Hubungan Antara Penyimpanan Bahan Makanan Dengan Kejadian Hubungan Antara Pengolahan Makanan Dengan Kejadian Luar Biasa

keracunan jamur merang dan pada responden dengan pemilihan bahan makanan yang tepat kategori baik tidak ada yang menderita kasus keracunan makanan. Dari Uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p-value sebesar 0,134 0,05 yang menyatakan tidak ada hubungan antara pemilihan bahan makanan yang tepat dengan kejadian luar biasa keracunan makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.

4.2.9. Hubungan Antara Penyimpanan Bahan Makanan Dengan Kejadian

Luar Biasa Keracunan Makanan Jamur Merang Uji chi square yang dilakukan terhadap hubungan antara Penyimpanan Bahan Makanan yang tepat dengan Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang ternyata tidak memenuhi syarat karena terdapat sel yang nilai expected-nya kurang dari lima ada 50, sehingga dilakukan uji kolmogorov-smirnov sebagai uji alternatif dari chi-square. Dengan uji kolmogorov-smirnov diperoleh nilai p-value sebesar 0,004 karena nilai P0,05 sehingga Ha diterima yang menyatakan ada hubungan antara penyimpanan bahan makanan dengan Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut ini. Tabel 4.24 Hubungan antara Penyimpanan Bahan Makanan dengan Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang No. Penyimpanan Bahan Makanan Kejadian Luar Biasa keracunan Total P Positif Negatif Jumlah Jumlah Jumlah 1. Kurang 10 83,0 2 17,0 12 100,0 0,004 2. Sedang 0,0 7 100,0 7 100,0 3. Baik 0,0 1 100,0 1 100,0 Total 10 50,0 10 50,0 50 100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Berdasarkan tabel 4.24, dapat diketahui bahwa terdapat 10 83,0 responden yang positif keracunan jamur merang pada responden dengan penyimpanan bahan makanan kategori kurang, sedangkan pada responden dengan penyimpanan bahan makanan kategori sedang dan kategori baik tidak ada yang positif kejadian luar biasa keracunan. Dari Uji kolmogorov-smirnov diperoleh p-value sebesar 0,004 0,05 yang menyatakan ada hubungan antara penyimpanan bahan makanan dengan kejadian luar biasa keracunan makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.

4.2.10. Hubungan Antara Pengolahan Makanan Dengan Kejadian Luar Biasa

Keracunan Makanan Jamur Merang Uji chi square yang dilakukan terhadap hubungan antara Pengolahan Makanan dengan Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang ternyata tidak memenuhi syarat karena terdapat sel yang nilai expected-nya kurang dari lima ada 50, sehingga dilakukan uji kolmogorov-smirnov sebagai uji alternatif dari chi- square. Dengan uji kolmogorov-smirnov diperoleh nilai p-value sebesar 0,014 karena nilai P0,05 sehingga Ha diterima yang menyatakan ada hubungan antara pengolahan makanan dengan kejadian luar biasa keracunan makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut ini. Tabel 4.25. Hubungan antara Pengolahan Makanan dengan Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang No. Pengolahan Makanan Kejadian Luar Biasa keracunan Total P Positif Negatif Jumlah Jumlah Jumlah 1. Kurang 9 82,0 2 18,0 11 100.0 0,014 2. Sedang 1 11,0 8 89,0 9 100,0 3. Baik 0,0 0,0 12 100,0 Total 10 50,0 10 50,0 20 100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Berdasarkan tabel 4.25, dapat diketahui bahwa terdapat 9 82,0 responden yang positif keracunan jamur merang pada responden dengan pengolahan makanan kategori kurang, sedangkan pada responden dengan pengolahan makanan kategori sedang terdapat 1 11,0 responden yang positif keracunan jamur merang. Sedangkan pada responden dengan pengolahan makanan kategori baik tidak ada kejadian luar biasa keracinan makanan. Dari Uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p- value sebesar 0,014 0,05 yang menyatakan ada hubungan antara pengolahan makanan dengan kejadian luar biasa keracunan makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.

4.2.11. Hubungan Antara Penyajian Makanan Dengan Kejadian Luar Biasa

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Mp-Asi Dini Dengan Kejadian Penyakit Infeksi Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindar Raya Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun 2012

6 72 105

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria Di Desa Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 1999

0 32 92

Hubungan Kejadian Penyakit Arteri Perifer Dengan Lamanya Menjalani Hemodialisis : Penelitian Potong Lintang Di Departemen/Smf Penyakit Dalam-Fakultas Kedokteran Usu/Rsup H Adam Malik/rsud dr. Pirngadi-medan

1 66 71

STUDI KASUS KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN PANGAN DI DESA JEMBUNGAN KECAMATAN BANYUDONO BOYOLALI Studi Kasus Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Di Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Boyolali.

1 1 16

PENDAHULUAN Studi Kasus Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Di Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Boyolali.

0 2 6

STUDI KASUS KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN PANGAN DI DESA JEMBUNGAN KECAMATAN Studi Kasus Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Di Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Boyolali.

0 2 20

STUDI KUALITATIF CARA PENGOLAHAN MAKANAN PADA KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN PANGAN Studi Kualitatif Cara Pengolahan Makanan Pada Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Studi Kualitatif Cara Pengolahan Makanan Pada Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 1 6

STUDI KUALITATIF CARA PENGOLAHAN MAKANAN PADA KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN Studi Kualitatif Cara Pengolahan Makanan Pada Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 2 19

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku Dengan Kejadian Diare Balita di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16