Kekurangan dan Kelebihan Metode Discovery

Sedangkan metode pembelajaran penemuan discovery adalah suatu metode pembelajaran yarg memberikan kesempatan dan menuntut siswa terlibat secara aktif di dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menberikan informasi singkat Siadari, 2001:7. Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan discovery akan bertahan lama, mempunyai efek transfer yang lebih baik dan meningkatkan siswa dan kemampuan berfikir secara bebas. Secara umum belajar penemuan discovery ini melatih keterampilan kognitif untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aktivitas dalam pembelajaran model penemuan discovery tersebut maka hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat aktivitas yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Dengan aktivitas yang tinggi maka intensitas usaha belajar siswa akan tinggi pula. Jadi aktivitas akan senantiasa menentukan intesitas usaha belajar siswa. Hasil Gambar 1 Kerangka Pikir AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA RENDAH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PENEMUAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENINGKAT F. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara dari suatu permasalahan penelitian. Dimana jawaban atau dugaan tersebut telah terbukti dengan data- data yang telah dikumpulkan peneliti. Menurut Arikunto 2002:64 Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian seperti terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kajian pustaka di atas maka hipotesis tindakan dapat dirumuskan bahwa : 1. Jika Penerapan metode pembelajaran discovery penemuan digunakan dengan tepat, maka dapat meninggkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Kali awi Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran 20122013. 2. Jika Penerapan metode pembelajaran discovery penemuan digunakan dengan tepat, maka dapat meninggkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kali awi Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran 20122013. BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Kali Awi Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Tahun Pelajaran 20122013.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber data untuk menjawab masalah. Subjek dalam penelitian ini disesuaikan dengan masalah yang terjadi dilapangan. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kali Awi Kabupaten Way Kanan, dipilihnya kelas ini karena memang tugas mengajar Guru peneliti di kelas IV SDN Kali Awi Kabupaten Way Kanan, jumlah siswanya 20 orang, 7 laki-laki dan 13 perempuan.

3. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 20122013 selama 3 bulan yaitu dari tanggal Maret sampai Mei 2013.

B. Faktor Yang Diteliti

Dalam penelitian ini faktor yang teliti adalah: 1. Peningkatan Aktivitas siswa pada materi pelajaran IPA. 2. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Kali Awi 3. Memaksimalkan metode pembelajaran discovery pada pelajaran IPA

C. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah : a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh melalui tes dalam bentuk nilai angka prestasi hasil belajar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Observasi Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir siswa yang terdiri dari beberapa deskriptor yang ada selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun, kemudian dilakukan checklist √ untuk mengamati setiap perubahan perilaku siswa. 2. Test Test dilaksanakan setiap akhir sikluspembelajaran , hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Test tersebut berbentuk multiple choise agar banyak materi tercakup 3. Catatan lapangan Catatan lapangan digunakan sebagai pelengkap data penelitian sehingga diharapkan semua data yang tidak termasuk dalam observasi dan tes dapat dikumpulkan pada penelitian ini.

E. Teknik analisis Data

Setelah data diperoleh melalui pemberian tes pada akhir siklus pembelajaran. Maka langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya untuk menganalisa hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Data Kualitatif 1. Menghitung jumlah chek list pada lembar observasi berdasarkan indikator yang telah di tentukan 2. Melakukan cheklis untuk semua indikator yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa 3. Menghitung jumlah keseluruhan cheklist yang dilakukan siswa. Jika rata jumlah akhir chek list menunjukan persentase sebesar 75 maka siswa dinyatkn memiliki aktivitas belajar yang baik. Krena memenuhi kriteria yang di tentukan. Data Kuantitatif 1. Penilaian hasil belajar Nilai siswa diperoleh dengan persamaan NS : Nilai skor yang di cari atau di harapkan SP : Skor Mentah yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 : bilangan tetap Berikut ini adalah kriteria keberhasilan dalam proses penelitian tentang aktivitas dan prestasi belajar dalam persentase 90 - 100 : Baik Sekali 75 - 89 : Baik 60 - 74 : Cukup 40-59 : Kurang 0-39 : Kurang Sekali arifin:2010 Table 2 Kisi-Kisi Aktivitas Belajar Siswa No Aspek Indikator No. Item Positif Negatif 1 Kegiatan Visual 1. Membaca Buku Refrensi 2. Melihat Gambar 3. Kurang Mengamati Hasil Kerja Orang Lain 4. Bermain 1 2 4 3 2 Kegiatan Oral 1. Mengajukan Pertanyaan 2. Tidak Ikut Berdiskusi 3. Mengemukakan Pendapat 5 7 6

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN ALAT PERAGA KIT IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WAY MULI KECAMATAN RAJABASA LAMPUNG SELATAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

32 276 58

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMAKAIAN ATRIBUT PRAMUKA TANPA LATIHAN DI SMA NEGERI 1 NEGERI BESAR KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 21 61

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PADANGRATU KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 51

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SD NEGERI 2 REJOSARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 42

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS V SDN 2 NEGERI BESAR KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 58

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV DI SDN KALI AWI KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 30 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA REALIA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN I CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn KELAS V SDN SRI BASUKI KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN

0 14 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON-EXAMPLES SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PAKUAN RATU KECAMATAN PAKUAN RATU KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 24 66

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS IV SD NEGERI SRI BASUKI KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013/2014

0 2 44