Latar Belakang PENGARUH DIMENSI CITRA MEREK PADA NIAT BELI KONSUMEN MOBIL TOYOTA RUSH DI BANDAR LAMPUNG

Namun, TBI Toyota Rush relatif masih tinggi dibandingkan dengan merek mobil segmen SUV Medium lainnya, di mana dalam tiga tahun terakhir ini selalu berhasil meraih predikat Top Brand tertinggi dibandingkan dengan Daihatsu Terios dan Nissan Grand Livina. Jika dilihat dari sisi penjualannya terjadi penurunan pada tahun 2014 yang hanya mencapai 24,1 saja bila dibandingkan dengan tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan harga jual produk dan menurunnya minat pelanggan untuk membeli produk tersebut. Tabel 1.1.2 Harga jual OTR Kategori Otomotif Mobil Sport Medium 2012-2014 Mobil Merek Harga OTR Rp 2012 2013 2014 Toyota Rush 228.700.000 238.950.000 252.250.000 Daihatsu Terios 192.500.000 202.750.000 225.800.000 Nissan Grand Livina 188.000.000 205.000.000 221.600.000 Sumber : www.topbrand-award.or.id 20 Maret 2014 Tabel 1.1.2 menunjukkan diketahui bahwa harga Toyota Rush mempunyai harga jual paling tinggi di antara pesaingnya yaitu Daihatsu Terios dan Nissan Grand Livina. PT AUTO 2000, sebagai dealer Toyota mencoba memberikan suatu pelayanan yang telah digariskan oleh Toyota, sehingga membentuk suatu produk yang berkualitas, bukan hanya dari segi pelayanan tetapi secara keseluruhan. Produk mobil merek Toyota yang dipasarkan oleh PT AUTO 2000 memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kendaraan jenis lain. Minat masyarakat dalam menggunakan kendaraan khususnya merek Toyota inilah yang memancing para dealer pendistribusi produk mobil berlomba-lomba mengdistribusikan produk berkualitas yang diminati konsumen dengan berbagai keunggulan produknya masing- masing. Hal ini telah menjadi kebijaksanaan pemasaran perusahaan dengan harapan produk yang dipasarkan dapat menembus pasar , serta mampu meraih pangsa pasar yang luas. Tujuan untuk meningkatkan produk terutama bentuk, tipe, serta daya tahan , dan merek yang dipasarkan harus dapat meningkatkan kepuasan bagi konsumen. Kebijakan produk juga dilakukan dalam menghadapi kejenuhan dari suatu jenis maupun tipe produk, sehingga diadakan pembaharuan model dan kapasitas yang dimiliki jenis produk tersebut. Data penjualan merek mobil Toyota berdasarkan data penjualan selama ini senantiasa menduduki peringkat pertama dalam penjualan mobil dibandingkan dengan merek mobil lain. Toyota menguasai pangsa pasar sebesar 45 menduduki peringkat pertama. Selebihnya dari persentase tersebut terdistribusi hampir merata terhadap belasan merek mobil lainnya dan tercatat beberapa kali PT AUTO 2000 sebagai pendistribusi mendapatkan penghargaan untuk penjualan tertinggi di Indonesia. AUTO 2000 Berikut ini adalah data penjualan dan target penjualan mobil Toyota Rush pada PT Auto 2000 Cabang Lampung tahun 2014-Maret 2015. Tabel 1.3 Penjualan mobil Toyota Rush oleh PT AUTO 2000 Cabang Lampung Tahun 2014- Maret 2015 No Bulan Target unit Realisasi unit 1 Januari 350 308 88 2 Februari 340 320 94 3 Maret 440 315 72 4 April 450 320 71 5 Mei 500 410 82 6 Juni 520 400 77 7 Juli 540 421 78 8 Agustus 550 425 77 9 September 600 414 69 10 Oktober 620 420 68 11 November 640 410 64 12 Desember 650 350 54 13 Januari 750 208 28 14 Februari 760 228 30 15 Maret 780 218 28 Sumber: PT AUTO 2000 2015 Tabel 1.3 menunjukkan bahwa setiap bulannya persentase pencapaian volume penjualan mobil di PT AUTO 2000 Cabang Lampung cenderung mengalami fluktuatif. Bahkan 1 bulan terakhir terjadi pada bulan Maret 2015, di mana persentase penjualan turun hingga mencapai 28, yang juga dapat dilihat pada sumber gambar 1.1 berikut ini: Gambar 1.4 Penjualan PT AUTO 2000 Cabang Lampung tahun 2014-Maret 2015 Sumber: Data diolah dari tabel 1.3 Gambar 1.4 menunjukkan kecenderungan volume penjualan tidak pernah mencapai target dan cenderung fluktuatif. Di sisi lain Keller dalam Xian et al 2011 menyatakan bahwa variabel dimensi citra merek terdiri dari citra perusahaan, citra produk, dan citra pemakai akan berpengaruh terhadap niat beli. Kepemilikan citra merek yang kuat merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan. Karena citra merek merupakan aset perusahaan yang sangat berharga. Dibutuhkan kerja keras dan waktu yang cukup lama untuk membangun reputasi dan citra suatu merek. Dimensi merek yang kuat dapat mengembangkan citra perusahaan dengan membawa nama perusahaan, merek-merek ini membantu mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan. Begitupun sebaliknya citra perusahaan memberikan pengaruh pada citra merek dari produknya yang akan memengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk perusahaan yang ditawarkan Kotler, 2007: 259. Citra merek suatu produk yang baik dapat teridentifikasi dari kelebihan atau keunggulan produk. Kekurangan pada mobil Toyota Rush ditunjukkan ada keluhan-keluhan yang dari pengguna Toyota Rush, di sisi lain mobil Toyota Rush memiliki kesamaan spesifikasi dengan Daihatsu Terios. Keluhan pada mobil Toyota Rush adalah munculnya bunyi yang cukup menganggu di bagian pintu belakang akibat penempatan ban serep pada body belakang. Beberapa keluhan-keluhan lain lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran I. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengusulkan judul penelitian sebagai berikut: Pengaruh Dimensi Citra Merek Pada Niat Beli Konsumen Mobil Toyota Rush di Bandar Lampung

1.2 Rumusan Masalah

Tabel 1.4, menunjukkan bahwa Top Brand Index TBI mobil Toyota Rush dalam tiga tahun terakhir ini mengalami penurunan, meskipun posisi TBI-nya relatif masih tinggi dibandingkan dengan TBI merek mobil segmen SUV Medium lainnya. Penurunan TBI mobil Toyota Rush diikuti juga dengan penurunan realisasi penjualannya yang hanya mencapai 28 pada Maret 2015. Hal ini terjadi selain disebabkan oleh faktor harga yang lebih tinggi, tetapi juga terkait dengan citra merek yang dicerminkan dari berbagai keluhan atas kualitas produk. Sementara itu, di lain pihak hasil riset terdahulu oleh Li, Xian Guo dkk 2011 dan Lin, Chieh- Peng dkk 2011 menyatakan bahwa dimensi merek berpengaruh pada niat beli. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Citra Perusahaan memiliki pengaruh yang positif pada niat beli konsumen mobil Toyota Rush di Bandar Lampung? 2. Apakah Citra Produk memiliki pengaruh yang positif pada niat beli konsumen mobil Toyota Rush di Bandar Lampung ? 3. Apakah Citra Pemakai memiliki pengaruh yang positif pada niat beli konsumen mobil Toyota Rush di Bandar Lampung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1. Citra Perusahaan memiliki pengaruh yang positif pada niat beli konsumen mobil Toyota Rush di Bandar Lampung? 2. Citra Produk memiliki pengaruh yang positif pada niat beli konsumen mobil Toyota Rush di Bandar Lampung ? 3. Citra Pemakai memiliki pengaruh yang positif pada niat beli konsumen mobil Toyota Rush di Bandar Lampung ?

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen mengenai pengaruh dimensi citra merek pada niat beli konsumen mobil Toyota Rush. 2. Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pihak akademik mengenai pengaruh dimensi citra merek pada niat beli konsumen mobil Toyota Rush 3. Peneliti Penelitian ini sebagai sarana aktualisasi diri, menambah pengetahuan, wawasan, dan dapat mengaplikasikan teori yang didapatkan selama bangku kuliah, terutama di bidang pemasaran. BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Brand Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk lainnya. Kita menyimpan memori dibenak kita akan suatu produk dengan isi mengenai mengenal produk tersebut, bukan tentang produk-produk apa yang fungsi dan kegunaanya sama. Merek brand telah menjadi elemen yang sangat krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun penyedia jasa, organisasi lokal maupun global. Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1: Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Definisi ini memiliki kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiation. Aaker dan Joachimstahler 2009: 51, mengemukakan bahwa “merek memiliki karakteristik yang lebih luas dari pada produk yaitu citra pengguna produk, asosiasi perusahaan, symbol- simbol, dan hubungan merek pelanggan”.