Motivasi Siswa Sequence, guru harus memilih representasi mana yang terlebih dahulu

18 Gambar 2.2.Desain Strategi Pembelajaran Berdasarkan IF-SO Frame Work Abdurrahman, dkk : 2011 hal 30 Dari penjelasan mengenai Multiple Representations dapat disimpulkan bahwa Multiple Representations adalah suatu pendekatan atau bentuk pengganti, cara atau proses yang digunakan seseorang untuk mengkomunikasikan sesuatu atau pengetahuan yang disajikan atau diungkapkan melalui berbagai model verbal, persamaan matematik, gambar, simulasi, benda nyata dll. Dengan Multiple Representations akan terjadi pengolahan informasi internal dan eksternal untuk membangun suatu pemahaman yang lebih di dalam mengenai suatu pengetahuan dengan menggabungkan berbagai format representasi yang berbeda yang digunakan sesuai dengan konteks permasalahan yang sedang dihadapi.

2. Motivasi Siswa

1. Formatif Sumatif Format MR: 1. Verbaltekstual 2. Gambar 3. Grafik 4. Pers. Matematika 1. Representasi Verbal 2. Representasi simulasi Phet 3. Representasi Hand On Eksperimen 4. Represntasi Gambar 5. Representasi Grafik 6. Representsi Matematika 7. Analogi 19 Perilaku individu tidak berdiri sendiri, selalu ada hal yang mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan dan faktor pendorong ini mungkin disadari oleh individu, tetapi mungkin juga tidak, sesuatu yang konkrit ataupun abstrak. Keinginan akan sesuatu, mendorong seseorang untuk berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya. Sukmadinata 2007: 61 mengungkapkan: Kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu disebut motivasi, yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat Sukmadinata, Walker 1967 dalam Rohani 2004: 10 menyatakan bahwa, Perubahan-perubahan yang dipelajari biasanya memberi hasil yang baik bilamana orangindividu mempunyai motivasi untuk melakukannya; dan latihan kadang-kadang menghasilkan perubahan-perubahan dalam motivasi yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam prestasi. Suatu aktivitas belajar sangat lekat dengan motivasi. Perubahan suatu motivasi akan merubah pula wujud, bentuk, dan hasil belajar. Ada tidaknya motivasi seorang individu untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar itu sendiri. Sardiman 2007: 75 menyatakan: Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. 20 Berdasarkan pernyataan Sardiman, dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri siswa, yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar tercapai. Thomas M. Risk dalam Rohani 2004: 11 memberikan pengertian motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri peserta didikpelajar yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar. Kemudian Nasution dalam Rohani 2004: 11 mengemukakan: Motivasi anakpeserta didik adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukannya. Berdasarkan dua pendapat di atas, satu masalah yang dihadapi guru untuk menyelenggarakan pengajaran adalah memotivasi atau menumbuhkan motivasi dalam diri peserta didik secara efektif. Keberhasilan suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh adanya penyediaan motivasidorongan. Motivasi erat kaitannya dengan suatu tujuan. Munculnya motivasi mempengaruhi adanya kegiatan untuk pencapaian suatu tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman 2007: 85: 1 Mendorong manusia untuk berbuat. 2 Menentukan arah perbuatan. 3 Menyeleksi perbuatan. Motivasi dapat tumbuh di dalam diri siswa disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor yang muncul dari dalam diri siswa itu sendiri 21 intrinsik dan faktor yang muncul dari luar diri siswa ekstrinsik. Hal tersebut diungkapkan oleh Hakim 2000: 30 Motivasi belajar seseorang dapat dibangkitkan dengan mengusahakan agar siswa atau mahasiswa memiliki motif intrinsik dan motif ekstrinsik dalam belajar. Contoh dari faktor intrinsik adalah pemahaman manfaat, minat, bakat, dan pemikiran tentang masa depan. Sedangkan contoh dari faktor ekstrinsik yang dapat menimbulkan motivasi adalah keinginan untuk mendapat nilai yang baik, menjadi juara, lulus ujian, keinginan untuk menang dalam persaingan, keinginan untuk dikagumi, dan lain-lain.

3. Hasil Belajar