1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan siswa dan guru bidang studi fisika di SMAN 1 Natar, pembelajaran fisika yang biasa dilakukan
adalah menerangkan dengan cara ceramah, dan latihan-latihan soal. Pembelajaran hanya ditekankan pada pencapaian target kurikulum dan
penyelesaian tugas, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan optimal. Kegiatan praktikum terhambat karena alat dan bahan masih terbatas
jumlahnya, sehingga pencapaian hasil belajar siswa belum memenuhi standar yang ditetapkan. Aktivitas yang dilakukan siswa pada proses pembelajaran
terbatas pada mendengarkan penjelasan guru, mencatat, mengerjakan LKS atau tugas. Sesuai dengan hasil observasi tersebut, diketahui siswa kurang
aktif dalam pembelajaran, dan motivasi siswa juga terlihat rendah. Hal ini juga dapat diketahui dari nilai rata-rata uji blok 1 mata pelajaran fisika
siswa kelas X
3
adalah 65,00 dan hanya 30 orang yang mencapai ketuntasan belajar dari jumlah siswa secara keseluruhan yaitu 41 siswa. Sedangkan rata-
rata uji blok 1 siswa kelas X
4
adalah 66,00 dan hanya 32 orang siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan jumlah siswa keseluruhan 40 siswa,
sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditetapkan sekolah
2 untuk mata pelajaran fisika adalah 70,00. Ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa masih rendah. Hal ini banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern berhubungan dengan segala sesuatu yang ada pada diri siswa yang menunjang pembelajaran, seperti inteligensi,
bakat, kemampuan motorik pancaindra, motivasi dan skema berpikir. Faktor ekstern merupakan segala sesuatu yang berasal dari luar diri siswa yang
mengkondisikannya dalam pembelajaran, seperti pengalaman, lingkungan sosial, metode belajar-mengajar, strategi belajar-mengajar, fasilitas belajar dan
dedikasi guru. Salah satu faktor internal yaitu motivasi siswa, diduga sangat berpengaruh
terhadap pencapaian hasil belajar, karena motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan kebutuhan. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan berupaya
mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Dan untuk mengatasi kendala tersebut maka ada baiknya jika digunakan suatu cara penyajian representasi yang
diharapkan mampu membantu siswa untuk dapat memahami suatu materi belajar.
3 Cara penyajian ini dikenal dengan nama Multiple Representations. Multiple
Representations adalah suatu pendekatan belajar yang diharapkan dapat menjadi alternatif belajar sebab pengajaran dengan melibatkan multi
representasi memberikan konteks yang kaya bagi siswa untuk memahami suatu konsep. Dari berbagai penelitian mengatakan bahwa siswa yang terampil
sering menggunakan representasi kualitatif seperti gambar, grafik dan diagram dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, sebab representasi kualitatif
membantu mereka memahami soal sebelum mereka menggunakan persamaan- peramaan matematik untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut secara
kuantitatif. Penggunaan multi representasi dapat membantu guru dalam mengidentifikasi tiga dimensi pembelajaran yang terjadi yakni 1 representasi
memberi peluang kepada guru untuk dapat menilai pemikiran siswa, 2 representasi memberi peluang kepada guru untuk menggunakan teknik
paedagogik yang baru, dan 3 representasi memudahkan guru untuk menjembatani antara pendekatan konvensional dan pendekatan modern.
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka telah dilakukan penelitian
eksperimen dengan judul Analisis Hasil Belajar Fisika Dengan Menggunakan Pembelajaran MR
Multiple Representations Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa
B. Rumusan Masalah