dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, dan lambat laun semakin
konsisten. 3.
Tahap Otomatis.
Pada tahap ini, keterampilan motorik yang dilakukannya dikerjakan secara otomatis. Pelaksanaan tugas gerak yang bersangkutan tak seberapa terganggu
oleh kegiatan lainnya.
B. Kerangka Pikir
Kemampuan gerak secara efesian adalah awal yang perlu dilakukan untuk penampilan yang terampil. Penampilan gerak dasar adalah hasil dari kerja otot yang sangat
terkoordinasi untuk menghasilkan gerakan yang diharapkan. Keberhasilan dalam belajar teknik tergantung kekhususan unsur kondisi fisik yang dominan, yang
merupakan peningkatan dari komponen-komponen fisik dasar seperti daya tahan, kekuatan,kelentukan, dan koordinasi yang baik.
Suharjana 2004:70 menerangkan bahwa kelentukan bahwa kemampuan otot atau
persendian untuk bergerak secara leluasa dalam ruang gerak yang maksimal. Dengan dimilikinya kelenturan oleh seseorang akan dapat. 1. Mengurangi kemungkinan
terjadinya cidera. 2. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan. 3. Membantu mengembangkan prestasi. 4. Menghemat pengeluaran
tenaga pada waktu melakukan gerakn-gerakan. 5. Membantu memperbaiki sikap tubuh.
Dalam melakukan gerakan kayang di butuhkan kelentukan anggota tubuh baik bagian atas maupun bagian bawah. Kelentukan optimal di butuhkan pada kayang agar otot-
otot yang mendukung batang tubuh dapat bergerak dengan efesian dan memudahkan melakukan lentingan saat akan melentingkan badan kebelakang. Maka dari itu dalam
pembelajaran kayang digunakan bantuan baik itu berupa matras yang telah digulung dan dengan menggunakan bantuan dua teman guna memudahkan gerakan kayang.
Selain itu berdasarkan kutipan teori terdahulu bahwasanya dengan modifikasi alat bantu dapat meningkatkan hasil pembelajaran, serta berdasarkan teori psikomotor
semakin banyak melakukan gerak dasar maka dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran kayang.
Perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut guru agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan
bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang
diharapkan.
C. Hipotesis
Pada penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : Secara umum hipotesisnya adalah “Jika alat bantu di gunakan maka, dapat
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan gerak dasar kayang pada siswa kelas VII C SMP N 8 Bandar Lampung”. Sedangkan secara khusus adalah :
1. Jika alat bantu pada siklus pertama dengan menggunakan matras yang digulung
maka, dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan gerak dasar kayang pada siswa kelas VII C SMP N 8 Bandar Lampung.
2. Jika bantuan dua teman digunakan pada siklus kedua maka, dapat memperbaiki
dan meningkatkan kemampuan gerak dasar kayang pada siswa kelas VII C SMP N 8 Bandar Lampung.
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu
penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK yang akan dilaksanakan
pada Siswa SMP Negeri 8 Bandar Lampung. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan yang nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil berjalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Suharsimi Arikunto 1998 : 82 Tujuan PTK dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan
sertaan.Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan
layanan professional Guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi,
kemudian mencoba secara sistematis berbagai model pembelajaran alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis
dapat memecahkan masalah pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi.
2. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan