PROFIL KAMPUNG BUMI KENCANA SEJARAH KEPEMIMPINAN KAMPUNG BUMI KENCANA

Harapan Hidup 0 – 12 Bulan 0 Orang 0 Orang 1 – 5 Tahun 0 Orang 0 Orang 5 – 7 Tahun 0 Orang 0 Orang 7 – 15 Tahun 0 Orang 0 Orang 15 – 56 Tahun 2 Orang 3 Orang 56 – 60 Tahun 2 Orang -Orang 60 Tahun 17 Orang 7 Orang 5. Cakupan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Total Rumah tangga dapat Akses air bersih 828 889 Pengguna air sumur pompa 22 RT 5 RT Pengguna sumur Gali 741 RT 809 RT Pengguna Mata air 0 RT 0 RT Pengguna Hidran Umum 0 RT 0 RT Pengguna Penampugan air hujan 0 RT 0 RT Pengguna Embung 0 RT 0 RT Pengguna Perpipaan 0 RT 0 RT Lainnya 0 RT 0 RT 2. Total Rumah Tangga tidak mendapatkan Akses air bersih 0 RT 0 RT Jumlah Jumlah 6. Kepemilikan Jamban Total Rumah Tangga punya Jamban WC 731 RT 804 RT Total Rumah Tangga tidak punya Jamban WC 12 RT 9 RT Pengguna MCK 0 RT 0 RT Ekonomi Masyarakat NO INDIKATOR SUB. INDIKATOR JUMLAH TAHUN 2009 TAHUN 2010 1 2 3 4 5 1. Pengangguran Jumlah Penduduk Usia Kerja 15 – 56 Tahun 19 Orang 13 Orang Jumlah Penduduk Usia 15 -56 tahun Tidak bekerja 23 Orang 12 Orang Penduduk Wanita usia 15 – 56 Tahun menjadi ibu Rumah Tangga 14 Orang 13 Orang ? Jumlah penduduk usia 15 Tahun 4 Orang 4 Orang yang cacat sehingga tidak dapat bekerja 2. Pendapatan Per –Tahun Sumber Pendapatan : Rp Rp Pertanian 18.530.000.000 20.353.900.000 Kehutanan 15.950.000 17.700.000 Perkebunan 545.500.000 561.600.000 Peternakan 865.300.000 872.500.000 Perikanan 21.500.000 23.300.000 Perdagangan 33.750.000 35.000.000 Jasa 41.500.000 42.000.000 Penginapan Hotel Sejenis Periwisata Industri Rumah Tangga 13.800.000 15.300.000 3. Kelembagaan Ekonomi Pasar 0 Unit 0 Unit Lembaga Koperasi Sejenisnya 2 Unit 2 Unit BUMDes 0 Unit 0 Unit Toko Kios 21 Unit 22 Unit Warung Makan 1 Unit 3 Unit Angkutan 38 Unit 42 Unit Pangkalan Ojek, Becak Delman, atau sejenis 0 Unit 0 Unit 4. Tingkat Kesejahteraan Jumlah Keluarga 832 Kel 889 Kel Jumlah Keluarga Pra Sejahtera 252 Kel 200 Kel Jumlah Keluarga Sejahtera 1 309 Kel 404 Kel Jumlah Keluarga Sejahtera 2 209 Kel 237 Kel Jumlah Keluarga Sejahtera 3 51 Kel 56 Kel Jumlah keluarga 3 Plus 11 Kel 11 Kel Keamanan dan Ketertiban NO INDIKATOR SUB. INDIKATOR JUMLAH TAHUN 2009 TAHUN 2010 1 2 3 4 5 1. Konflik Sara Konflik antar Kelompok 0 Kasus 0 Kasus Konflik antar Etnis 0 Kasus 0 Kasus Konflik berbau Agama 0 Kasus 0 Kasus 2. Perkelahian Kasus perkelahian 0 Kasus 0 Kasus Kasus perkelahia yang menimbulkan korban jiwa 0 Kasus 0 Kasus Kasus Perkelahian yang menimbulkan luka parah 0 Kasus 0 Kasus 3. Pencurian dan perampokan Kasus pencurian Perampokan 0 Kasus 0 Kasus Kasus Pencurian Pera,pokan dengan Kekerasan 0 Kasus 0 Kasus Kasus Pencurian Perampokan dengan Pelaku dari desa setempat 0 Kasus 0 Kasus 4. Perjudian Kasus Perjudian 0 Kasus 0 Kasus 5. Kasus Narkoba Jumlah kasus Narkoba yang pelakunya penduduk setempat 0 Orang 0 Orang Jumlah penduduk yang menjadi korban Narkoba 0 Kasus 0 Kasus 6. Prostitusi kasus Prostitusi 0 Kasus 0 Kasus 7. Pembunuhan Jumlah kasus Pembunuhan 0 Kasus 0 Kasus Jumlah kasus Pembunuhan dengan korban penduduk setempat 0 Kasus 0 Kasus Jumlah kasus Pembunuhan denagan pelaku penduduk setempat 0 Kasus 0 Kasus 8. Kejahatan Seksual Jumlah Kasus Perkosaan 0 Kasus 0 Kasus Jumlah kasus perkosaan pada anak 0 Kasus 0 Kasus Jumlah kasus kehamilan di luar nikah 0 Kasus 0 Kasus 9. Jumlah Kekerasan dalam Rumah Tangga Kekerasan terhadap istri 0 Kasus 0 Kasus Kekerasan terhadap suami 0 Kasus 0 Kasus kekerasan terhadap anak 0 Kasus 0 Kasus kekerasan terhadap anggota keluarga lain 0 Kasus 0 Kasus NO INDIKATOR SUB. INDIKATOR JUMLAH TAHUN 2009 TAHUN 2010 1 2 3 4 5 10. Penculikan Jumlah kasus penculikan 0 Kasus 0 Kasus 11. Partisipasi Masyarakat dalam keamanan Swakarsa Jumlah POSKAMPLING 13 Unit 14 Unit Jumlah anggota HANSIP 31 Orang 31 Orang Jumlah Kelompok Ronda 13 Kelompok 14 Kelompok Partisipasi Masyarakat NO INDIKATOR SUB. INDIKATOR JUMLAH TAHUN 2009 TAHUN 1010 1 2 3 4 5 1. Pemilihan Umum LEGISLATIF Jumlah Penduduk memiliki Hak Pilih 2.437 Orang 0 Orang Jumlah Penduduk menggunakan Hak Pilih 1.816 Orang 0 Orang PRESIDEN WAPRES Jumlah Penduduk meiliki Hak Pilih 2.517 Orang 0 Orang Jumlah Penduduk menggunakan Hak Pilih 1.863 Orang 0 Orang 2. Pemilihan Kepala Daerah GUBERNUR WAGUB Jumlah Penduduk memiliki Hak Pilih 0 Orang 0 Orang Jumlah Penduduk menggunakan Hak Pilih 0 Orang 0 Orang BUPATI WABUP Jumlah Penduduk memiliki Hak Pilih 0 Orang 2.414 Orang Jumlah Penduduk menggunakan Hak Pilih 0 Orang 1.695 Orang 3. Pemilihan Kepala Desa Kampung Cara penentuan Kepala Desa Sebutan lain Dipilih Dipilih Jumlah penduduk memiliki Hak Pilih 0 Orang 0 Orang Jumlah Penduduk menggunakan Hak Pilih 0 Orang 0 Orang Lembaga Kemasyarakatan NO INDIKATOR SUB. INDIKATOR JUMLAH TAHUN 2009 TAHUN 2010 1 2 3 4 5 1. Organisasi Perempuan Keberadaan 16 Organisasi 18.Organisasi Aktivitas 16.Aktif 18. Aktif 2. Organisasi Pemuda Keberadaan 2.Organisasi 4Organisasi Aktivitas 2Aktif 4 Aktif 3. Organisasi Profesi Keberadaan 1 Organisasi 2.Organisasi Aktivitas 1. Aktif 2.Aktif 4. Organisasi Bapak Keberadaan 16.Organisasi 20.Organisasi Aktivitas 16.Aktif 20 Aktif 5. LPMK atau sebutan lain Keberadaan 1 Organisasi 1 Organisasi Aktivitas 1 Aktif 1 Aktif 6. Kelompok Gotong Royong Keberadaan 21.Organisasi 21.Organisasi Aktivitas 21.Aktif 21 Aktif 7. Karang Taruna Keberadaan 1 Organisasi 1 Organisasi Aktivitas Tdk aktif Tdk aktif 8. Lembaga Adat Lembaga Adat dalam pengolahan Hutan 0 Lembaga 0. Lembaga Lembaga Adat dalam pengolahan Pertanian Irigasi 0 Lembaga 0. Lembaga Lembaga Adat dalam pengolahan Laut Pantai 0 Lembaga 0.Lembaga Lembaga Adat dalam penyelesaian konflik warga 0 Lembaga 0.Lembaga Lembaga Adat Perkawinan 1 Lembaga 1.Lembaga Lembaga Adat lainnya 0 Lembaga 0 Lembaga 0 Lembaga 0 Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga NO INDIKATOR SUB. INDIKATOR JUMLAH TAHUN 2009 TAHUN 2010 1 2 3 4 5 1. Realisasi 10 Program Pokok PKK per Tahun 1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila 4 keg 6 keg 2. Gotong Royong 6 keg 8 keg 3. Pangan 2 keg 4 keg 4. Sandang 3 keg 4 keg 5. Perumahan dan Tata laksana Ruumah Tangga 3 keg 6 keg 6. Pendidikan dan Keterampilan 3 keg 9 keg 7. Kesehatan 2 keg 6 keg 8. Pengembangan kehidupan berkoperasi 2 keg 5 keg 9. Pelestarian Lingkungan Hidup 3 keg 5 keg 10. Perencanaan Sehat 1 keg 3 keg 2. Organisasi PKK Kelengkapan kelompok Kerja 4 Kelompok 4 Kelompok Kelompok dasa Wisma 64 Kelompok 64 Kelompok Sumber : Tabulasi Potensi Kampung Bumi Kencanca Tahun 2013 B. GAMBARAN UMUM PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG DI KAMPUNG BUMI KENCANA Pemilihan Kepala Kampung adalah salah satu bentuk perwujudan dan partisipasi dalam demokratisasi. Kampung adalah bagian dari sistem pemerintah yang penting dimana pemimpin yang memiliki integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas tinggi sangat diperlukan untuk kemajuan kampung itu sendiri. Menurut Huntington 1995:5-6, Pemilihan kepala kampung merupakan proses demokrasi yang paling bawah, dimana disebutkan bahwa suatu sistem politik dianggap demokratis apabila para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dari sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur, dan berkala. Diketahui bahwa Pemilihan Kepala Kampung Bumi Kencana yang berlangsung hari Senin, 24 Juni 2013. Pada hari itu, 3.642 jiwa dari 4.300 jiwa daftar pemilih tetap DPT masyarakat Kampung Bumi Kencana Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah berpartisipasi memberikan suaranya pada Pilkades, karena mereka memiliki harapan yang tinggi di pundak calon yang siap menjadi pemimpin kampung Bumi Kencana. Sedangkan calon yang ditetapkan berhak dipilih oleh masyarakat adalah tiga 3 calon yaitu: Sdr. Mulyono Calon nomor urut 1, Sdr. Sudarno Calon nomor urut 2, dan Sdr. Supriono Calon nomor urut 3. Masyarakat Kampung Bumi Kencana yang ikut dalam aktivitas dalam Pilkades, menjadi partisipan dalam Pilkades ada juga yang menjadi pengamat mengenai jalannya Pilkades baik dari tahap pencalonan sampai pada tahap pelaksanaan, seperti menghadiri rapat-rapat umum atau diskusi-diskusi mengenai siapa saja yang akan mencalonkan menjadi kades, mengamati siapa-siapa saja yang menjadi tim sukses dari masing-masing calon kades, mengikuti perkembangan politik dari masing-masing calon kades, pengamat tersebut juga memberikan suaranya dalam Pilkades setelah melihat dan mengamati secara langung dari masing-masing calon kades. Kampung Bumi Kencana terbagi dalam 7 tujuh Dusun yaitu ; Dusun Bumimas I, Dusun Bumimas II, Dusun Bangun Rejo, Dusun Rokal, Dusun YPP, Dusun Bumi Harjo, Dusun Bumi Mulyo. Dalam Pilkades kali ini ditetapkan Daftar Pemilih Tetap DPT sebanyak 4.300 empat ribu tiga ratus mata pilih dan 169 seratus enam puluh sembilan Daftar Mata Pilih Tambahan, sesuai dengan Berita Acara Panitia Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Kampung Bumi Kencana Tahun 2013.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perilaku pemilih dalam menetukan pilihannya dalam pesta demokrasi di Indonesia masih didominasi oleh pengaruh primordialisme dan pragmatis ketimbang visi dan misi yang diusung oleh para kandidat, pengaruh ini masih sangat kuat sehingga para kandidat yang menggunakan cara pendekatan primordialisme dan pragmatis dipastikan mampu meraih suara yang signifikan. Kekerabatan ini mampu mengubah pilihan seseorang yang telah mempunyai pilihan sebelumnya karena faktor primordial ini. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku pemilih adalah ideologi, program, transaksional, ikatan emosional dan pilihan rasional. Untuk transaksional seringkali hanya berdasarkan atas untung rugi secara ekonomi sehingga mengalahkan pilihan rasional yang tersedia. Banyak hal yang dapat memepengaruhi pemilih dalam General Election, diantaranya Keadaan politik, sosial, ekonomi dan pendidikan, hal ini sangat menentukan prilaku pemilih dalam memberikan suara mereka dalam pemilihan umum. Menurut A. Ali Armunanto S.ip M.Si Akedemisi Fisip Unhas mengatakan; “Pada pilleg tahun 2009 semakin Banyak pilihan calon yang masyarakat dapat pilih implikasinya dengan pilihan yang begitu banyak, masyarakat akan bersikap selektif dan rasional, rasional dalam artian memilih berdasar perbaikan ekonomi yang ditawarkan oleh caleg, rasional karena kesamaan suku dengan caleg,melihat track record caleg, atau pertimbangan-pertimbangan kedepannya Restropektif” Sangat mungkin bagi masyarakat untuk berperilaku rasional pada pilleg tahun 2009 di kota Makassar jika melihat banyaknya caleg yang mengikuti pilleg sesuai dengan dari asas sistem pemilu proporsioanal daftar terbuka yang mengharuskan untuk setiap partai membuat daftar nama caleg yang akan dipilih oleh masyarakat sehingga banyaknya alternatif-alternatif pilihan Sehingga Masyarakat akan selektif dengan berbagai program kerja dari caleg, sehingga mayarakat hanya akan memilih caleg yang mempunyai program kerja yang berpihak terhadap masyarakat. Sebailknya masyarakat akan menjatuhkan sangsi sosial bagi caleg yang telah gagal didalam mengembangkan amanat dari masyarakatdengan cara tidak lagi memilihnya di saat periode pemilu selanjutnya, masyarakat yang bersikap rasional ialah masyarakat yang memilih berdasar dari kalkulasi keuntungan dan kerugian yang dapat mereka terima, apakah dengan memilih calon A memberikan banyak kebaikan ketimbang memilih calon B yang hanya menawarkan sedikit keinginan dari pemilih. Rasionalitas didalam pemilu tidak terlepas juga dari tingkat pendidikan pemilih yang semakin meningkat serta kuatnya peran media yang memungkinkan masyarakat semakin rasional di dalam melakukan pilihan-pilihan politik. Pilihan merupakan salah satu aspek dari perilaku secara umum. Perilaku baik secara umum ataupun perilaku pada wilayah yang lebih spesifik seperti perilaku politik, merupakan hasil dari proses interaksi sosial yang cukup kompleks. Interaksi itu melibatkan banyak hal, mulai dari bentuk interaksi, karakter lingkungan dan juga karakter masyarakat. Dalam interaksi sosial, terdapat berbagai stimulus yang akan disambut dan dikelola oleh bangunan kognisi masyarakat yang berbeda-beda. Perilaku politik juga berupa proses yang melibatkan berbagai hal. Stimulus politik atau suatu fenomena akan ditafsirkan berbeda oleh setiap orang, tergantung bangunan kognisinya. Pemahaman akan sesuatu merupakan bentukan proses yang panjang yang melibatkan lingkungan sosial yang memiliki pengaruh yang besar. Pemilihan kepala desa adalah sarana pelaksanaan azas kedaulatan rakyat bedasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepala Desa sebagai pemimpin formal di desa harus dipilih secara demokratis olehmasyarakat desanya sendiri. Sifat demokratis harus ada dan dipertahankan, bukan semata-mata, karena sendi-sendi kehidupan demokratis dapat menjamin terselenggaranya pembangunan desa, akan tetapi pembangunan desa memerlukan dukungan dari masyarakat. Menurut Wasistiono 2006:32 tentang pemilihan desa menyatakan bahwaapabila pemilihan umum merupakan pesta pemerintah, maka pemilihan kepala desa adalah pesta rakyat. Pemilihan desa merupakan kesempatan rakyat untuk menunjukkan kesetiaandan prefensi lokal mereka. Pemilihan kepala desa dilakukan dalam enam tahun. Hal ini sesuaidengan pasal 204 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang berbunyi : masa jabatan kepala desa 6 enam tahun dipilih kembali hanya satu kali masa jabatan berikutnya. Dengandemikian jelaslah bahwa kepala desa menjabat selaku pimpinan desa hanya 6 enam tahun,kemudian dapat dipilih kembali hanya untuk 1 periode berikutnya. Pemilihan Kepala Desa PILKADES merupakan perwujudan demokrasi dilevel paling bawah dinegeri ini. Notabenenya masyarakat yang ada ditingkat bawah ini adalah suara yang akan mewakili serta merupakan aspirasi yang paling dasar. Dalam beberapa pengamatan, saya melihat kini ada kecenderungan perilaku pemilih yang mulai mengedepankan rasional-pragmatis dan psikologis ketimbang sentimen etnis. Pada dasarnya, pilihan politik tidak hanya mencakup adanya bangunan kognisi, stimulus politik dan juga penafsiran . Tapi juga mencakup aspek yang bersifat afeksi berupa emosional dan juga aspek psikologis. Cakupan kesemua hal tersebut dapat dinyatakan sebagai kesiapan untuk bereaksi terhadap objek politik. Informasi sangat penting dalam proses ini, setiap informasi akan dikelola untuk kemudian menyambut informasi selanjutnya. Perbedaan akses informasi dan perbedaan sosialisasi dalam suatu masyarakat, menjadikan setiap tindakan atau reaksi menjadi berbeda-beda.

A. Hasil Pemilihan Kepala Desa Bumi Kencana

Pada pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Bumi Kencana tanggal 24 Juni 2013, berdasarkan Berita Acara Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilihan Kepala Kampung Bumi Kencana diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Pemungutan Suara Pemungutan suara dilakukan pada hari senin, tanggal 24 Juni 2013 dimulai pukul 08.00 WIB diakhiriditutup pukul 14.00 WIB 2. Data Pemilih a Jumlah daftar pemilih tetap : 4.300 b Jumlah daftar mata pilih tambahan : 169 c Jumlah pemilih yang hadir : 3.642 d Jumlah pemilih yang tidak hadir : 827 e Jumlah suara sah : 3.616 f Jumlah suara tidak sahbatal : 26 g Jumlah kartu suara yang hilang : 0 3. Hasil Pemungutan Suara a Sdr. Mulyono nomor urut 1 memperoleh : 595 b Sdr. Sudarno nomor urut 2 memperoleh : 1.249 c Sdr. Supriono nomor urut 3 memperoleh : 1.772 Dari jumlah perolehan suara tersebut menunjukan pemenang dalam pemilihan kepala desa memperoleh kemenangan suara yang mutlak dari masyarakat atau pemilihnya. Partisipasi suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat yang lain. Bahkan berbeda- beda dengan individu yang satu dengan individu yang lain. Dalam suatu pemilihan partisipasi itu bisa saja digerakkan oleh orang lain bedasarkan paksaan atau karena rangsangan materi yang diterima dan bisa berdasarkan kesadaran sendiri.

Dokumen yang terkait

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Konstelasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus : Pemilihan Kepala Desa Huta Ibus Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas)

5 85 73

Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Mewujudkan Good Governance"(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

27 139 108

Perilaku Pemilih Etnis Karo Dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Karo Periode 2010-2015

4 65 219

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

18 209 128

Lembaga Adat Sebagai Mitra Kepala Desa Dalam Penyelesaian Sengketa Si Desa (Studi Di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir)

0 21 132

(Studi Pada Pemilihan Kepala Desa Marga Dadi Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2007)

1 18 94

OPTIMALISASI USAHATANI KENCUR DENGAN POLA TANAM STRIP INTERCROPPING DI DESA FAJAR ASRI KECAMATAN SEPUTIH AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

3 28 89

PELAKSANAAN PERJANJIAN GADAI TANAH PERTANIAN MENURUT HUKUM ADAT (STUDI DI DESA SIMPANG AGUNG KECAMATAN SEPUTIH AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH)

1 34 64