BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat ditarik kesimpulan : 1.
Pemahaman masyarakat di Kabupaten Nias mengenai Pendaftaran Tanah masih sangat minim. Sebagian besar masyarakat masih belum pernah
mendengar istilah “Pendaftaran Tanah”. Bagi mereka yang memegang surat segel sebagai surat tanahnya memiliki pemahaman bahwa surat segel
tersebutlah yang disebut dengan sertifikat tanah. Surat segel tersebutlah yang menjadi bukti tertulis terkuat apabila terjadi suatu gugatan sengketa tanah.
Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki bukti tertulis atas tanahnya, memiliki pemahaman bahwa yang terpenting adalah mereka masih menguasai
tanah tersebut dan masih diakui oleh masyarakat adat. 2.
Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Nias dalam melakukan Pendaftaran Tanah antara lain minimnya informasi hukum
yang diperoleh masyarakat, yang mengakibatkan pemahaman masyarakat mengenai pendaftaran tanah juga sangat minim. Hal ini sangat berpengaruh
kepada kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya. Dari segi sosial budaya, masyarakat Nias masih memegang erat hukum adat serta kurangnya
interaksi dengan masyarakat lain. Sedangkan dari segi ekonomi, taraf hidup
Universitas Sumatera Utara
dan mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar adalah petani, masih belum mampu mengantarkan mereka untuk mendaftarkan tanahnya.
3. Luasnya wilayah Kecamatan yang menjadi tanggung jawab Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Nias menjadi kendala utama dalam melaksanakan tugasnya. Ditambah dengan baelum jelasnya batas-batas
administrasi Desa dan Kawasan Hutan. Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Nias dengan pejabatstafnya yang hanya berjumlah 20 orang ,
sedangkan harus menjangkau sampai 16 Kecamatan, merupakan kendala utama yang dihadapi. Kondisi ini sangat berpengaruh besar bagi pelaksanaan
pendaftaran tanah di Kabupaten Nias. Adapun peranan dan upaya yang sudah dilakukan Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Nias adalah
melakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pendaftaran tanah kepada seluruh Kepala Desa dan Kelurahan. Selain itu juga, BPN Kabupaten Nias
bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Nias dan Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Dinas terkait dalam menjalankan program-programnya.
Seperti pelaksanaan PRONA atas 1500 bidang tanah, Program Sertifikasi Tanah Nelayan atas 100 bidang, Program Sertifikasi Tanah Petani, Program
Sertifikasi UKM, Program Pembaruan Agraria Nasional atas 500 bidang, Program LARASITA dan pembebasan biaya pengurusan sertifikat gratis bagi
masyarakat pemegang Kartu Sejahtera dengan luas tanah maksimal 200 m
2
.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran