Peran Humas LANDASAN TEORI

antara badanorganisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran, mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badanorganisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya, melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama dan menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badanorganisasi ke publiknyasebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

F. Sosialisasi

1. Definisi Sosialisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat 20 . Penulis beranggapan bahwa sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara- cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Kemudian Peter Berger 1978 mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process by which a child learns to be a participant member of society ” atau proses melalui di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota dalam masyarakat Berger, 20 Tim Penyusun Kamus Pusat, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3 Cet1. Jakarta: Balai Pustaka,2001, h.1085. 1978:116 21 . Maksudnya adalah seseorang yang berusaha untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya. Dimana disitu dia berada di tengah orang-orang yang akan berinteraksi padanya dengan memberikan sejumlah informasi. Ada juga yang berpendapat bahwa sosialisasi adalah usaha untuk mengubah milik perseorangan menjadi milik publik milik negara, proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dilingkungannya. Pendapat lain mengemukakan sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat pemasyarakatan. Sosialisasi merupakan proses belajar mengajar mengenai pola-pola tindakan interaksi dalam masyarakat sesuai dengan peran dan status sosial yang dijalankan masing-masing. Dengan proses itu, individu akan mengetahui dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing dan kebudayaan suatu masyarakat 22 . Dengan begitu, jelaslah bahwa sosialisasi adalah proses berbaur, mencari tahu, member tahu dan interaksi antara satu orang dengan orang lainnya. Sementara itu, beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sosialisasi. Diantaranya Charlotte Buhler, yang mengatakan sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan 21 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indoensia, 2004 h. 21. 22 http:www.zonasiswa.com201407pengertian-sosialisasi.html kelompoknya. Artinya adalah individu tersebut akan beradaptasi untuk memiliki posisi atau kedudukan agar mendapat pengakuan dari orang-orang disekitar. Menurut Peter Berger dan Paul B. Horton, sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. Artinya adalah orang tersebut mendapatkan stimulus agar mempelajari kebiasaan-kebiasaan apa yang ada di lingkungan tempat tinggalnya yang kemudian akan membuatnya memiliki jati diri. Kemudian Soerjono Soekanto berpendapat, sosialisasi adalah suatu proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru. Artinya disini adalah interaksi aktif dari seorang pribumi kepada orang pendatang, agar dapat menyesuaikan dirinya di tempat yang baru. Tentu ini dilakukan demi kebaikan bersama.

2. Jenis Sosialisasi

Dalam bersosialisasi, kita harus memperhatikan lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat yang di dalamnya terdapat interaksi antara individu dengan individu yang lain. Yang terlibat dari proses sosialisasi tersebut adalah manusia sebagai makhluk sosial, yang berhubungan dengan sekitarnya, serta adanya dorongan untuk mengabdi kepada masyarakat 23 . 23 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Yogayakarta : Ardi, 2002, ed. III, cet. Ke-1, h.22