kesepakatan. Hanya tanda tangan tinta basah yang selama ini digunakan dalam menandai telah adanya kesepakatanpara
pihak dalam perdagangan konvensional diganti dengan tanda tangan digital atau digital
24
wizii”Blog http:jurnal-sdm.blogspot.com200908e-commerce-definisi-jenistujuan.html
Universitas Sumatera Utara
signature, yaitu suatu prosedur tekhnis untuk menjamin bahwa para pihak tidak bias mengingkari keberadaannya sebagai subyek hukum dalam transaksi perjanjian
elektronik. Artinya fungsi digital signature tersebut dapat menjadi syarat sahnya suatu perjanjian yang merupakan sumber perikatan bagi para pihak, walaupun secara fisik
para pihak tidak bertemu muka. Namun perbandingan antara jual – beli secara umum dengan jual beli secara elektronik
hampir sama hanya saja ada aturan, syarat dan ketentuan berlakunya perjanjian jual beli sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh pemerintah maupun internasional terkait pengaturannya.
25
25
Jenis-jenis transaksi e-commerce antara lain, Pertama, business to business B2B, model transaksi e- commerce merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau dengan kata lain transaksi secara
eletronik antar pelaku usaha dalam hal ini pelaku bisnis yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas atau volume produk yang besar. Kedua, Bisnis ke konsumen business to consumer , dalam E-Commerce ini
merupakan suatu transaksi bisnis secara elektronik yang dilakukan pelaku usaha dan pihak konsumen untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu dan pada saat tertentu. Sebagai contoh internet Mall. Transaksi bisnis ini
produk yang diperbelanjakan mulai produk barang dan jasa baik dalam bentuk berwujud maupun dalam bentuk elektronik atau digital yang telah siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Ketiga, konsumen ke konsumen
consumer to consumer. Konsumen ke konsumen merupakan transaksi bisnis secara elektronik yang dilakukan antar konsumen untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu, dan pada saat tertentu pula segmentasi konsumen
ke konsumen ini sifatnya lebih khusus karena transaksi dilakukan oleh konsumen ke konsumen yang memerlukan transaksi. Internet telah dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk baik
mengenai harga, kualitas dan pelayanannya. Abdul Halim Barkatullah Urgensi Pelindungan Hak – hak konsumen Dalam Transaksi E-Commerce jurnal hukum nomor. 2 volume 14 April 2007, hal 247 – 270
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK APABILA TERJADI WANPRESTASI DALAM
TRANSAKSI ELEKTRONIK E- commerce A.
Para Pihak Yang Terkait Dalam Transaksi Elektronik E-commerce.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, proses transaksi jual beli dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan menggunakan media internet, dimana para pihak tidak
bertemu secara langsung tetapi hanya dengan berhubungan melalui media elektronik yaitu internet, yang masing – masing pihak menyatakan keinginan atau kehendaknya dalam sebuah
kontrak yang dibuat dan ditetapkan secara elektronik. Transaksi Jual beli melibatkan beberapa pihak , baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung., Tergantung kompleks
transaksi yang dilakukan, artinya apakah semua proses transaksi elektronik dilakukan secara online atau hanya beberapa tahap saja yang dilakukan secara online.
Transaksi electronic commerce melibatkan beberapa pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, tergantung kompleksitas transaksi yang dilakukan, artinya
apakah semua proses tahap saja yang dilakukan secara on-line. Apabila seluruh transaksi electronic commerce dilakukan secara online, mulai dari proses terjadinya transaksi sampai
dengan pembayaran, maka pihak-pihak yang terlibat terdiri dari: 1. Penjual merchant, yaitu perusahaanprodusen yang menawarkan produknya melalui
internet. Untuk menjadi merchant, maka seseorang harus mendaftarkan diri sebagai merchant account pada sebuah bank, tentunya ini dimaksudkan agar merchant dapat menerima
pembayaran dari customer dalam bentuk credit card.
Universitas Sumatera Utara