Penerapan dalam Microteaching Keterampilan Menjelaskan a. Pengertian Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan Penerapan dalam Microteaching

Usaha untuk menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa harus sesuai dengan isi dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran hendaknya dihindarkan. b. Berurutan dan berkesinambungan Kegiatan ini dilakukan oleh guru dalam memperkenalkan atau merangkum kembali mata pelajaran sebagai bagian dari kesatuan yang utuh. Perwujudan prinsip berurutan dan berkesinambungan memerlukan adanya suatu susunan bahan pelajaran yang tepat, sesuai dengan minat siswa, ada kaitan logis antara satu bagian dengan lainnya, sehingga dapat disusun rantai kognisi yang jelas dan tepat.

d. Penerapan dalam Microteaching

1 Sajikan suatu pengajaran selama 10—15 menit. Latilah semua komponen membuka dan menutup pelajaran, meliputi: 1 menarik perhatian siswa, 2 menimbulkan motivasi, 3 memberi acuan, 4 meninjau kembali, 5 mengevaluasi, dengan cara: demonstrasi keterampilan, aplikasi ide baru, eksplorasi pendapat siswa, dan memberikan soal-soal tertulis. 2 Sementara anda berlatih, fasilitator mengamati dengan menggunakan lembar observasi, kemudian memberikan saran dan komentar balikan mengenai latihan Anda.

5.2 Keterampilan Menjelaskan a. Pengertian

1 Penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan, misalnya hubungan sebab-akibat, definisi- contoh, atau sesuatu yang belum diketahui. 2 Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri kegiatan menjelaskan. 3 Pemberian informasi merupakan salah satu aspek penting dari kegiatan guru dalam proses interaksi pembelajaran. Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 67

b. Tujuan

1 Membimbing siswa untuk dapat memahami hukum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar. 2 Melibatkan siswa dalam berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan. 3 Mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka. 4 Membimbing siswa untuk menghayati, mendapat proses penalaran, dan menggunakan bukti-bukti dalam memecahkan masalah. c. Alasan Penguasaan Keterampilan Menjelaskan 1 Meningkatkan efektivitas pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa, karena pada pada umumnya pembicaraan lebih didominasi guru daripada siswa. 2 Penjelasan yang diberikan guru seringkali tidak jelas bagi siswa, walaupun guru menganggap sudah jelas. Misalnya guru selalu mengatakan: “sudah jelas, bukan?” atau “dapat dipahami, bukan?” Oleh karena itu, kemampuan mengelola tingkat pemahaman siswa sangat penting dalam memberikan penjelasan. 3 Tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau sumber lainnya. Guru perlu membantu siswa menjelaskan hal-hal tertentu. 4 Kurangnya sumber belajar yang dapat dimanfaatkan siswa dalam belajar. Guru perlu membantu siswa dengan cara memberikan infor-masi berupa penjelasan yang cocok dengan materi yang diperlukan. d. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan 1. Komponen Merencanakan a Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama berkenaan dengan isi pesan dan penerima pesan. Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 68 b Isi pesan materi meliputi: 1 analisis masalah secara menyeluruh, 2 penentuan jensi hubungan yang ada di antara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. c Penerima pesan siswa hendaknya diperhatikan hal-hal atau perbedaan- perbedaan pada setiap aspek siswa yang akan menerima pesan seperti usia, jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, bakat-minat, serta lingkungan belajar siswa.

2. Penyajian Suatu Penjelasan

Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa. Menghindari penggunaan ucapan seperti “ee”, “aa”, “mm”, “kira-kira”, “umumnya”, “biasanya”, “seringkali”, dan ucapan atau istilah yang tidak dapat dipahami siswa. b Penggunaan contoh dan ilustrasi: Penjelasan sebaiknya menggunakan contoh dan ilustrasi yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari. c Pemberian tekanan: Penjelasan harus memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak penting. Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti: “Yang terpenting adalah”, “Perhatikan baik-baik konsep ini”, atau “Perhatikan, yang ini agak sukar”, dan sebagainya. d Penggunaan balikan: Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan, atau ketidak-mengertiannya, ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat dilakukan guru dengan mengajukan pertanyaan seperti: “Apakah kalian mengerti dengan penjelasan tadi?” “Apakah penjelasan tadi bermakna bagi kalian?” dan sebagainya.

e. Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam keterampilan menjelaskan adalah: Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 69 1 Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, maupun di akhir pertemuan. Hal ini tergantung dari keperluannya dan penjelasan juga dapat diselingi dengan tujuan pembelajaran. 2 Penujelasan harus relefan dengan tujuan pembelajaran. 3 Guru dapat memberikan penjelasan apabila ada pertanyaan dari siswa atau yang direncanakan oleh guru sebelumnya. 4 Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa. 5 Penjelasan harus sesuai dengan kemampuan dan cirri-ciri serta karakteristik siswa.

f. Penerapan dalam Microteaching

Sajikan penjelasan selama 10 menit. Selama anda berlatih, fasilitator akan mengamati dan merekam semua aktivitas Anda dengan menggunakan lembar observasi sebagai pedoman. Nilailah penjelasan yang anda berikan tersebut dengan bantuan fasilitator.

5.3 Keterampilan Bertanya