akan lebih memilih produk sama dengan harga yang lebih rendah dan memiliki kualitas yang sama.
2. Harga pokok yang diperhitungkan terlalu rendah
Perusahaan yang tidak teliti dalam menghitung harga pokok produksi yang menyebabkan harga pokok terlalu rendah dapat merugikan
perusahaan itu sendiri. Harga pokok yang rendah akan menyebabkan harga jualnya pun menjadi rendah. Di satu sisi produsen dapat menjual
produknya dengan cepat karena harga jual yang rendah tetapi di sisi lain hal ini dapat merugikan perusahaan karena pendapatan yang diperoleh
tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi.
2.5. Metode Penetapan Harga Pokok Produksi
Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi.
Menurut Mulyadi 1999 terdapat dua metode dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi yaitu:
a. Metode Full Costing
Metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam
harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku
variabel maupun tetap ditambah dengan biaya non produksi biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.
b. Metode Variable Costing
Metode variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku
variabel dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel
ditambah dengan biaya non produksi variabel biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum variabel.
Menurut Horngren 2005, metode harga pokok terdiri dari dua metode yaitu:
1. Volume Based Costing System
Dalam metode ini pola konsumsi input, jumlah overhead serta overhead
per unit produk dialokasikan pada masing-masing produk berdasarkan volume dan unit. Alokasi ini kurang mencerminkan biaya
aktivitas penanganan produk yang sesungguhnya. Hal ini mengakibatkan produk dalam jumlah besar dialokasikan biaya terlalu besar, dan
sebaliknya. 2.
Activity Based Costing System Activity Based Costing System
merupakan metode penentuan harga pokok yang menelusuri biaya atas dasar aktivitas dan kemudian ke
produknya. Alokasi ini berhubungan dengan konsumsi aktivitas dan penanganan produk sesungguhnya. Konsep seperti ini mendorong
adanya golongan aktivitas penambah nilai dan aktivitas bukan penambah nilai, sehingga memungkinkan untuk mengurangi aktivitas bukan
penambah nilai bahkan menghilangkannya sama sekali. Metode ini sangat cocok untuk perusahaan yang menghasilkan macam-macam
produk. Mulyadi 1999 mengungkapkan bahwa terdapat dua jenis penentuan
harga pokok yang timbul dalam menanggapi bagaimana proses produksi dapat dijalankan yaitu:
1. Penentuan Harga Pokok Proses process costing
Pendekatan ini digunakan dalam situasi yang hanya melibatkan satu produk tunggal yang dibuat dalam satu jangka yang lama secara
sekaligus. Pendekatan dasarnya adalah pengumpulan biaya dalam suatu operasi atau departemen tertentu selama suatu periode penuh bulan,
kwartal, tahun. Selanjutnya membagi biaya total tersebut oleh jumlah satuan yang diproduksi selama periode yang bersangkutan.
2. Penentuan Harga Pokok Pesanan Job Order Costing
Pendekatan ini digunakan pada situasi produksi yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda, pesanan berbeda, atau kumpulan
produksi yang berbeda setiap periode.
2.6. Pengertian Activity Based Costing ABC