4.5 HUBUNGAN ANTARA PENYIMPANAN MAKANAN DENGAN
KEJADIAN LUAR BIASA KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN MAKANAN JAMUR MERANG
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara penyimpanan makanan dengan Kejadian Luar Biasa Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan jamur merang ,
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai p value sebesar = 0,216 p value 0,05 dengan koefisien kontingensi sebesar 0,598. Dasar pengambilan
keputusan ini adalah jika p value lebih dari 0,05 maka Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Sopiyudin Dahlan, 2004:27.
Karena nilai p value lebih besar dari 0,05 dengan demikian Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara penyimpanan makanan dengan Kejadian Luar Biasa
Keracunan Makanan jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
Sedangkan untuk keeratan hubungan atau koefisien kontingensi CC antara penyimpanan makanan dengan Kejadian Luar Biasa Kejadian Luar Biasa Keracunan
Makanan jamur merang adalah 0,598 termasuk kategori sedang. Dasar pengambilan keputusan ini adalah jika keeratan hubungan atau koefisien kontingensi 0,00-0,199
adalah kategori sangat rendah, 0,20-0,399 kategori rendah, 0,40-0,599 kategori sedang, 0,60-0,799 kategori kuat, dan 0,80-1,00 sangat kuat Sugiyono, 2004:216.
Hasil penelitian menunjukkan Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara penyimpanan makanan dengan Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan
jamur merang di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal sehingga
hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Dinkes 1999 tentang salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi makanan yaitu penyimpanan makanan yang tidak baik dapat
menyebabkan keracunan makanan. Jangan menyimpan makanan secara sembarangan hanya karena berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi suhu untuk memanaskan
makanan menjadi setengah matang tidak cukup untuk membunuh kuman. lebih baik simpan makanan setengah matang dalam wadah tertutup untuk menghindari
kontaminasi.
4.6 HUBUNGAN ANTARA MENCUCI TANGAN SEBELUM MAKAN