Konsep dan Pengertian Biaya

pemasaran maupun pengadaan bahan baku masih terbatas pada cara-cara konvensional menyebabkan mereka tidak mampu memanfaatkan potensi pasar melalui pengembangan jaringan usaha.

2.2. Konsep dan Pengertian Biaya

Tujuan didirikannya suatu usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan disamping mempunyai tujuan lain yang bersifat sosial seperti memberikan kesempatan kerja atau memenuhi suatu kebutuhan tertentu. Dalam penetapan keuntungan yang diperoleh selama jangka waktu tertentu, maka manajemen perlu mengetahui berapa hasil yang diperoleh dari penjualan produksi tersebut dan biaya-biaya yang harus diperhitungkan dalam rangka penjualan produksi yang dimaksud. Dengan demikian sebagai suatu sistem yang melakukan proses mengubah suatu masukan menjadi keluaran tertentu berupa produk barang atau jasa, baik perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun perusahaan nirlaba harus dapat mengolah masukan berupa sumber ekonomi secara maksimal agar menghasilkan suatu keluaran berupa sumber ekonomi yang lain yang nilainya harus lebih tinggi dari nilai masukannya. Sehingga perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Alat yang dapat digunakan dalam perhitungan nilai masukan yang dikorbankan tersebut adalah data biaya. Dengan demikian, informasi mengenai biaya menjadi sangat penting bagi perusahaan karena biaya merupakan refleksi kemampuan suatu perusahaan dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu menentukan true cost untuk setiap aktivitasnya sebagai prasyarat agar dapat menentukan nilai atau manfaat dari suatu kapabilitas usaha Witjaksono, 2006. Rony 1990 mendefinisikan biaya sebagai pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu barang ataupun jasa yang diukur dengan nilai uang, baik itu pengeluaran berupa uang, melalui tukar menukar ataupun melalui pemberian jasa. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen 2006 biaya merupakan uang atau nilai setara uang cash equivalent yang dikorbankan untuk barang dan jasa yang diharapkan memberikan keuntungan sekarang atau yang akan datang bagi perusahaan. Mulyadi 1999 mengungkapkan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi biaya mengandung empat unsur pokok, yaitu: 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi. 2. Diukur dalam satuan uang. 3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Jadi, biaya merupakan dasar dalam penentuan harga jual sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi, maupun biaya non operasi akan menghasilkan keuntungan. Kuswadi 2005 menjelaskan bahwa besarnya biaya yang dikorbankan akan mempengaruhi perhitungan laba rugi suatu perusahaan. Sehingga harus diketahui berapa total biaya yang terbentuk guna menentukan harga jual produk yang bersangkutan. Terbentuknya total biaya dan urutannya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Terbentuknya Biaya dan Urutannya pada Perusahaan Manufaktur Jenis Biaya Keterangan Biaya bahan baku bahan baku dan bahan penolong + Biaya buruh langsung Biaya primer prime cost Biaya primer + Biya tak langsung pabrik overhead pabrik Harga pokok produksi Harga pokok produksi + Biaya distribusi + Biaya penjualan + Biaya umum administrasi + Biaya pinjaman Biaya total = Biaya primer + biaya overhead pabrik + biaya distribusi + biaya penjualan + Biaya umum administrasi + biaya pinjaman beban bunga Sumber: Kuswadi, 2005 Dengan adanya informasi biaya memungkinkan manajemen untuk melakukan pengelolaan alokasi berbagai sumber ekonomi untuk menjamin dihasilkannya keluaran yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai masukan yang dikorbankan.

2.3. Klasifikasi Biaya