4.2.11. Hubungan Antara Penyajian Makanan Dengan Kejadian Luar Biasa
Keracunan Makanan Jamur Merang
Uji chi square yang dilakukan terhadap hubungan antara penyajian makanan dengan Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang ternyata tidak
memenuhi syarat karena terdapat sel yang nilai expected-nya kurang dari lima ada 50, sehingga dilakukan uji kolmogorov-smirnov sebagai uji alternatif dari chi-
square. Dengan uji kolmogorov-smirnov diperoleh nilai p-value sebesar 0,004 karena nilai P0,05 sehingga Ha diterima yang menyatakan ada hubungan antara penyajian
makanan dengan Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Hasil perhitungan dapat dilihat
pada tabel 4.26 berikut ini. Tabel 4.26. Hubungan antara Penyajian Makanan dengan Kejadian Luar Biasa
Keracunan Makanan jamur merang No.
Penyajian Makanan
Kejadian Luar Biasa keracunan Total
P Positif
Negatif Jumlah
Jumlah Jumlah
1. Kurang
10 83,0
2 17,0
12 100,0
0,004 2.
Sedang 0,0
7 100,0
7 100,0
3. Baik
0,0 1
100,0 1
100.0 Total
10 50,0
10 50,0
20 100,0
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Berdasarkan tabel 4.26, dapat diketahui bahwa terdapat 10 83,0 responden
yang positif kejadian luar biasa keracunan jamur merang pada responden dengan penyajian makanan kategori kurang, sedangkan pada responden dengan penyajian
makanan kategori sedang dan kategori penyajian makanan yang baik tidak terdapat
responden yang positif kejadian luar biasa keracunan makanan. Dari Uji Kolmogorov- Smirnov diperoleh p-value sebesar 0,004 0,05 yang menyatakan ada hubungan
antara penyajian makanan dengan kejadian luar biasa kejadian luar biasa keracunan makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
4.2.12. Hubungan Antara Penyimpanan Makanan Dengan Kejadian Luar Biasa
Keracunan Makanan Jamur Merang
Uji chi square yang dilakukan terhadap hubungan antara penyimpanan makanan dengan kejadian luar biasa keracunan makanan jamur merang ternyata tidak
memenuhi syarat karena terdapat sel yang nilai expected-nya kurang dari lima ada 50, sehingga dilakukan uji kolmogorov-smirnov sebagai uji alternatif dari chi-
square. Dengan uji kolmogorov-smirnov diperoleh nilai p-value sebesar 0,216 karena nilai P0,05 sehingga Ho diterima yang menyatakan tidak ada hubungan antara
penyimpanan makanan dengan kejadian luar biasa keracunan makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Hasil perhitungan tabel
silang dapat dilihat pada tabel 4.27 berikut ini. Tabel 4.27. Hubungan antara Penyimpanan Makanan dengan Kejadian Luar Biasa
Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang No.
Penyimpanan Makanan
Kejadian Luar Biasa keracunan Total
P Positif
Negatif Jumlah
Jumlah Jumlah
1. Kurang
8 88,0
1 12,0
9 100,0
0,216 2.
sedang 2
33,0 4
67,0 6
100,0 3.
Baik 3,7
5 100,0
5 100,0
Total 10
50,0 10
50,0 20
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2011
Berdasarkan tabel 4.27, dapat diketahui bahwa terdapat 8 88,0 responden yang positif keracunan jamur merang pada responden dengan penyimpanan makanan
kategori kurang, dan terdapat 2 33,0 responden yang positif keracunan jamur merang pada responden dengan penyimpanan makanan kategori sedang sedangkan
pada responden dengan penyimpanan makanan kategori baik tidak terdapat kasus keracunan makanan. Dari Uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p-value sebesar 0,216
0,05 yang menyatakan tidak ada hubungan antara penyimpanan makanan dengan kejadian luar biasa keracunan makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin
Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
4.2.13. Hubungan Antara Mencuci Tangan Sebelum Makan Menggunakan