34
7. Penilaian
Penilaian adalah suatu usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala,
berkelanjutan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang dicapai anak melalui
kegiatan pembelajaran.
Penilaian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik selama
mengikuti pendidikan di TKRA. Penilaian aspek perkembangan bahasa meliputi:
a menyebutkan nama danjenis kelamin; b berbicara lancar dengan kalimat sederhana;
c menirukan kembali
2—4 uruta
kata latihan
pendengaran; d mampu melaksanakan 1—2 perintah secara berurutan
dengan benar; e memberi keteranganinformasi tentangsesuatu hal;
f melengkapi kalimat sederhana yang diucapkan oleh guru; g dapat mendengarkan dan menceritakan kembali cerita
sederhana dengan urut; h mengekspresikan diri melalui dramatisasi;
i membuat kata sebanyak-banyaknya dari suku kata awal yang disediakan dalam bentuk lisan;
j memahami konsep lawan kata, misalnya: calik x ngadeg;
k mengenal kata kerja melalui gerakan-gerakan yang sederhana, misalnya:
calik, nagog, lumpat, neda, nangis; l menggunakan kata ganti
abdi, anjeun, anjeunna; mmengucapkan suku kata dalam nyanyian
kawih, Misalnya:
da-da-da, mi-mi-mi, na-na-na, dst. n menggunakan konsep waktu
dinten ieu, énjing, ayeuna, engké;
o mengungkapkan beberapa sajak sederhana; p menyebutkan tulisan sederhana melalui simbol yang
melambangkannya; q dapat menceritakan gambar gambar yang disediakan
atau dibuat sendiri;
35
r mengurutkan dan menceritakan isi gambar berseri; s menggunakan dan menjawab pertanyaan:
naon, saha, di mana, iraha, sabaraha, kumaha, dan ku naon;
t menggunakan bahasa isyarat seperti anggukan kepala, gerakan tubuh, tangan, dan mata; dan
u menyanyikan kawih sederhana bersama-sama.
36
ST AN DAR K OM PET EN SI DAN K OM PET EN SI DASAR
M AT A PELAJ ARAN BAH ASA DAN SAST RA SU N DA
SDMI
PEM ERI N T AH PROV I N SI J AWA BARAT DI N AS PEN DI DI K AN
37
M AT A PELAJ ARAN M U AT A LOK AL BAH ASA DAN SAST RA SU N DA
SDM I
A. Latar Belakang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda disusun berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang
menetapkan bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda, diajarkan di pendidikan dasar di Jawa Barat. Kebijakan tersebut
sejalan dengan jiwa UU No. 221999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 202003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 mengenai Pendidikan dan Kebudayaan di samping sejalan pula dengan Rekomendasi
UNESCO tahun 1999 tentang “pemeliharaan bahasa-bahasa ibu”, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari SDMISDLB,
SMPMTs.SMPLB, SMAMANSMALB, dan SMKMAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan. SKKD ini diputuskan oleh
Gubernur
Jawa Barat
dengan Nomor
423.5Kep.674- Disdik2006.
Bahasa Sunda berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakat
Jawa Barat. Karena kenyataan ini, pembelajaran bahasa Sunda di kelas-kelas awal SD harus disesuaikan dengan prinsip
pembelajaran bahasa kesatu sebagai kelanjutan dari hasil pembelajaran di lingkungan keluarga peserta didik. Bahasa
Sunda sudah banyak berubah bila dibandingkan dengan kondisi bahasa itu sebelum kemerdekaan. Kenyataan ini harus disikapi
dengan kearifan dalam memilih dan menjabarkan Materi Pokok agar berkesuaian dengan kondisi bahasa dan sastra Sunda