Tabel 4.4  Hubungan Kadar Hb dan Tekanan Darah dengan Persalinan Seksio Sesarea di RS Prikasih Jakarta Selatan Pada Tahun 2013
No Variabel
SC n Pervaginam
n P
1 Kadar Hb
11 gr Anemia ≥ 11 gr tidak anemia
Jumlah 20 26,7
55 73,3 75 100
17 22,7 58 77,3
75 100 0,705
2 Tekanan Darah
Hipertensi Tidak Hipertensi
Jumlah 2 2,7
73 97,3 75 100
1 1,3 74 98,7
75 100 1.000
Pada  table  diatas  diketahui  hasil  analisis  statistik  masing-masing variabel  independen  dengan  variabel  dependen.  Kadar  Hb  dikategorikan
menjadi 11  gr  anemia  dan  ≥  11  gr  tidak  anemia.  Hasil  statistik
menunjukkan  tidak  ada  hubungan  antara  anemia  dengan  kejadian  persalinan seksio sesarea p=0,705.
Tekanan  darah  dikategorikan  menjadi ≥140  sistol  atau  ≥90  diastol
hipertensi  dan  140  sistol  atau  90  diastole  tidak  hipertensi.  Hasil  statistik menunjukkan  tidak  ada  hubungan  antara  hipertensi  dengan  kejadian  seksio
sesarea p=1.000.
4.3    Pembahasan a.
Kadar hemoglobin Hb
Hasil  statistik  menunjukkan  tidak  ada  hubungan  antara  anemia dengan  kejadian  persalinan  seksio  sesarea  p=0,705.  Anemia  jarang
menimbulkan  kedaruratan  akut  selama  kehamilan,  namun  setiap  masalah kegawatan dapat diperberat oleh anemia yang telah ada. Seperti halnya pada
proses persalinan, kondisi kala II lama atau partus tak maju, akan diperberat dengan  adanya  anemia.
27
Kadar  Hb  yang  rendah  pada  ibu  hamil,  sampai pada  bulan-bulan  terakhir  dan  saat  mendekati  proses  persalinan
mempengaruhi kerja otot-otot alat reproduksi yaitu otot uterus, otot panggul, dan  ligament.  Hal  ini  mengakibatkan  ibu  tidak  mempunyai  kekuatan  his
power  yang adekuat,  sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir tidak optimal yang akhirnya proses persalinan mengalami kesulitan.
Kadar  Hb  rendah  anemia  lebih  sedikit  dibandingkan  kadar  Hb tidak  anemia  pada  persalinan  lama  dan  persalinan  seksio  sesarea  dan  hasil
analisis  bivariat  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  hubungan  bermakna  antara kadar  Hb  dengan  persalinan  seksio  sesarea.
37
Menurut  Anisa  hasil  analisis statistiknya  menunjukkan  tidak  ada  hubungan  antara  kadar  Hb  dengan
kejadian persalinan seksio sesarea p= 0,923.
38
Kemungkinan tidak adanya hubungan antara anemia dengan persalinan seksio sesarea dalam penelitian
ini  dikarenakan  tidak  adanya  perbedaan  jumlah  kasus  anemia  yang signifikan antara kelompok ibu melahirkan dengan persalinan seksio sesarea
dan  persalinan  normal.  Dalam  hal  ini  faktor  gizi  selama  kehamilan  sangat mempengaruhi.  Hal  lain  yang  diduga  mempengaruhi  hasil  penelitian  ini
dalah  tidak  dilakukannya  pencatatan  kadar  Hb  selama  kehamilan  trimester pertama  hingga  trimester  ketiga  pada  sampel  dikarenakan  data  ini  adalah
data sekunder dari rekam medis pasien sebelum persalinan.
b. Tekanan Darah
Hasil  statistik  menunjukkan  tidak  ada  hubungan  antara  hipertensi dengan  kejadian  persalinan  seksio  sesarea  p=1.000.  Hipertensi  secara
klinis  paling  sering  dan  merupakan  salah  satu  tanda  dari  penyulit preeklamsia  dan  eklamsia.  Preeklamsia  adalah  keadaan  dimana  hipertensi
disertai  dengan  protein  uria  dan  udem  atau  keduanya  yang  terjadi  akibat kehamilan  pada  umu
r  kehamilan  ≥  20  minggu.  Preeklamsia  yang  terus berlangsung  selama  kehamilan  hingga  berkembang  menjadi  eklamsia
merupakan  penyulit  terutama  dalam  persalianan  spontan,  karena  adanya vasospasme  arteri  spiralis  pada  preeklamsia  dan  eklamsia  menyebabkan
berkurangnya  sirkulasi  uteroplasenta  yang  berakibat  nutrisi  dan  oksigenasi ke  janin,  sehingga  janin  mengalami  gangguan  pertumbuhan  serta  hipoksia
yang  akhirnya  dapat  menyebabkan  gawat  janin  sampai  kematian,  sehingga untuk mempercepat persalinan harus dilakukan dengan tindakan.
38
Hipertensi  pada  kehamilan  dan  ditandai  adanya  proteinuria  atau sering  dikenal  sebagai  preeklamsia  juga  merupakan  indikasi  persalinan
seksio  sesarea, karena dikhawatirkan akan terjadi eklamsia kejang-kejang pada  waktu  persalinan,  ini  merupakan  indikasi  untuk  mempercepat  proses
persalinan.
13
Penelitian  ini  berlawanan  dengan  penelitian  Yuli  K  yaitu  hasil analisis  statistik  yang  menunjukkan  bahwa  terdapat  hubungan  antara
tekanan darah ibu pada saat sebelum persalinan dengan kejadian persalinan dengan tindakan p=0,0001. Namun pada analisis multivariat menunjukkan
bahwa  hipertensi  tidak  berpengaruh  terhadap  terjadinya  persalinan  dengan tindakan.
13
Pada  penelitian  Murphy  secara  statistik  menunjukkan  tidak  ada hubungan  bermakna  antara  hipertensi  dengan  terjadinya  persalinan  dengan
tindakan.
28
Kemungkinan  tidak  adanya  hubungan  tekanan  darah  dengan kejadian  persalinan  seksio  sesarea  pada  penelitian  ini  dikarenakan  tidak
adanya perbedaan jumlah kasus hipertensi yang signifikan antara kelompok ibu melahirkan dengan persalinan seksio sesarea dan persalinan normal.
4.4    Keterbatasan Penelitian