2. Tingkat kesukaran
Analisis tingkat kesukaran soal pada penelitian ini menggunakan program Anates pilihan ganda untuk soal pilihan jamak dan anates uraian untuk soal
esai. Langka-langkah analisis tingkat kesukaran butir soal pilihan jamak:
a. Buka program anates pelihan ganda. b. Klik buat file baru, lalu pada kotak dialog informasi jawaban subjek,
masukkan 35 untuk jumlah subjek, 20 untuk jumlah butir soal, dan 5 untuk jumlah pilihan jawaban, lalu klik OK.
c. Masukkan semua data ke dalam tabel yang tersedia, lalu kembali ke menu utama, dan pilih olah data tingkat kesukaran.
d. Pada output, lihat pada kolom tingkat kesukaran dan kolom tafsiran. Langka-langkah analisis tingkat kesukaran butir soal esai:
a. Buka program anates uraian. b. Klik buat file baru, lalu pada kotak dialog informasi jawaban subjek,
masukkan 35 untuk jumlah subjek dan 5 untuk jumlah butir soal, klik OK.
c. Masukkan semua data ke dalam tabel yang tersedia, lalu kembali ke menu utama, dan pilih olah data tingkat kesukaran.
d. Pada output, lihat pada kolom tingkat kesukaran dan kolom tafsiran. Pada anates nilai tingkat kesukaran dalam bentuk persen , untuk meng-
analisis benar tidak tafsiran pada hasil anates kita bisa membandingkannya
dengan kategori tingkat kesukaran menurut Arikunto setelah nilai P tingkat kesukaran diubah dalam bentuk persen .
Tabel 6. Kategori tingkat kesukaran dalam persen
Nilai P Kategori
P 30 Sukar
30 ≤ p ≤ 70
Sedang p 70
Mudah
Modifikasi dari Arikunto,2009
3. Daya beda
Analisis daya beda soal pada penelitian ini menggunakan program Anates pilihan ganda untuk soal pilihan jamak dan anates uraian untuk soal esai.
Langkah-langkah analisis daya beda bitir soal pilihan jamak: a. Buka program anates pelihan ganda.
b. Klik buat file baru, lalu pada kotak dialog informasi jawaban subjek, masukkan 35 untuk jumlah subjek, 20 untuk jumlah butir soal, dan 5
untuk jumlah pilihan jawaban, lalu klik OK. c. Masukkan semua data ke dalam tabel yang tersedia, lalu kembali ke
menu utama, dan pilih olah data daya pembeda. d. Pada output, lihat pada kolom indeks daya pembeda D dalam persen
. Pada anates nilai daya pembeda dalam bentuk persen , untuk menganalisis tafsiran pada hasil anates kita bisa menggunakan kategori
daya pembeda menurut Arikunto setelah nilai D diubah dalam bentuk persen .