Mengetahui distribusi Ichthyoplankton sangat penting, tidak hanya dalam pengertian proses ekologis, tetapi juga terhadap implikasi praktis penilaian
kelimpahannya Brodeur dan Rugen, 1994, diharapkan dengan pengetahuan tentang faktor-faktor fisik laut akan dapat memberikan arahan yang jelas tentang
keberadaan ichthyoplankton di laut sehingga tidak dilakukan penangkapan tanpa memperhitungkan kelestariannya.
Teluk Palabuhan Ratu dipilih sebagai lokasi penelitian karena teluk ini dianggap masih sangat potensial sebagai daerah pemijahan dan penangkapan
ikan intensif, memiliki karakteristik perairan yang khas dengan berbagai macam sumberdaya ikan, sehingga diharapkan mampu memberikan interpretasi tentang
keberadaan larva ikan. Disamping itu, studi mengenai distribusi dan kelimpahan larva di perairan ini masih belum banyak dilakukan.
1.2 Perumusan masalah
Selama ini pemanfaatan sumberdaya ikan yang dilakukan oleh sebagian besar nelayan ditekankan pada kepentingan jangka pendek dengan besaran
manfaat yang sedikit dibandingkan dengan jangka panjang. Umumnya nelayan bersaing untuk mendapatkan ikan lebih banyak sehingga mengancam kapasitas
lingkungan sumberdaya. Keadaan di atas tidak hanya terjadi pada sumberdaya ikan yang telah
dewasa tetapi juga terjadi pada sumber daya larva ikan, padahal telah diketahui bahwa fase ini merupakan fase awal dalam siklus biota untuk berkembang
menjadi dewasa. Sehingga jika tidak dilakukan pengelolaan sejak awal akan mengancam kelestarian dan keberlangsungan hidup biota tersebut.
Secara biologi fase larva akan banyak ditemui di daerah pesisir, selain karena adanya naluri dari induk ketika memijah, juga dipengaruhi oleh
ketersediaan makanan dan ruang. Kedua faktor tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh kondisi fisika kimia perairan seperti arus, suhu, pasang
surut, salinitas, dan yang lainnya. Sehingga dengan demikian antara faktor fisika, kimia dan biologi larva akan terjadi interaksi yang saling terkait menjadi
komponen ekologi di perairan pantai. Artinya jika salah satu di atara variabel lingkungan berubah maka secara berantai akan menyebabkan perubahan bagi
variabel lingkungan lainnya Gambar 1. Hal inilah yang ingin di kaji yaitu untuk melihat sejauh mana keterkaitan
antara komponen-komponen itu dengan pola distribusi larva ikan.
2
BIOLOGI komposisi dan kelimpahan
keragaman Indeks Diversitas pola penyebaran Indeks Morisita
Kepadatan SUMBER
DAYA IKAN PESISI
ESTUARI LAUT LEPAS
IKAN DEWASA
LARVA IKAN EKSPLOITASI
-
KEBERLANGSUNGAN KETERSEDIAAN
SD MAKANAN
PENGELOLAAN
+
FISIKA KIMIA PERAIRAN Suhu, arus, salinitas, pasang surut,
pH, DO, elemen nutrien Nitrogen, Fosfat dan silika
POLA DISTRIBUSI LARVA IKAN
= hubungan
=
ruang lingkup penelitian
=
pengaruh langsung
=
komponen RUANG
Plankton
Gambar 1. Kerangka Pendekatan Masalah
3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui keterkaitan antara karakter habitat dengan distribusi larva yang
didasarkan pada parameter fisika kimia perairan di Teluk Palabuhan Ratu. 2. Mengetahui pola distribusi larva ikan secara spasial dan temporal di perairan
Teluk Palabuhan Ratu. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya larva ikan dan dengan ini akan diketahui sejauh mana kondisi ekologis larva ikan di Teluk Palabuhan Ratu.
1.4 Hipotesis