penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan wawancara tersebut kemudian diolah dengan cara:
1. Inventarisasi data, yaitu mengumpulkan data dari hasil wawancara dan studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan
informan yang telah ditentukan melalui media perekam audio tape recorder. Data yang berasal dari hasil studi kepustakaan dikumpulkan melalui penelusuran data baik
yang berupa peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan prinsip profesionalisme dalam mutasi Pegawai Negeri Sipil Badan Kepegawaian dan Diklat,
dokumen-dokumen tentang kegiatan yakni Peraturan Daerah yang bersangkutan dengan mutasi pegawai.
2. Menyeleksi data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Penseleksian data ini dilakukan dengan cara memilah-milah data yang diperoleh baik dari hasil
wawancara ataupun dari hasil studi kepustakaan untuk ditentukan mana yang dapat berguna dan mana yang tidak dapat dipakai dalam penelitian ini. Sehubungan dengan
penelitian ini, penseleksian data difokuskan terhadap Peraturan Daerah yang bersangkutan baik yang tersurat maupun tersirat.
3. Mengklasifikasikan data. Data yang telah diseleksi tersebut diklasifikasikan dan dilihat jenisnya serta hubungannya berdasarkan panduan wawancara yang telah
dibuat jika data dari hasil wawancara atau berdasarkan jenis kegiatan jika data tersebut berbentuk dokumen kegiatan. Sehubungan dengan penelitian ini adalah data
hasil wawancara, dokumentasi, dan hasil observasi sebagai bukti kebenaran wawancara di lapangan, data-datanya telah dijelaskan pada tahap seleksi data;
4. Menyusun data dengan menempatkan data tersebut pada posisi pokok bahasa secara sistematis. Penyusunan dan penempatan data ini sesuai dengan alur analisis yang
telah peneliti susun dalam pembahasan dan penempatan serta penentuan volume data disesuaikan dengan yang dibutuhkan. Sehubungan dengan penelitian ini, penulis
menganalisis data-data sesuai dengan alur kerangka piker dan posisi yang digambarkan pada kerangka piker Sugiyono:2007.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan cara seorang peneliti dalam mengelola data yang telah terkumpul sehingga mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian. Miles dan Huberman dalam
Sugiyono 2006:276, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Menurut Mils dan Huberman analisis data meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Reduksi Data Data Reduction
Reduksi data diartikan sebagai suatu proses merangkum, pemilihan hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dilakukan secara terus-menerus selama proses penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil wawancara
dilapangan, dianalisa melalui tahapan penajaman informasi, penggolongan berdasarkan kelompoknya, pengarahan atau diarahkan dari arti data tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pereduksian data seperti ketika peneliti melakukan interview dengan informan, banyak informasi yang diperoleh yang
tidak berkaitan dengan focus penelitian seperti ketika salah satu informan mendeskripsikan mengenai penerapan prinsip profesionalisme pada mutasi
pegawai negeri sipil di Dinas tersebut. Dalam tahap reduksi data, hasil wawancara yang tidak mengena dngan fokus penelitian seperti tersebut dibuang, selanjutnya
data dklasifikasikan. Pada proses pengklasifikasian peneliti juga masih mengalami kelebihan data, sehingga juga terjadi pemuangan data yang tidak perlu, hingga
pada akhirnya ditemukan data yang benar-benar sesuai untuk menjawab focus penelitian. Oleh karena itu, selama penelitian peneliti melakukan reduksi data
secara terus-menerus.
2. Penyajian Data Data Display
Merupakan penyusunan sekumpulan informasi yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Pada penelitian ini, secara
teknis data-data yang telah di organisir ke dalam matriks analisis data akan disajikan kedalam bentuk teks naratif, gambar, table dan bagan. Penyajian data
dilakukan dengan mendeskripsikan hasil temuan dalam wawancara terhadap informasi serta menghadirkan dokumen sebagai penunjang data.
3. Penarikan Kesimpulanverifikasi Conclusion drawingverification
Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan secara terus-menerus selama penelitian berlangsung, yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama
pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang
dituangkan dalam kesimpulan yang tentative . Akan tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus-menerus, maka akan diperoleh
kesimpulan yang bersifat “grounded”, dengan kata lain setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. Berikut ini
digambarkan mengenai analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2006:2007 yang digunakan dalam penelitian ini:
Data Collection Data Display
Gambar 2. Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2006:2007
Data Reduction
Conclusion: Drawingverifying
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Prinsip Profesionalisme 1. Definisi Prinsip Profesionalisme
Berdasarkan asas Good Governance menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Prinsip profesionalisme adalah mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Sedarmayanti
2009:284. Oleh karena itu dari pernyataan di atas dalam prinsip profesionalisme proses mutasi pegawai negeri sipil harus mengutamakan keahlian dari pegawai itu sendiri dalam
artian bahwa proses mutasi haruslah merit system bukan spoil system berdasarkan kekerabatan dan faktor lain dan berlandaskan ketentuan dan peraturan-peraturan yang
berlaku.
Prinsip Good Governance menurut Musyawarah Konferensi Nasional Kepemerintahan Daerah yang Baik Tahun 2001, bahwa prinsip profesionalisme adalah meningkatnya
kesejahteraan dan nilai tambah dari pelayanan masyarakat, berkurangnya pengaduan masyarakat, berkurangnya kolusi korupsi nepotisme, prospek mendapatkan ISO
pelayanan dan dilaksanakannya ‘fit and proper test’ terhadap pegawai negeri sipil. Sedarmayanti 2009:286
Prinsip-prinsip Good Governance menurut Mishsra dalam Kuncoro 2004: 271 menyatakan bahwa prinsip Profesionalisme yaitu meningkatkan kapasitas, ketrampilan,