verbalisasi siswa
dalam menyampaikan
permasalahan sekaligus
memecahkannya kepada siswa lain. Pembelajaran akan terasa lebih bermakna untuk siswa karena mengkolaborasikan aspek berpikir dan interaksi social,
sehingga memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk permasalahan yang dihadapi.
3. Pengertian Gender
Istilah gender sudah sering digunakan di berbagai negara secara internasional, termasuk di Indonesia sejak tahun 1990-an. Meskipun penggunaan
istilah gender sudah cukup banyak, namun bagi masyarakat awam istilah tersebut masih dirasakan asing. Agar menghasilkan pemahaman yang tepat, pemahaman
istilah gender penting untuk disandingkan dengan istilah seks jenis kelamin. Istilah gender dan seks memiliki arti pembedaan perempuan dan laki-
laki, namun acuannya berbeda. Istilah seks mengacu kepada perbedaan biologis, sedangkan istilah gender mengacu pada konstruksi social tentang peran, tugas,
dan kedudukan perempuan dan laki-laki.
18
Kata gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin.Secara umum, pengertian gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan
perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam Women Studies Ensiklopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural, berupaya
membuat perbedaan distinction dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam
masyarakat.
19
Fakih mengemukakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial
maupun kultural.
20
Perubahan ciri dan sifat-sifat yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lainnya disebut konsep gender.Selain itu, istilah gender
18
Rahayu Relawati, Konsep dan Aplikasi Penelitian Gender,Bandung: CV. Muara Indah, 2011, hal. 3
19
http:www.gudangmateri.com201101pengertian-gender.html
20
M. Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, hal. 71
merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial yang diasosiasikan pada laki-laki dan perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan tidak hanya didasarkan
pada perbedaan biologis, melainkan juga pada interpretasi sosial dan cultural tentang apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan.
21
Istilah gender menurut Oakley adalah perbedaan kebiasaantingkah laku antara perempuan dan laki-laki yang dikonstruksikan secara social, hal tersebut
merupakan bagian dari kebudayaan.
22
Pembedaan perempuan dan laki-laki menurut gender didasarkan pada budaya yang berdasar nilai-nilai dan norma-
norma yang berlaku di masyarakat, sehingga konstruksi gender bias berbeda antara kelompok masyarakat satu dengan yang lain.
Gender merupakan konsep yang dibentuk oleh masyarakat dalam kaitannya dengan relasi antara laki-laki dan perempuan. Jadi, gender
dikonstruksikan secara sosial maupun budaya, sehingga bukan dibentuk karena kodrat seperti halnya laki-laki dan perempuan yang dibedakan karena jenis
kelamin.
21
A.
Rahmawati, Persepsi Remaja tentang Konsep Maskulin dan Feminim Dilihat dari Beberapa Latar Belakangnya. Skripsi pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI
Bandung, 2004 http:www.sarjanaku.com201206pengertian-gender-menurut-para-ahli.html
, diakses pada tanggal 28-05-2013, jam 19.55
22
Rahayu Relawati, op.cit., hal. 4