Alat Evaluasi Peta Konsep Berbasis Komputer

Penggunaan tugas peta konsep dalam penilaian kelas akan memberikan tugas bagi guru dalam tiga hal. Pertama, guru harus menyediakan waktu untuk melatih siswa menggunakan peta konsep. Siswa harus mengembangkan suatu tingkat kecakapan yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu hasil yang reliabel. Kedua, guru harus mempertimbangkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk membuat peta konsep dibandingkan dengan cara penilaian tes yang lain. Terakhir, guru harus mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penilaian atau sebaliknya mengevaluasi peta konsep yang dibuat oleh siswa McClure et al., 1991: 479-480 . Berdasarkan hasil penelitian McClure et al. 1991: 487, rentang waktu yang dibutuhkan siswa untuk membuat sebuah peta konsep antara 16 menit sampai 51 menit. Rata-rata waktu yang dibutuhkan 60 siswa untuk membuat sebuah peta konsep adalah 29 menit. Waktu yang dibutuhkan untuk mengoreksi sebuah peta konsep dengan cara membandingkan hasil pekerjaan siswa dan master peta konsep adalah antara 2,4 menit sampai 3,7 menit. Chang 2005: 139 menyebutkan banyak ahli yang melaporkan peta konsep adalah suatu alat bermanfaat untuk belajar, tetapi instruksi membuat peta konsep menggunakan kertas dan pensil mempunyai beberapa kerugian, antara lain: 1 Merepotkan guru dalam memberikan penjelasan pada siswa cara membuat peta konsep, 2 Siswa sulit membuat peta konsep yang kompleks terutama siswa yang baru mengenal peta konsep, 3 Peta konsep yang dibuat pada kertas sulit untuk dikoreksi, 4 Peta konsep menggunakan kertas bukan suatu alat evaluasi yang efisien. Berdasarkan kesulitan tersebut, Chang membuat 17 sistem peta konsep berbasis komputer untuk memudahkan siswa dalam membuat peta konsep. Evaluasi menggunakan peta konsep Concept Map Assessor belum memiliki penilaian yang terintegrasi langsung dengan sistem karena belum ada dasar yang jelas untuk menilai struktur peta konsep. Oleh karena itu, diusulkan suatu sistem penilaian peta konsep yang belum diterapkan dalam sistem CMA Concept Map Assessor yang memperhitungkan hubungan antar konsep dan kata hubung. Akan tetapi peta konsep yang kompleks membuat penilaian menjadi sulit, sehingga masih perlu pertimbangan untuk membuat penilaian yang tepat untuk evaluasi menggunakan peta konsep Akkaya, Recai et al., 2005: 5

2.4 Struktur Kognitif

Model kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses. Peneliti yang mengembangkan teori kognitif antara lain Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada aspek pengelolaan organizer yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Menurut Ausubel, konsep tersebut dimaksudkan untuk penyiapan struktur kognitif peserta didik sebagai pengalaman belajar. Bruner menekankan pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan. Bruner mengembangkan teorinya tentang perkembangan intelektual, yaitu: 1. enactive, dimana seorang peserta didik belajar tentang dunia melalui tindakannya pada objek; 2. iconic, dimana belajar terjadi melalui penggunaan model dan gambar; dan 3. symbolic yang mendeskripsikan kapasitas dalam berfikir abstrak. Rozencwajg et al., 2005: 452 Struktur kognitif seseorang pada suatu saat meliputi segala sesuatu yang telah dipelajari oleh seseorang yaitu yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan intelektual Gulo, 2002: 52. Hasil belajar sendiri dapat dikelompokkan menjadi 1 informasi verbal; 2 keterampilan; 3 konsep, prinsip, dan struktur pengetahuan; 4 taksonomi dan keterampilan memecahkan masalah; 5 strategi belajar dan strategi mengingat. Struktur kognitif mengalami perubahan sejak lahir dan maju berkelanjutan sebagai hasil proses belajar dan pendewasaan atau kematangan. Konsep, prinsip, dan struktur pengetahuan, pemecahan masalah merupakan hasil belajar yang penting dalam ranah kognitif.

2.5 Adobe Flash CS4

Flash merupakan sebuah platform multimedia yang terkenal dapat menambah animasi dan interaktivitas ke dalam halaman web. Pada awalnya, flash dikenalkan oleh macromedia pada tahun 1996. Sekarang, flash dikembangkan dan didistribusikan oleh Adobe System. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak