4.3.2. Kepadatan Individu dan Distribusi Larva Ikan
Hasil perhitungan kepadatan induvidu dari komposisi jenis Family dan spesies yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu Congridae 339 indm
3
; Gobiidae 177 indm
3
; Megalops cyprinoides 172 indm
3
; Mugil sp. 138 indm
3
; P. saltarix dan S. spinus 100 indm
3
; masing-masing lebih dari 100 indm
3
dan merupakan spesies yang tertinggi kepadatannya. Kepadatan yang terendah
didapatkan pada spesies Urolophus spp. 19 indm
3
; Liza sp.17 indm
3
; Siganus javus 16 indm
3
; Pocicthydae 12 indm
3
; S. linneatus dan Abudefduf
sp. 9 indm
3
; A. sp. 7 indm
3
dan Pseudocaranx sp. 2 indm
3
. Hasil perhitungan kepadatan individu dapat dilihat dalam Tabel 2.
4.4. Keanekaragaman dan Dominansi
Hasil analisis indeks keanekaragaman menunjukkan bahwa habitat muara memiliki keanekaragaman yang tergolong tinggi karena nilainya lebih
besar dari tiga 3 atau antara 3.5 hingga 4.0, kecuali pada Bulan November nilai keanekaragamannya masih tergolong sedang =3. Sedangkan nilai Indeks
dominansi pada habitat ini semuanya menunjukkan bahwa indeksnya besar atau cenderung di dominansi oleh satu spesies ikan, kecuali Bulan November
perolehan spesies didominansi oleh beberapa spesies ikan. Stasiun laut lepas nilai keanekaragamannya bervariasi antara tinggi dan
sedang, nilai keanekaragaman tertinggi yang didapatkan adalah adalah 3.4 hingga 3.3 atau lebih rendah dibanding nilai keanekaragaman tertinggi yang
didapatkan pada stasiun muara. Sedangkan keanekaragaman sedang pada habitat laut lepas nilainya antara 1 hingga 3. Nilai indeks dominansi pada habitat
laut lepas pada Bulan November, menunjukkan bahwa pada bulan ini perolehan spesies didominansi oleh beberapa jenis. Sedangakan pada bulan-bulan lainnya
menunjukkan keadaan yang sama dengan habitat muara yaitu hanya didominansi oleh satu jenis saja. Perhitungan indeks keanekaragaman dan
dominansi larva ikan dapat dilihat pada Tabel 3.
40
Tabel 3 Hasil perhitungan indeks keanekaragaman dan dominansi larva ikan di Teluk Palabuhan Ratu setiap bulan pengamatan.
Keanekaragaman Muara
Laut lepas
Transisi Bulan
st1 st2
st3 st4
st5 st6
st7 st8
st9 Nov
3.0 2.5
3.9 1
‐ ‐
‐ 2.0
3.7 Des
3.9 2.2
3.0 1.9
1 1.0
‐ 2.3
3.8 Jan
3.5 3.4
2.6 ‐
‐ 1.0
‐ 0.9
2.2 Feb
3.8 1.7
2.5 1
1 2.5
2.2 0.7
Mar 3.8
3.4 3.0
‐ ‐
‐ ‐
1.6 3.5
Apr 4.0
3.3 2.5
‐ ‐
‐ ‐
1.9 2.
9 Dominansi
Nov 1.02
1.86 0.12
2.1 ‐
‐ ‐
0.02 Des
0.07 0.15
0.07 0.1
‐ ‐
‐ 0.16
0.08 Jan
0.10 0.05
0.05 ‐
‐ ‐
‐ 0.50
0.22 Feb
0.07 0.29
0.07 ‐
0.04 0.21
0.68 Mar
0.09 0.05
0.04 ‐
‐ ‐
‐ 0.32
0.08 Apr
0.07 0.06
0.04 ‐
‐ ‐
‐ 0.18
0.17 Indeks keanekaragaman di habitat transisi memiliki nilai yang sangat
variatif, ini terlihat dari kisaran nilai yang dimiliki indeks keanekaragamannya yaitu: yaitu tergolong tinggi nilainya antara 3.5 hingga 3.8 dan nilai indeks
keanekaragaman sedangnya antara 1.6 hingga 2.9. Di habitat transisi, keanekaragaman yang tergolong rendah hanya didapatkan pada Bulan Januari
dan Februari. Untuk Indeks dominansi keadaannya sama dengan habitat muara dan laut lepas perolehan spesies selalu didominansi oleh satu spesies saja.
4.5. Keterkaitan Struktur Komunitas dengan Karakteristik Habitat