Setiap peserta penelitian yang memenuhi kriteria penerimaan akan diberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan cara penelitian yang dijalankan pada
penelitian ini. Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan sukarela dari masing- masing peserta dengan menandatangani formulir pernyataan persetujuan penelitian
tanpa paksaan. Setiap peserta penelitian tidak akan dibebankan biaya apapun dalam penelitian ini.
Penelitian ini telah mendapat penilaian kelayakan proposal penelitian dan telah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian FK- USU.
3.10. Alur Penelitian
Wanita Menopause
Memenuhi kriteria inklusi
Pengisisan Kuesioner LMMPI
Sampel
Analisa Data Pengisian Kuesioner ICIQ-UI
Short Form Pengisian Formulir Penelitian
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang diperoleh 80 responden yang memenuhi kriteria penerimaan. Karakteristik subjek penelitian menurut kejadian inkontinensia urin, usia,
paritas, pekerjaan, IMT, kejadian prolapsus uteri dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik
Inkontinensia Tidak
Inkontinensia Jumlah
N N
N Usia tahun: 45 - 50
51 - 56 57 – 62
62 6
9,1 6
42,9 12
15,0 8
12,1 5
35,7 13
16,3 12
18,2 3
21,4 15
18,8 40
60,6 ,0
40 50,0
Paritas : Grande Multipara Multipara
33 50,0
2 14,3
35 43,8
33 50,0
12 85,7
45 56,3
Pekerjaan : IRT
Wiraswasta 55
83,3 7
50,0 62
77,5 11
16,7 7
50,0 18
22,5
IMT Normoweight Obese
Overweight 25
37,9 12
85,7 37
46,3 15
22,7 ,0
15 18,8
26 39,4
2 14,3
28 35,0
Prolaps Uteri : Grade 1
Grade 2 Grade 3
Grade 4 Tidak Prolapsus
12 18,2
9 64,3
21 26,3
34 51,5
,0 34
42,5 15
22,7 ,0
15 18,8
3 4,5
,0 3
3,8 2
3,0 5
35,7 7
8,8
Total
66 100
14 100
80
100
Berdasarkan tabel 4.1. di atas untuk karakteristik usia dapat dilihat bahwa kelompok wanita menopause yang mengalami inkontinensia urin terbanyak pada
kelompok usia 62 tahun 60,6 dan paling sedikit pada kelompok usia 45 - 50 tahun 9,1.
Hunskaar, dkk menulis bahwa prevalensi inkontinensia urin menurut usia menunjukkan pola yang menarik, dimana mencapai puncak pada usia pertengahan dan
kemudian tetap meningkat di antara populasi usia lanjut. Penelitian dilakukan pada wanita semua usia dan didapatkan peningkatan bertahap sampai usia 50 tahun
mencapai 30 - 40 dan kemudian stabil atau sedikit menurun sampai usia 70 tahun, dimana prevalensi mulai meningkat kembali.
29
Hal ini diakibatkan bahwa kapasitas kandung kemih, kontraktilitas dan kemampuan untuk menahan berkemih akan menurun pada usia lanjut, sedangkan
kekuatan dan lama menutup uretra pun ikut menurun bersamaan dengan meningkatnya usia.
30
Usia secara umum memiliki pengaruh pada inkotinensia urin khususnya obstruksi dari saluran keluar kandung kemih uretra pada orang tua, yang mungkin
akibat berkurangnya atau tidak adanya pemenuhan uretra atau kurangnya stabilitas detrusor. Dilaporkan bahwa penyebab yang khas dari inkontinensia urin pada orang tua
adalah instabilitas detrusor.
31
Usia pada wanita merupakan faktor independen penting yang berhubungan dengan prevalensi inkontinensia urin tetapi sangat sulit untuk membedakan apakah
inkontinensia urin timbul akibat efek independen dari pertambahan usia itu sendiri atau akibat menopause.
14
Perubahan anatomi seperti dinding vagina dan efektivitas ligamentum uretra berkurang, sebagai hasil dari proses penuaan, maka sfingter uretra
akan lebih terbuka yang lebih lanjut dapat terjadi inkontinensia urin.
12