pembelajaran;  3  prinsip  evaluasi;  4  prinsip  reaksi.  Trianto, 2009: 85.
Dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bawa  prinsip  pembelajaran tematik  perlu  memilih  materi  beberapa  mata  pelajaran  yang  saling
terkait. Selain itu pengajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku.
5. Pendekatan Pembelajaran Tematik Saintifik Scientific Approach
Kurikulum  2013  sudah  disahkan  dan  penerapan  untuk  beberapa jenjang  pun  sudah  dimulai  di  tahun  pembelajaran  20132014.
Penerapan  kurikulum  2013  ini  didasari  dengan  disadarinya  bahwa guru-guru  perlu  memperkuat  kemampuannya  dalam  memfasilitasi
siswa agar terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah. Tantangan ini memerlukan
peningkatan keterampilan
guru melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Skenario untuk memacu keterampilan guru menerapkan strategi ini di Indonesia telah
melalui sejarah yang panjang. Namun hingga saat ini harapan baik ini belum  terwujudkan  juga.  Karenanya dalam  perancangan  kurikulum
baru  ini,  pemerintah  menggunakan  pendekatan  ilmiah  atau scientific, karena  pendekatan  ini  dianggap  lebih  efektif  hasilnya  dibandingkan
pendekatan tradisional. Fitriani
2013, http:yusrinans.blogspot.com
menyatakan pendekatan scientific adalah  konsep  dasar  yang  menginspirasi  atau
melatarbelakangi  perumusan  metode  mengajar  dengan  menerapkan karakteristik
yang ilmiah.
Proses pembelajaran
yang mengimplementasikan  pendekatan scientific akan  menyentuh  tiga
ranah,  yaitu: 1  sikap  afektif,  2  pengetahuan  kognitif, 3 keterampilan psikomotor.
Pendekatan  pembelajaran  ilmiah  scientific  teaching  merupakan bagian  dari  pendekatan  pedagogis  pada  pelaksanaan  pembelajaran
dalam  kelas  yang melandasi  penerapan  metode  ilmiah. Pendekatan ilmiah  scientific  approach  dalam  pembelajaran  sebagaimana
dimaksud meliputi  mengamati,  menanya,  menalar,  mencoba,
membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran menyajikan.
6. Penilaian Pembelajaran Tematik Autentik a. Pengertian Penilaian Autentik
Sebagai  bentuk  implikasi  dari  penerapan  SKL  Standar Kompetensi  Lulusan  maka  proses  penilaian  yang  dilakukan  oleh
guru,  baik  yang  bersifat  formatif  maupun  sumatif  mesti  beracuan kriteria.  Guru  pada  intinya harus  mengembangkan  penilaian
autentik  berkelanjutan  yang  akan  menjamin  pencapaian  dan penguasaan kompetensi.
Kunandar 2013: 35 penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik  yang menekankan pada apa  yang seharusnya dinilai,
baik  proses  maupun  hasil  dengan  instrumen penilaian  yang disesuaikan  dengan  tuntutan  kompetensi  yang  ada  di  Standar
Kompetensi SK atau Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD
.
Berdasarkan  penjelasan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa pengertian  penilaian  autentik  merupakan  proses  pengumpulan  dan